Perubahan Iklim
Bagaimana Petani di Bandung Utara Mencegah Erosi?
Kerusakan alam dan kemiskinan petani merajalela di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia. Harus ada langkah perbaikan. Keterlibatan kelas menengah diperlukan. Apa saja yang harus dilakukan?
Pohon berbicara satu sama lain. Hidup mereka berkomunal. Unsur-unsur kehidupannya sama seperti manusia dan hewan, terhubung pada energi, materi, dan informasi.
MEDIUM AUDIOVISUAL: Founder Lembaga Film Biru Terong Initiative, Vivian Idris menilai, video dokumenter merupakan sarana penting bagi tercapainya perubahan sosial.
Vivian Idris, Memproduksi Kebaikan Melalui Medium Audiovisual Read More »
Kecamatan Cimenyan di sebelah Utara Kota Bandung terus mengalami kerusakan lingkungan akibat pembangunan dan juga pertanian monokultur.
Kawasan Bandung Utara Dilanda Krisis Lingkungan Hebat. Butuh Jutaan Pohon Buah Read More »
“Jika masalah kemiskinan itu karena pendapatan rendah, mengapa strateginya bukan menaikkan pendapatan?” demikian pertanyaan seorang teman kepada saya.
Menjadi petani dan menjalankan kegiatan pertanian adalah hal yang biasa bagi masyarakat desa. Saking terbiasanya, predikat maupun kegigihan kerja para petani dianggap biasa. Namun menurut Budhiana Kartawijaya, apa yang dilakukan para petani adalah sesuatu yang luar biasa. “Bagi ibu-ibu dan bapak-bapak yang sehari-hari di ladang, menanam, menyiram atau memanen itu hal yang biasa dikerjakan. Seolah-olah
Biji hanjeli yang keras itu, diolah sedemikian rupa sehingga lunak seperti halnya bubur beras. Setiap anak mendapatkan satu “pincuk” bubur hanjeli yang dibungkus daun pisang.
Inovasi pertanian bisa menciptakan tata ekonomi baru untuk menjawab krisis akibat pandemi covid19. Syaratnya, harus dijalankan dengan cara yang tepat. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Pembina Odesa Indonesia, Budhiana Kartawijaya. “Ada cara mengatasi kesulitan pekerjaan, termasuk kesulitan pangan di perdesaan. Caranya dengan menggerakkan tani pekarangan. Sebab tani pekarangan seperti yang dilakukan Yayasan Odesa Indonesia telah