Memajukan Desa, Butuh Strategi Baru

Memajukan desa membutuhkan strategi baru. Sebab banyak usaha kemajuan baik yang dilakukan pemerintah maupun warga lebih banyak yang gagal dari pada yang berhasil. Hal tersebut disampaikan oleh Andy Yoes Nugroho, Ketua Odesa Temanggung di hadapan para petani.

“Sebagai contoh, di setiap desa punya problem stunting atau problem kurang gizi. Nah pemerintah ini tidak punya cara selain hanya mengulang-ulang program posyandu, padahal program ini hanya parsial  untuk satu masalah ibu dan balitanya, belum terintegrasi dengan sanitasi lingkungan. Program tersebut juga tidak berdampak massif bagi perbaikan gizi secara umum karena yang dilakukan tidak terhubung dengan pertanian penghasil gizi,” kata Andy di hadapan belasan warga Kebun Salak Desa Purwosari Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, Selasa, 22 Pebruari 2022.

Memajukan Desa Dengan Strategi Baru
Memajukan Desa Dengan Strategi Baru

Menurut Andy, sudah saatnya program pembangunan itu meletakkan dasar pada kekuatan lokal. Misalnya di sekitar hutan Ngropoh Kranggan Temanggung sudah banyak anekaragam tanaman buah dan tanaman herbal. Maka program mengatasi kurang gizi harus dihubungkan dengan masalah sanitasi dan pertanian. Sebab sanitasi yang baik berkaitan dengan gizi, dan pertanian merupakan sumber pangan sehat bergizi.

“Masalah kurang gizi dengan mengonsumsi kelor misalnya, sudah merupakan seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tetapi pemerintah tidak responsif mengambil kelor sebagai cara mengatasi kekurangan gizi. Padahal di luar urusan gizi, manfaat tanam kelor juga berarti merawat lingkungan seperti mencegah erosi dan memperbaiki tanah, bahkan meningkatkan gizi ternak para petani. Tak hanya itu, panen kelor bisa juga menjadi solusi wirausaha,” papar Andy Yoes.

Menurut Andy, strategi gerakan lokal selain harus bersandar pada kekuatan pertanian, juga harus mampu merelevankan dengan problem yang ada di sekitar masyarakat desa. Potensi alam dengan pertanian di pulau Jawa menurutnya bisa menjadi solusi konkret mengatasi berbagai persoalan dengan catatan setiap tindakan yang diambil tersebut dikuasasi ilmu pengetahuannya.

Gerakan Pembibitan Odesa Libatkan Santri

“Masyarakat sulit menghadapi problem modernisasi karena tidak membekali dengan pengetahuan-pengetahuan. Banyak ide yang dijadikan acuan kerja seringkali hanya bersandar pada adanya anggaran, bukan bersandar pada pemikiran. Akibatnya, setiap ada usaha memajukan desa selalu terbentur anggaran,” kata Andy.

Andy menambahkan, bahwa problem gerakan untuk memajukan desa ini sebenarnya banyak disebabkan kualitas berpikir para penggerak termasuk pemerintah dalam memanfaatkan potensi lokal. Karena pertanian bisa menjadi solusi banyak hal, Odesa Temanggung menjadikan kegiatan pembibitan tanaman sebagai strategi mendasar untuk kemajuan warga Purwosari dan Ngropoh.

“Pertanian tanpa pembibitan itu bisa memboroskan anggaran. Dengan pembibitan kelor, pepaya, dan menambah bibit durian otomatis para petani akan lebih mudah menanam jumlah tanaman, bahkan bisa menjadi sumber wirausaha baru,” jelas Andy. []

Agroekologi Temanggung

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja