Odesa Indonesia:
Pergerakan Kemanusiaan dan Keadilan

Logo Odesa Indonesia

Odesa Indonesia adalah organisasi sosial-budaya yang menaruh perhatian terhadap kemanusiaan dan keadilan yang bergerak dalam bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan, atau dalam bentuk lain dilaksanakan untuk tujuan perbaikan ekologi, literasi dan sanitasi. Tiga bidang ini oleh Odesa Indonesia dimaksudkan untuk menjawab persoalan-persoalan kehidupan masyarakat perdesaan dari golongan kaum papa, atau keluarga petani pra-sejahtera (sangat miskin).


Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/odesa/public_html/wp-content/plugins/elementor/includes/base/widget-base.php on line 223

Notice: Undefined offset: -1 in /home/odesa/public_html/wp-content/plugins/elementor/includes/base/controls-stack.php on line 695

Sejarah Odesa Indonesia

30 September 2016 para pendiri menamakan Odesa Indonesia untuk melakukan kerja sosial-kemasyarakatan. Pada 5 April 2017 resmi berdiri Yayasan Odesa Indonesia. Sebelum berdirinya Odesa Indonesia, para pengurusnya sudah aktif dalam gerakan Civic-Islam yang berinisiatif mengambil kegiatan pemikiran dan pemberdayaan dengan fokus pendidikan kewargaan dan kewarganegaraan. Supaya lebih konkret untuk menjalankan misi pemberdayaan, para pengurus perlu menetapkan objektivitas kerja di perdesaan pinggiran kota Bandung dengan mendirikan Odesa Indonesia. 

Falsafah pergerakan Odesa Indonesia bersandar pada beberapa prinsip:

 1) “Membumi dalam Kebersamaan” yang dedikasinya diarahkan untuk pembangunan keadaban/nilai/virtue melalui sistem pembasisan kerja di akar rumput rakyat. Setiap kegiatan senantiasa mengakar pada sasaran (objek) yang dituju untuk kemudian ditransformasi ke arah kemajuan dalam gerak kebersamaan. Semangat berkegiatan tersebut tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa pada setiap desa yang lemah secara ekonomi, sosial, spiritualitas dan pendidikan yang banyak diakibatkan kurangnya semangat berjuang bersama-sama (gotong royong) untuk maju. 

2) “Memperbaiki Indonesia dari Desa”. Prinsip ini menetapkan lokus perdesaan sebagai basis kegiatan yang diutamakan karena secara objektif perbaikan Indonesia mestinya harus fokus ke perdesaan, utamanya ialah membangun kapasitas warga desa. 

3) “Mengubah Keadaan Bersama”, sebagai prinsip bahwa dalam meraih keberhasilan pemberdayaan masyarakat senantiasa dilakukan secara bersama-sama/kolektif/kerjasama. 

4) “Bisa Karena Biasa” dijadikan sandara kerja para pengurus, relawan dan warga untuk selalu merasa optimis memiliki kemampuan mengatasi masalah karena kebiasaan melakukan praktik eksperimental. 

Untuk menjawab tantangan tersebut, Odesa Indonesia meletakkan semangat berorganisasi dengan spirit Organizing, yaitu seseorang yang memiliki kualitas manajemen berorganisasi; menjadi seorang Organizer; yang kaya akan inisiatif dan selalu kreatif dalam setiap kegiatan; sanggup menjadi motor mobilitas sosial sebagai Organisatoris dengan modal kepemimpinan/leadership yang orientasinya kuat sebagai seorang yang berjiwa “Organik ; punya kesediaan mengatasi masalah-masalah di akar rumput O-rang DesaO dalam pengertian yang lain adalah Online-Desa; mengarahkan semua kegiatan memasuki ruang literasi internet dengan kegiatan-kegiatan yang produktif dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan.

"Merawat Alam Mengatasi Kemiskinan"

Pepaya Odesa budidaya tanam
perempuan menanam

Sasaran Pemberdayaan Odesa Indonesia:

Pangan – Ternak – Literasi – Teknologi

Dengan fokus pada budidaya pangan, ternak, literasi dan teknologi, Odesa Indonesia memberdaya di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, sebagai solusi utama bagi masyarakat Indonesia. Kegiatan yang kami tawarkan berupa training, workshop, kursus, penelitian, pendampingan kewirausahaan, kemitraan, pemasaran, branding sebagai bentuk langkah awal perubahan yang positif.

Kata Mereka: Odesa Indonesia...

Literasi yang dilakukan Odesa Indonesia sangat hebat. Dilakukan dengan model yang tepat dan menghasilkan perubahan sosial.
Remy Sylado
Remy Sylado
Budayawan Indonesia
Odesa itu isinya sekelompok orang yang tidak melakukan tindakan secara umum. Tindakannya bisa mengubah konstelasi. Mengingkatkan banyak orang yang salah atau diam terhadap masalah di masyarakat adalah penting. Inilah yang dilakukan oleh Odesa.
Ulil Abshar
KH. Ulil Abshar Abdalla
Cendekiawan Nahdlatul Ulama
Kami bergerak untuk mengisi kebuntuan demokrasi di Indonesia. Kelompok sipil harus tangguh dalam mendidik rakyat untuk lebih cerdas dalam politik, kuat dalam ekonomi, dan bisa memperbaiki kerusakan lingkungan.
Faiz Manshur
Faiz Manshur
Ketua Odesa Indonesia

Jenis Kegiatan Odesa Indonesia:

literasi odesa indonesia pertanian

PEMBERDAYAAN EKONOMI EKOLOGIS PETANI LADANG

Menumbuhkan petani sebagai aktor pangan dan aktor ekologis  dengan praktik konservasi agroforesti.

Ibu Mengambil Pepaya

PEMBERDAYAAN EKONOMI SURVIVE TANI PEKARANGAN

Menumbuhkan survival keluarga pra-sejahtera agar berdaya dengan potensi diri dan lahan sekitar rumah

amal sosial fakir miskin

LITERASI KEMANUSIAAN DAN EKOLOGI ANAK TANI

Menumbuhkan generasi berjiwa empatik sekaligus berjiwa ekologis

AMAL SOSIAL FAKIR MISKIN DAN LANSIA

Membantu fakir miskin dan lansia yang tidak bisa trelibat dalam program pemberdayaan karena kelemahan fisik

sanitasi ayo bantu kitabisa odesa indonesia

SANITASI RUMAH TANGGA DESA

Menggerakan warga hidup bersih dengan pendidikan dan bantuan penyediaan air bersih dan toilet

Coaching petani odesa indonesia

Dalam menyelesaikan masalah sosial, Odesa Indonesia memiliki tiga (3) aspek dalam pelaksaannya, yang diimplementasikan dalam bentuk:

Amal-sosial akan menjadi alat konsolidasi gerakan pendampingan karena hampir setiap usaha pendampingan selalu butuh solusi jangka pendek dan dengan Amal-sosial itulah yang akan menjadi pintu masuk untuk kemudahan kerja jangka panjang pendampingan. 

Kebijakan-publik menjadi bagian penting dalam kegiatan Odesa-Indonesia karena setiap persoalan sosial tidak pernah lepas dari tanggungjawab negara.

Kajian dan Penelitian juga menjadi bagian yang tak terpisahkan. Bidang kajian dengan aktivitas mingguan terus kami lakukan karena dari pengalaman harian para relawan ini banyak temuan lapangan yang bisa “dikapitalisasi” menjadi ilmu-pengetahuan; diorganiser dalam catatan dan menjadi produk literasi.

Keranjang Belanja