Sembuh Stroke adalah kebahagiaan besar bagi penyandang penyakit ini. Kakek ini sebelumnya membuat dirinya berhenti bekerja, Kelor membuatnya kembali menemukan kehidupannya.
Kisah Sembuh Stroke Sang Kakek
VIETNAM – Kakek berusia 73 tahun dari desa Phakhao Kawasan Distrik Xaythany Laos ini selama bertahun-tahun bekerja untuk usaha bengkel motornya sendiri. Malangnya, tahun 2012 lalu harus menghentikan aktivitasnya karena serangan Stroke.
Beruntung dari salahsatu lembaga rehabilitasi penyandang Stroke mengenalkan Kelor (Moringa Oleifera) kepada pria bernama Osa Koukeomanivong tersebut. Setelah rutin mengonsumsi Kelor, penyakitnya sembuh.
Sebagaimana dikisahkan situs Star2.com lembaga rehabilitasi itu menganjurkan sang Kakek mengonsumsi Kelor. Karena keberhasilannya lepas dari derita stroke itulah ia sekarang menjadi petani kelor dan memberikan bimbingan kepada siapa saja yang minat untuk memanfaatkan Kelor.
Pengalaman pribadinya mendorong dia yakin akan manfaat Kelor, sementara ilmu pengetahuan lebih lanjut ia dapatkan dari bantuan putrinya yang mengambilkan bahan-bahan dari internet.
Untuk kelangsungan konsumsi yang mudah, ia berekspreimen membuat teh dari Daun Kelor. Setelah melalui fase uji melalui anggota keluarganya, semuanya merasa nyaman dengan Kelor. Kesehatan tubuh mereka membaik sehingga produknya diminati banyak orang di sekitarnya.
“Saya tidak bisa jika hanya menjualnya kepada mereka. Saya ingin mempromosikan produk ini lebih jauh atas persetujuan pihak yang berwenang (Medis dan Pemerintah) dengan pembuktian bahwa produk saya layak diminum untuk kesehatan,” kata Osa, 30 Maret 2017 sebagaimana ditulis situs www.star2.com tersebut.
Atas dasar alasan itu, Osa bertanya kepada petugas di kantor pertanian dan kehutanan Kabupaten Xaythany untuk mendapatkann persetujuan. Setelah petugas memeriksa akhirnya meloloskan produk teh dari bahan Daun Kelor tersebut. Dari situlah produk mulai dipasarkan dan Osa setiap pekan sibuk mengurus produksi Teh Kelornya.
Produknya berupa daun kering seduh. Sedangkan dari bijinya dibuat serbuk penampilannya mirip bubuk teh hijau Matcha. Diceritakan juga, produk teh dari daun Kelor tidak dikenakan sinar matahari karena –sebagaimana standar produksi daun Kelor—terik matahari akan mengurangi kadar gizi daun Kelor. Sedangkan proses fermentasi bijinya dipercepat pengeringan melalui penjemuran matahari.
Untuk mengatasi stroeknya, selain minum teh Daun Kelor juga mengonsumsi 3 biji Kelor yang dimakan setiap hari. “Kelor memiliki banyak keuntungan tapi jika kita makan terlalu banyak beberapa orang percaya itu akan memperlambat penyerapan vitamin tertentu ke dalam tubuh kita,” ujarnya.
Selain memproduksi teh Kelor, anak perempuan Osa membuat kue cupcakes, kue gulung dan makanan lezat lainnya dengan menggunakan bubuk Kelor yang dijual di pasar organik That Luang.
Semua produk yang ia buat tersebut membuat Osa harus berpikir lebih banyak lagi menanam Kelor. Karena itulah ia juga harus berusaha memproduksi bibit lebih banyak. Di atas segala niatan usaha tersebut Osa tetap berprinsip untuk mengajari kepada siapa saja yang ingin terlibat dalam produksi Kelor ini. –Ira/sumber star2.com
Produksi Teh Daun Kelor dan Pembibitan
Teh Kelor Kering dan Bibit Kelor
Artikel terkait:
Cara Meningkatkan ASI Secara Cepat dengan Kelor
Alexander Yang Agung dan Kisah Kelor India
Hari-hari Terakhir Fidel Castro bersama Kelor
Mengenal Moringa Kelor dan Manfaatnya
Komentar ditutup.