Cara Mengatasi Perubahan Iklim dan Kemiskinan Petani

Menurut Yayasan Odesa Indonesia, hubungan antara kemiskinan dan perubahan iklim di kalangan petani di Cimenyan adalah sangat kompleks dan saling memperburuk satu sama lain. Berikut adalah beberapa pandangan dan temuan mereka terkait dengan isu ini:

Dampak perubahan iklim pada kemiskinan petani mengakibatkan produktivitas tanaman menurun. Banyak petani di Cimenyan Kawasan Bandung Utara yang tidak lagi produktif dalam bertani karena perubahan pola curah hujan dan peningkatan suhu. 

Cara Mengatasi Perubahan Iklim dan Kemiskinan

cara mengatasi perubahan iklim dan kemiskinan petani
Cara mengatasi perubahan iklim dan kemiskinan di kalangan petani desa butuh bantuan bibiit tanaman pangan dan konservasi.

Hal ini berdampak langsung pada pendapatan petani yang sudah rendah, memperparah kondisi kemiskinan mereka. Selain itu, petani juga merasakan dampak besarnya karena meningkatkan biaya produksi yang tinggi, terlebih di Cimenyan sumber air dari irigrasi nyaris tidak ada. 

Banyak petani kesulitan air sehingga berebut aliran air. Jika pada 15 tahun sebelumnya para petani bisa budidaya sayuran 4-5 kali dalam setahun, saat ini hanya bisa memanen 2 kali dalam setahun. 

Minimnya akses modal pertanian itu, para petani juga menghadapi cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan menyebabkan kerugian panen yang signifikan, mengakibatkan hilangnya sumber penghasilan utama bagi banyak petani.

Dampak Perubahan Iklim Bagi Petani

perubahan iklim desa
Mengatasi perubahan iklim dengan mengirim banyak pohon akan menolong kehidupan mereka.

 

Tak dapat dipungkiri lagi jika kemudian pada akhirnya petani mengalami banyak kerugian bahkan dalam waktu lama menyebabkan kemiskinan yang massif. Ada beberapa dampak dari perubahan iklim di lingkungan pertanian: 

  1. Kehilangan Modal Alam:
    • Degradasi Tanah: Perubahan iklim menyebabkan erosi dan penurunan kesuburan tanah, yang merupakan modal alam utama bagi petani. Tanah yang kurang subur mengurangi produktivitas pertanian dan berdampak negatif pada pendapatan petani.
    • Kerusakan Ekosistem: Banjir dan kekeringan yang semakin sering terjadi merusak ekosistem lokal, menghancurkan lahan pertanian, dan mengurangi keanekaragaman hayati yang penting untuk pertanian berkelanjutan.
  2. Kesulitan Air Bersih:
    • Kekeringan Berkepanjangan: Perubahan pola curah hujan menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan, membuat sumber air menjadi langka. Petani kesulitan mendapatkan air untuk irigasi, yang sangat penting untuk menjaga hasil panen.
    • Pencemaran Sumber Air: Perubahan iklim juga berdampak pada kualitas air, dengan meningkatnya risiko pencemaran air dari limpasan tanah yang tererosi dan limbah pertanian. Ini membuat air bersih untuk konsumsi dan irigasi semakin sulit diakses.
  3. Menurunnya Tenaga Kerja:
    • Migrasi dan Urbanisasi: Kondisi pertanian yang semakin sulit akibat perubahan iklim mendorong banyak tenaga kerja muda untuk bermigrasi ke kota mencari pekerjaan yang lebih stabil. Hal ini menyebabkan kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian.
    • Kesehatan dan Produktivitas: Perubahan iklim juga berdampak pada kesehatan petani. Suhu ekstrem dan bencana alam meningkatkan risiko penyakit dan cedera, yang mengurangi produktivitas tenaga kerja.

Baca Esai Faiz Manshur Tentang Perubahan Iklim dan Kemiskinan Petani

Bagi Bibit Tanaman Sebagai Cara Mengatasi Perubahan Iklim

Dalam rangka mengatasi perubahan iklim dan mengatasi kemiskinan petani di Cimenyan Kawasan Bandung Utara, Yayasan Odesa Indonesia telah mengimplementasikan program donasi bibit para petani.

Bibit-Bibit tanaman pangan terutama buah-buahan tersebut dibagikan kepada petani supaya para petani memiliki sumber gizi, meningkat pendapatan ekonominya dan pertahanan alam terwujud dengan anekaragam tanaman.

Baca Tulisan Laporan Pertumbuhan Pohon dari Program Odesa

Pohon Hidup: Laporan Kegiatan Pangan dan Konservasi Odesa 2024 Zona Sekebalingbing

Pohon Hidup: Laporan Program Pangan dan Konservasi Odesa 2024 – Zona Oray Tapa

Petani miskin perubahan iklim
Petani Odesa, Pak Tardi berhasil menanam buah Matoa dan ribuan tanaman buah lainnya di Cikadut Kabupaten Bandung.
  1. Jenis Bibit yang Didonasikan:

    • Bibit Tanaman Pangan berupa penghasil bijian seperti sorgum, hanjeli, jengkol dan pete sangat baik dikembangkan di Cimenyan Kabupaten Bandung. 
    • Bibit Tanaman pangan penghasil buah-buahan seperti pepaya, nangka, sirsak, manggis, sukun, matoa, durian, sirsak, mangga, jambu dan jeruk sangat baik untuk peningkatan gizi, peningkatan ekonomi dan juga bersifat menjaga alam.
  2. Tujuan Donasi Bibit:

    • Meningkatkan Ketahanan Pangan: Dengan memberikan bibit tanaman pangan yang berkualitas, program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian lokal dan ketahanan pangan di Cimenyan.
    • Rehabilitasi Lahan: Penanaman pohon dan tanaman hutan membantu dalam rehabilitasi lahan yang terdegradasi, mencegah erosi tanah, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
    • Konservasi Air: Tanaman keras dan pohon membantu dalam penyerapan air hujan, mengurangi limpasan, dan meningkatkan kualitas serta kuantitas air tanah.
  3. Pendekatan Berkelanjutan:

    • Edukasi dan Pelatihan: Petani diberi pelatihan tentang cara menanam dan merawat bibit secara efektif, serta praktik pertanian berkelanjutan yang dapat meningkatkan hasil dan menjaga lingkungan.
    • Pendampingan Teknis: Tim dari Yayasan Odesa memberikan pendampingan teknis berkelanjutan kepada petani untuk memastikan bibit yang didonasikan tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang optimal.
  4. Dampak Positif:

    • Perbaikan Ekosistem: Penanaman pohon dan tanaman hutan membantu memulihkan ekosistem lokal, meningkatkan biodiversitas, dan menyediakan habitat bagi fauna lokal.
    • Pengurangan Emisi Karbon: Dengan menanam lebih banyak pohon dan tanaman, program ini berkontribusi dalam penyerapan karbon dioksida dari atmosfer, membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
  5. Kolaborasi dengan Komunitas Lokal:

    • Kerjasama dengan Kelompok Tani: Yayasan Odesa bekerja sama dengan kelompok tani setempat untuk memastikan partisipasi aktif dan keterlibatan komunitas dalam program ini.
    • Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat luas dalam proses penanaman dan perawatan bibit, sehingga menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Melalui program donasi bibit ini, Yayasan Odesa Indonesia berupaya untuk tidak hanya mengatasi dampak perubahan iklim tetapi juga meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian petani di kawasan Cimenyan, Bandung Utara.

Bagi Anda yang tertarik untuk ikut serta memperkuat pangan dan menjaga lingkungan dari krisis, Bisa Berdonasi di Sini. Untuk Petani Hutan atau Berdonasi di Sini untuk Petani Ladang Perbukitan

Penulis: Adji W. Kusumo

Admin: Fadhil Azzam

Keranjang Belanja