Akar masalah petani di Indonesia

Pohon Hidup: Laporan Kegiatan Pangan dan Konservasi Odesa 2024 Zona Sekebalingbing

Pohon Hidup di kebun sekitar Sekebalingbing Cikadut.-

Laporan kerja program Yayasan Odesa Indonesia bidang pangan dan konservasi lahan kritis di Zona Sekebalingbing Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung 2024. Laporan dibuat tanggal 5 Juni 2024.

Pohon Hidup baik
Program pangan dan konservasi Odesa. Banyak pohon hidup di Sekebalingbing Cikadut Bandung. Buah-buahan tumbuh subur dan memberi gizi serta peningkatan ekologi.

Hidupnya pohon adalah target penting dalam kegiatan aksi tanam yang dilakukan para petani Odesa Indonesia.  Oleh karena itu Yayasan Odesa Indonesia tidak sekadar memasok bibit untuk para petani, melainkan terus memantau pertumbuhannya.

Kali ini kami melaporkan peninjauan pertumbuhan pohon yang ditanam warga di sekitar kampung Sekebalingbing Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung yang ditanam sejak tahun 2016 silam.

Ada tiga jenis lahan yang dijadikan tempat penanaman pohon. 1) lahan-lahan pekarangan, 2) lahan-lahan ladang dengan kontur kemiringan, 3) Lahan datar sedang bekas sawah atau pinggir sawah. Lokasi pohon yang ditanam di bagian selatan berbatasan dengan sungai Sindanglaya, bagian timur berbatasan dengan Sindanglaya, utara barat laut berbatasan dengan kampung pasir kiara. Pada zona ini bukan zona desa Cikadut secara keseluruhan, melainkan hanya bagian dari 4 lokasi lain di Desa Cikadut.

Hidup Pohon Cikadut Bandung
Budayawan Herry Dim saat membagikan bibit tanaman kepada para petani di sekebalibing januari 2024. Mendorong petani menanam dengan bibit yang bagus agar pohon hidup.

Video Kawasan Sekebalingbing Cikadut Kabupaten Bandung

Dari data yang diperoleh di admin Odesa terdapat 21.291 pohon yang dibagikan (tidak termasuk pepaya). Data ini hasil akumulasi sejak pelaksanaan kerja Odesa tahun 2016 hingga pertengahan tahun 2024.  

Alpukat 342, durian, 235, nangka 542, sirsak 456, mangga 289, jambu air 350, jambu biji 300, matoa 14, kelor 2400, mahoni 231, kayu manis 187, kopi 16.000, jeruk 821, jengkol 240, pete 261. Total jumlah bibit yang dikeluarkan adalah 21.633

Dari hasil penanaman pohon ini para petani menanamnya dan tidak ada masalah signifikan dari kematian. Dari sample 21 lokasi ladang yang diteliti secara acak, terdapat data rata-rata kematian dua pohon dari setiap 20 pohon yang ditanam.

Pohon-pohon yang ditanam rata-rata hidup karena dua hal yang mendasar. 1) dibagikan para awal musim penghujan, biasanya bulan oktober hingga desember, 2) ditanam dilahan yang kurang tergarap pertanian sehingga petani tidak memiliki niat menebang, 3) di lahan tanah hitam yang relatif subur. 

Pohon Hidup
Jika bibitnya besar dan tinggi, peluang pohon hidup sangat tinggi. Petani Cikadut menanam buah-buahan tahun 2023.

Pada temuan di Sekebalingbing ini mayoritas pohon hidup. Sisi kelebihannya terletak pada area (kemiringan) yang sulit dilewati manusia sehingga tidak terjadi kerusakan. Selain itu juga terdapat kelebihan berupa keadaan tanah hitam yang subur karena di sekitarnya tidak pernah ditanami pohon sehingga tanah masih dalam keadaan sehat.

Tetapi ada kelemahan bahwa para petani kurang serius merawatnya dengan memberi pupuk sehingga hampir separoh dari jumlah pohon yang ditemukan saat pengawasan terlihat sulit berkembang. 

Pohon hidup cikadut bandung
Pohon hidup karena bibitnya sudah besar. Itu perlu dilakukan supaya petani bisa cepat memanen dan kerja konservasi berhasil.

Program pertanian di Sekebalingbing ini oleh Yayasan Odesa Indonesia dilihat bukan sebagai prioritas karena itu jumlah pohon tidak banyak disebarkan. Sebab Yayasan Odesa Indonesia beralasan masih banyak lahan kritis yang lebih membutuhkan perhatian, terutama di Kawasan Desa Cimenyan, Desa Cikadut bagian utara, Desa Mekarmanik dan desa-desa lain. 

Tetapi di zona Sekebalingbing ini para petani tetap diberdayakan dengan bantuan-bantuan bibit buah-buahan karena banyaknya lahan menganggur yang tidak produktif. Selain itu masih ada petani yang serius menjalani praktik pertanian sekalipun dengan lahan terbatas.

Karena keterbatasan lahan untuk tanaman keras dari jenis buah-buahan, Yayasan Odesa Indonesia juga mengembangkan budidaya pepaya di sela-sela tanaman buah tersebut. Dari data Odesa terdapat 2.300 bibit pepaya (di tahun 2021 hingga 2024) yang disebarkan di sekitar Sekebalingbing. 

Sekalipun tidak semua membuahkan hasil yang bagus karena petani kurang merawatnya, tetapi sebagian besar hasilnya sangat memuaskan. Terbukti banyak sekali petani yang memanen pepaya secara berlebih sehingga selain dimakan juga dijual. Program penanaman pepaya ini sangat bagus untuk dilaksanakan di sekitar Sekebalingbing supaya banyak petani mendapatkan akses gizi dan meningkat ekonominya. 

Pohon hidup
Pohon hidup di sekitar kampung Sekebalinbing Cikadut Bandung. Program konservasi dan pangan Odesa Indonesia.

Rekomendasi Tanaman untuk Sekebalingbing Cikadut

Pada akhir tahun 2024 dan berlanjut pada tahun-tahun mendatang masih ada kebutuhan untuk beberapa hal:

  1. Memperbanyak tanaman kelor karena di lahan ketinggian 700 M.dpl kelor tumbuh lebih baik daripada di atas kampung sekebalingbing yang ketinggiannya 850 M.dpl. Budidaya kelor perlu dimassifkan karena selama ini kebutuhan untuk pembuatan teh daun kelor masih minim. Selain itu juga banyak petani yang bisa menggarapnya.
  2. Memperbanyak tanaman pepaya. Telah terbukti ada 5 petani yang menanam jumlah pohon pepaya lebih 50 pohon untuk ujicoba dan berhasil memanen serta merasakan manfaat baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk penjualan. Selain itu ada banyak petani yang menanam beberapa pohon tetapi mendapatkan manfaatnya karena bisa dimakan untuk keluarganya. Pepaya juga harus dikembangkan karena dari hasil panen tersebut daunnya bisa untuk pakan ikan, pakan domba, sapi dan juga laku dijualbelikan. Selain itu penting juga digerakkan informasi kepada ibu-ibu, terutama ibu hamil dan menyusui untuk lebih sering mengonsumsi daun pepaya. 
  3. Pohon-pohon jenis buah-buahan lain tetap dibutuhkan karena masih banyak lahan yang mungkin ditanami. Setelah banyak keberhasilan memanen buah-buahan saat ini banyak petani mau menanam. Mereka juga tidak lagi memandang pertanian hanya sebagai penghasilan ekonomi secara instan. Ada pemikiran lebih maju bahwa para petani juga mulai berpikir pentingnya investasi dengan menanam pohon yang hasil panennya lebih lama tetapi pada saatnya nanti akan menghasilkan keuntungan.
Manfaat pepaya untuk kulit
Anak-anak Sekebalingbing menikmati hasil panen pepaya orangtuanya.

Ada wisdom yang perlu juga disampaikan secara khusus dari pengalaman Odesa Indonesia dalam mendorong pertanian pangan dan konservasi di Kampung Sekebalingbing.

  1. Pemberdayaan menanam pohon harus dilakukan dengan cara sedikit demi sedikit. Secepat mungkin diusahakan ada hasil panen agar petani merasakan nikmat dan manfaatnya dalam mengonsumsi buah-buahan. 
  2. Tetapi adanya contoh konkret juga tidak selalu menjamin mobilisasi warga karena satu warga dengan warga lain seringkali tidak mendapatkan informasi yang akurat. Kebanyakan warga yang mendapatkan informasi hanya pada zona dekat, beberapa rumah, tidak utuh seluruh RT atau seluruh kampung mendapatkan informasi atas pengalaman panen. Karena itu diperlukan pertemuan-pertemuan antar petani agar informasi atas keberhasilan memanen itu lebih cepat.
  3. Di kampung ini Yayasan Odesa Indonesia memiliki kegiatan sekolah sabtu minggu yang secara ruting mengumpulkan anak-anak petani. Kegiatan ini akan terus dijadikan medium informasi dan pengalaman dengan menyertakan konsumsi buah dari petani kepada anak-anaknya sehingga nanti informasi dan pengalaman panen buah tersebut bisa disampaikan kepada orangtuanya. []

Penyusun: Yayan Hadian, Faiz Manshur, Fadhil Azzam, Ujang Rusmana.

Admin: Fadhil Azzam

Pohon Hidup: Laporan Program Pangan dan Konservasi Odesa 2024 – Zona Oray Tapa

Tanah airku siswa english course Sekebalingbing Cimenyan Bandung

Keranjang Belanja