Kawasan Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat memiliki problem besar atas kisis lingkungan dan kemiskinan. Problem ini sudah akut hingga puluhan tahun berjalan. Tetapi menurut Ketua Pembina Odesa Indonesia, Budhiana Kartawijaya belum ada solusi yang konkret untuk mengatasi dua problem tersebut dengan sekali langkah. Karena itu Budhiana mendorong warga Kota Bandung harus mulai memahami persoalan kemiskinan dan kerusakan alam. Apa yang harus dipahami?
Mengenal Budhiana Kartawijaya: Gagasan dan Aksi Sosialnya
“Kemiskinan dan kerusakan alam itu satu paket. Keduanya menjadi sebab dan akibat. Banyak orang miskin di pinggiran kota karena terjadi kerusakan alam. Tanah petani lepas ke warga kota kemudian jadi lahannya hunian. Petani kehilangan aset dan bekerja sebagai buruh. Pertanian yang mestinya menjadi daya kekuatan pangan dan kenyamanan hidup karena ekologinya justru mengalami kerusakan.
Lihat Video ini: Perbukitan Utara Kota Bandung Mengerikan dengan Gersangnya Bukit
Lihat Video Ini: Banjir Lumpur Kota Bandung Akibat Kerusakan Lingkungan di KBU
Lihat Video Aliran Lumpur dari Cimenyan Menuju Kota Bandung. Mengerikan!
Pada sisi lain, kekurangan modal pertanian menyebabkan petani hanya bisa menanam sayuran. Akibat pertanian monokultur ini lahan pertanian Bandung Utara rusak dan mengirim lumpur tiap musim hujan ke Kota Bandung,” jelas Budhiana seusia berbicara krisis lingkungan dan kemiskinan di acara Talkshow TVRI Jawa Barat, Selasa, 25 Juni 2024.
Dalam sebuah sesi diskusi acara Braga di TVRI Jawa Barat tersebut, Ketua Pembina Odesa Indonesia, Budhiana Kartawijaya juga menjelaskan beberapa persoalan di Kawasan Bandung Utara dengan adanya kerusakan lingkungan yang terjadi dari adanya tambang batu, penebangan pohon, dan kurangnya tanaman resapan di lereng bukit membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.
Ketika masyarakat sulit mendapatkan air bersih tentunya akan berdampak pada kesehatan masyarakat, sulit untuk bertani dengan baik, sampai akhirnya banyak anak terpaksa putus sekolah. Ini yang harus dipahami kita bahwa dalam kemiskinan terdapat lingkaran yang berputar. Untuk mengatasi lingkaran kemiskinan tersebut hal utama adalah melakukan penguatan atau perlindungan alam dengan gerakan ekologi.
Budhiana juga menjelaskan bahwa organisasinya didirikan untuk menjadi fasilitator kewargaan antara warga yang mampu dengan warga yang kurang mampu. Pendekatan yang dipakai dalam kegiatan sehari-harinya di Odesa Indonesia ialah memadukan filantropi dengan pemberdayaan masyarakat petani dengan gerakan ekologi menanam anekaragam tanaman buah-buahan.
“Banyak orang miskin di desa bermatapencaharian dari sektor pertanian. Pada sisi lain ada masalah kekurangan pohon sehingga menyebabkan banjir di Kota Bandung. Maka solusinya adalah petani harus menanam pohon yang menghasilkan gizi dan ekonomi. Kalau petani sudah mau berbuat baik, maka warga kota yang mampu juga harus berbuat baik. Cara terbaiknya adalah berdonasi bibit buah-buahan ke petani Cimenyan,” kata Budhiana.
Warga Kota Bandung Saatnya Berdonasi Bibit untuk Cegah Banjir dari Bukit
Berdonasi Bibit Buah-Buahan Untuk Petani Cimenyan di Kitabisa
Menurut Budhiana langkah ini sangat praksis karena petani, termasuk petani yang miskin akan secara otomatis mendapatkan sumber pangan sekaligus berguna untuk mencegah erosi. Selama 8 tahun berkegiatan di Kawasan Bandung Utara Budhiana melihat antusiasme petani dalam menanam pohon. Hanya saja bibitnya masih kurang.
Sejauh Odesa Indonesia menjalankan program sejak 2016 belum mencapai 1 juta pohon. Menurut Budhiana itu jauh dari kekurangan karena bibit tanaman yang dibutuhkan untuk area terbatas di Kecamatan Cimenyan saja bisa mencapai 10 juta bibit.
“Kalau petani sudah mau mengambil peran gerakan ekologi masak warga Kota yang lebih berpendidikan tidak mau sekadar berbagi bibit?, Kata Budhiana.
Menurut Budhiana, donasi mengatasi kemiskinan tidak harus berupa sembako, walaupun hal itu juga diperlukan. Ada kalanya juga harus menyumbang bibit tanaman buah-buahan karena dari situ pangan di desa akan kuat dan secara konkret bisa menjadi jawaban mengatasi banjir yang menimpa Kota Bandung.
VIDEO: Budhiana Kartawijaya Saat Bersama Para Petani Penerima Donasi Bibit Buah-Buahan
Dampak Bibit Sangat Terasa
Dalam sesi diskusi di acara Live TVRI Jabar tersebut, Toha Odin sebagai Pelaksana Program Peningkatan Pangan dan Konservasi Odesa Indonesia mengatakan bahwa masyarakat menerima dengan baik program donasi bibit ini.
“Kalau diberi bibit kayu pasti masyarakat menolak. Kalau tanaman buah-buahan seperti jeruk, nangka, durian, sirsak dan sukun pasti diterima dengan senang hati. Sekarang kami banyak merasakan manfaatnya karena bisa makan buah-buahan dan menjualnya,” ujar Toha Odin.
Berkait dengan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Odesa Indonesia, Toha mengatakan bahwa apa yang dilakukan para pengurusnya dengan pendampingan sangat dibutuhkan. Dengan seringnya pemantauan itu para petani merasa mendapatkan apresiasi yang baik dan menjadi sahabat.
“Kalau Odesa itu melakukannya dengan kebersamaan. Para pengurus aktif rutin menemui petani sehingga komunikasi berjalan baik dan terjadi saling pengertian. Dari situ bantuan yang diterima petani juga dijaga secara baik,” ungkap Toha.
Penulis: Arinda Eka Putri
Admin: Fadhil
Baca artikel lain:
meningkatkan minat baca mahasiswa