5 Nilai Dasar untuk Pembangunan Desa. – Selama ini wacana pembangunan desa lebih merujuk pada tujuan-tujuan yang sifatnya mengarah pada usaha material seperti pembangunan jalan, pembangunan wisata dan lain sebagainya.
Kalaupun masuk ke usaha pembangunan sumber daya manusia, juga hanya sebatas membicarakan hal-hal yang materialis, seperti pendirian sekolahan atau event-event kegiatan. Padahal segala urusan seperti itu hanyalah perantara untuk tujuan yang lebih bernilai.
Menuju Pembangunan yang Berguna dan Bermakna
Faiz Manshur melalui Organisasi Odesa Indonesia memiliki sebuah gagasan lebih mendasar pada usaha pembangunan desa. Isu 17 Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi “koor” bagi pemerintahan di seluruh penjuru dunia dilihatnya sebagai program yang memang wajib dilaksanakan. Tetapi menurut Faiz Manshur, tetap membutuhkan sandaran nilai yang lebih mendasar dari sekadar target pencapaian tersebut.
Kelima nilai tersebut pernah disampaikan dalam video Youtube Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Hasil siaran tersebut disarikan oleh Arinda Eka Putri sebagai berikut.
Pembangunan Desa: Dari Program Menuju Nilai
Dalam video tersebut Faiz Manshur menarasikan bahwa untuk membangun kekuatan masyarakat kita semua harus mendesain pembangunan dalam empat bidang, yaitu 1) Pangan 2) Ternak/Satwa, 2) Literasi, 4) Teknologi yang mesti dijalankan secara seimbang dan berkelanjutan. Masing-masing pilar tersebut punya peran penting dalam membangun desa.
Tetapi baik program SDGs maupun keempat bidang tersebut belum menjamin kualitas atau nilai lebih jika tidak memiliki 4 nilai lain, yaitu nilai ekonomi, nilai moral, nilai sains, dan nilai seni. Dengan kumpulan empat nilai (virtue) ini, Faiz Manshur bermaksud mengajak kita semua untuk senantiasa memandang setiap pembangunan bisa memberi makna bagi manusia.
Baca juga: Pahami Praktik Literasi Yang Sejati
5 Nilai yang Perlu dimiliki Setiap Desa
1. Nilai ekonomi
Masyarakat desa yang sudah baik dalam hal ekonomi cirinya adalah kecukupan pangan. Mereka mampu berdaya memenuhi kebutuhan makanannya secara seimbang dan bergizi, bahkan dengan memanfaatkan hasil panennya sendiri.
Ketika kondisi ekonomi baik maka masyarakat tidak lagi kebingungan dalam memenuhi kebutuhan makan keluarganya sehari-hari. Bahkan dengan pengelolaan pangan yang baik, mereka bisa memanfaatkan tanaman di sekitarnya sebagai sumber makanan bergizi.
Begitu juga dengan menjadikan sumber daya alam di sekitar sebagai pemutar roda perekonomian. Apalagi masyarakat desa memang kebanyakan berprofesi sebagai petani dan bekerja di lahan sekitar desa. Desa
2. Nilai moral
Setiap daerah dan kelompok masyarakat pastinya punya penilaian yang berbeda-beda terhadap moralitas. Bukan hanya pada level suku-bangsa melainkan bisa juga terdapat perbedaan di level perdesaan. Dengan adanya nilai moral ini biasanya masyarakat memiliki sandaran dasar untuk hidup lebih beraturan dengan menjadi norma bersama yang tak tertulis dan berfungsi menjaga keamanan dan keharmonian di lingkungan masyarakat.
Nilai moral ini terpenuhi ketika masyarakat merasa terjamin keamanan di lingkungan dan terbebas dari berbagai ancaman yang mungkin saja dapat menimbulkan masalah. Baik itu masalah dengan orang di sekitar maupun dengan desa lainnya.
3. Nilai sains
Kualitas pembangunan juga perlu dilihat dari adanya pendidikan di daerah tersebut. Setidaknya ada pendidikan formal (sekolah formal) atau sekolah lain seperti sekolah informal keagamaan, lembaga kursus wirausaha, dan lain sebagainya. ,
Karena Indonesia secara mayoritas, yaitu 80% desa di Indonesia bergantung pada pertanian, maka kebutuhan pendidikan informal berkaitan dengan pangan dan pertanian mestinya harus ada. Kemunduran pertanian di Indonesia juga disebabkan karena minimnya transfer pengetahuan baru atau hilangnya pengetahuan lama pada masyarakat. Akibatnya kaum petani dan pertanian di Indonesia mundur.
Karena alasan nilai keilmuwan ini sangat penting bagi kemajuan desa, Yayasan Odesa Indonesia menjadikan kegiatan pendidikan/literasi pertanian sebagai program yang utama di desa-desa. Mulai dari pembibitan sampai mengolah bahan pangan dari berbagai jenis tanaman yang sudah masyarakat tanam sendiri.
4. Nilai seni
Seni dan kreativitas yang dapat meningkatkan kedekatan hubungan antarmasyarakat ternyata punya peran sangat penting. Dengan adanya berbagai kegiatan yang berkaitan dengan seni akan dapat meningkatkan kesenangan dan kedekatan di masyarakat.
Namun kesenian ini tidak bisa muncul secara tiba-tiba, tapi memang harus tumbuh secara alami. Tentu saja, nilai seni ini tidak akan bisa berkembang secara optimal kalau kebutuhan dasar manusia belum terpenuhi dengan baik.
Baca juga: Literasi Indonesia Rendah: Butuh Cara Khusus Mengatasinya
4 Nilai Harus dijadikan Sandaran secara Bersama
Keempat nilai tersebut menurut Faiz Manshur tidak boleh dipisah satu sama lain. Keempatnya harus ditarget dalam kesatuan tindakan karena. tetapi jika dipilih langkah yang paling prioritas, maka program keilmuan atau nilai sains harus diipilih sebagai program kerja. Program keilmuan itu bentuknya seperti dijalankan di Odesa Indonesia ialah melaksanakan kerja literasi.
Literasi akan membantu masyarakat menemukan solusi untuk berbagai masalah dasar yang sedang dialami. Jadi penting untuk memberikan literasi menumbuhkan inovasi yang benar-benar bisa dipraktekkan secara langsung dan dapat terus berkelanjutan dalam jangka panjang.
Adanya pengetahuan dan peningkatan kemampuan dalam mengelola pangan maka akan meningkatkan indikator nilai lainnya dalam pembangunan masyarakat berdaya. Sehingga ketika literasinya sudah meningkat maka lebih mudah meningkatkan perekonomian dan kualitas hidup masyarakat.
Pemenuhan nilai kualitas pemberdayaan masyarakat desa akan sulit tercapai kalau literasinya masih kurang. Sehingga literasi yang tepat sesuai kondisi masyarakat punya peran penting dalam mengoptimalkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Mulai dari tahap budidaya hingga pengelolaan dan mengonsumsi hasil panen dari tanaman sendiri tentu butuh pengetahuan yang cukup. Masyarakat akan merasakan sendiri dampak langsung dari peningkatan pengetahuan tentang pertanian ketika sudah mempraktekkannya secara langsung.
Baca juga:
BACA JUGA TULISAN FAIZ MANSHUR DI KATADATA TENTANG EMPAT PILAR PERADABAN
Baca Pandangan Odesa Indonesia Tentang Perbedaan Kemiskinan Budaya dan Budaya Miskin
Artikel Visioner Tentang Hakikat Kerja Budaya
Admin: Alma Maulida