Perubahan iklim

4 Tantangan Perubahan Iklim dihadapi Gen Z

Perubahan Iklim dan Tantangan Gen Z-. Perubahan iklim bukanlah suatu prediksi lagi untuk masa depan; melainkan, itu adalah realitas yang kita hadapi saat ini. Mulai dari kenaikan permukaan air laut hingga kejadian cuaca ekstrem, dampak negatif perubahan iklim terus terjadi dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.

Lebih parahnya, kegiatan manusia yang meliputi emisi gas rumah kaca berlebihan, deforestasi, dan polusi merupakan pemicu utama dari kecepatan perubahan iklim ini. Perubahan iklim menjadi isu penting karena dampaknya yang dapat merusak terhadap lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan manusia.

Perubahan Iklim Menjadi Problem Kehidupan Kita

Dikutip dari Surat Kabar Harian Kompas.id, dalam survei global seluruh dunia oleh sekelompok peneliti dari Inggirs, Finlandia, dan Amerika Serikat (AS) Tahun 2021, lebih dari 75% mereka yang berada dalam kelompok usia 15-25 tahun merasa sangat cemas akan krisis iklim.

Hal ini juga sejalan dengan Wouter Poortinga, sebagai penulis utama dalam penelitian Pusat Perubahan Iklim dan Transformasi Sosial (CAST) Universitas Cardiff dan Universitas Bath Tahun 2020-2022.

Penelitian tersebut mengemukakan bahwa kelompok usia yang lebih muda, yakni Gen Z merasa lebih khawatir mengenai perubahan iklim, dengan menunjukkan adanya keterlibatan emosional yang lebih kuat daripada kelompok usia yang lebih tua (Gen X).

Seperti yang kita ketahui, Gen Z ini berada pada kelompok usia 12-27 tahun.

Namun demikian, Wouter Poortinga, juga memberikan asumsi bahwa generasi muda dipercaya lebih banyak melakukan keterlibatan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan perubahan iklim daripada generasi yang lebih tua, walaupun belum pernah ada penelitian yang mengkaji secara holistik.

Jika melihat realitas yang ada pada saat ini, Gen X lebih memiliki tanggung jawab sebagai pengambilan keputusan atas strategi perubahan iklim untuk memitigasi adanya perubahan iklim bagi generasi selanjutnya, karena mereka yang saat ini setidaknya ada di posisi strategis jabatan dan sudah lebih dulu merasakan dampak dari perubahan iklim.

Lantas, apakah Gen Z hanya bisa diam atau menunggu keputusan dari Gen  X?.

Mengenal Gen Z: Siapa Mereka?

Generasi Z, juga dikenal sebagai Gen Z, iGen, atau Zoomers, adalah kelompok orang yang berada pada  kelompok usia 12-27 tahun. Anggota Generasi Z adalah digital natives, yang berarti mereka tumbuh dalam era digital dengan akses ke internet dan teknologi digital sejak usia dini.

Ini membedakan mereka dari generasi sebelumnya dan membentuk banyak aspek dari kehidupan mereka, termasuk cara mereka belajar, berkomunikasi, dan melihat dunia. Generasi Z sering diakui karena nilai-nilai mereka yang beragam, termasuk kepedulian terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, keberagaman, dan inklusivitas.

Mereka juga dianggap sebagai generasi yang pragmatis, mandiri, dan adaptif, memiliki kemampuan untuk menavigasi dan memanfaatkan teknologi untuk keuntungan mereka baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Aksi Gen Z Dalam Menyikapi Perubahan Iklim

generasi z menanam
Perubahan Ikllim dan Tantangan Hidup Gen Z

Di tengah perubahan iklim yang semakin nyata dampaknya, Generasi Z (Gen Z) muncul sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan isu lingkungan.

Dibesarkan dalam era digital, mereka menggunakan setiap sumber daya yang ada untuk menyuarakan, mendidik, dan beraksi menghadapi perubahan iklim, sehingga tidak perlu lagi berdiam lebih lama menunggu keputusan Gen X dalam menghadapi perubahan iklim yang sudah di depan mata.

Berikut beberapa langkah konkret yang dapat Gen Z lakukan dalam menghadapi tantangan global, yaitu perubahan iklim.

perubahan iklim gen z
Perubahan Iklim menjadi tantangan hidup gen z.

1. Pemanfaatan Media Sosial

Gen Z memanfaatkan kekuatan media sosial untuk menyebarkan kesadaran tentang perubahan iklim. Melalui platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok, mereka membagikan informasi tentang dampak perubahan iklim, solusi berkelanjutan, dan mengajak generasi lain untuk ikut serta dalam aksi lingkungan.

Kampanye online seperti #FridaysForFuture menjadi viral dan menginspirasi ribuan pemuda di seluruh dunia untuk turun ke jalan menuntut kebijakan iklim yang lebih berani.

2. Inovasi Teknologi

Menggunakan kecakapan teknologi yang dimiliki, banyak dari Gen Z yang mengembangkan solusi inovatif untuk masalah lingkungan. Mulai dari aplikasi yang membantu individu mengurangi jejak karbon, hingga platform yang memfasilitasi pertanian vertikal dalam ruangan untuk mengurangi penggunaan lahan dan air, inovasi-inovasi ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk kebaikan lingkungan.

3. Gaya Hidup Berkelanjutan

Gen Z tidak hanya berbicara tentang perubahan, tetapi juga menjalankannya. Mereka memimpin dengan contoh melalui mengadopsi gaya hidup berkelanjutan; memilih transportasi ramah lingkungan, mengurangi konsumsi daging, hingga memilih produk yang ramah lingkungan dan etis.

Kesadaran ini tidak hanya terbatas pada pilihan konsumsi, tetapi juga dalam gaya hidup yang berfokus pada keberlanjutan.

4. Edukasi dan Kolaborasi

Gen Z aktif dalam membagikan pengetahuan tentang perubahan iklim dan keberlanjutan kepada generasi lain. Melalui webinar, workshop, dan program pendidikan, mereka berusaha menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.

Selain itu, mereka juga terlibat dalam kolaborasi lintas generasi dan budaya untuk mencari solusi yang inklusif dan efektif dalam mengatasi perubahan iklim.

Dengan kreativitas, keberanian, dan penguasaan teknologi, Gen Z berada di garis depan perjuangan melawan perubahan iklim.

Aksi-aksi mereka menunjukkan bahwa meskipun mereka mungkin generasi yang paling terdampak oleh krisis iklim, mereka juga merupakan generasi dengan kekuatan terbesar untuk mengubah jalannya.

Melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif, Gen Z menunjukkan bahwa perubahan positif bukan hanya mungkin, tetapi sedang berlangsung.

Artikel terkait:

https://odesa.id/ayo-menjadi-volunteer-pendidikan-di-sekolah-samin/

https://odesa.id/belajar-pertanian-pangan-di-kebun-botani-odesa-bandung/

Penulis: Ni Made Florentina

Admin: Alma Maulida

Keranjang Belanja