Belajar Pertanian Pangan di Kebun Botani Odesa Bandung

Setiap hari orang makan makanan olahan. Setiap hari mengenal nama-nama makanan. Tetapi banyak yang tidak tahu darimana asal makanan tersebut.
Ketidaktahuan inilah yang hendak diubah menjadi berpengetahuan oleh Yayasan Odesa Indonesia pada masyarakat dengan melakukan praktik pembelajaran mengenal anekaragam tanaman pangan beserta prosesnya.
“Banyak orang yang tahu makanan seperti buah-buahan. Tetapi tidak banyak yang tahu jenis pohonnya seperti apa. Jadi pendidikan pengenalan tanaman dan termasuk mengenal proses budidaya itu diperlukan,” kata Yayan Hadian, Ketua Grup Pertanian Tanaman Obat Cimenyan (Taoci) di sela kegiatan pelatihan proses pembibitan tanaman untuk para Fasilitator Literasi Sekolah Sabtu-Minggu (Samin) Yayasan Odesa Indonesia di Kebun Botani Odesa, minggu 18 Juni 2023, di Kampung Cisanggarung Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

Menurut Yayan Hadian fasilitator pendidikan yang kebanyakan berasal dari kota itu minim pengetahuan jenis-jenis tanaman sehingga mereka bisa lebih menjawab pertanyaan jika ditanya jenis buah. Tetapi ketika ditanya jenis pohonnya mereka tidak tahu.
Di luar praktik mengetahui anekaragam jenis tanaman pangan, kegiatan pelatihan pembibitan dilakukan dengan tujuan agar para fasilitator pendidikan di Odesa Indonesia tersebut bisa mengenal proses pertumbuhan tanaman.
Salahsatu peserta kegiatan, Fahria dalam orasinya mengatakan, pengenalan proses pembibitan tanaman itu penting dilakukan sebagai pembelajara tentang kehidupan.
“Belajar membibit tanaman ini berguna sebagai cara kita mengenal proses kehidupan. Di dalam tanaman banyak pelajaran yang sifatnya wisdom untuk diketahui manusia,” katanya.
Menurut Fahria, pelatihan bercocok tanam tersebut juga untuk menjadikan setiap orang lebih sadar tanggungjawab terhadap masalah sosial, terutama pada urusan gizi.
Dengan kata lain, belajar tanaman juga bagian dari usaha kesehatan masyarakat. Selain itu, pembelajaran pertanian di Odesa Indonesia juga mendorong orang untuk lebih peduli pada ekologi.
Pada acara pelatihan budidaya tanaman tersebut para fasilitator literasi mendapatkan beberapa pengetahuan menanam dari tiga petani yang menjadi trainer pertanian dari Odesa, yaitu Sutardi, Ujang Rusmana dan Yayan Hadian.

Lampiran Visi Pertanian Kegiatan Pembibitan di Kebun Botani Odesa, Minggu 18 Juni 2023 sebagai berikut:
Setiap hari orang makan hasil tanaman, tetapi sebagian besar orang tidak mengetahui asal-usul yang dimakan.
Jadi kita perlu menyempatkan belajar menanam. Minggu 18 Juni 2022, para fasilitator literasi Odesa Indonesia belajar tanaman bersama para petani.
Lokasinya di kebun Botani Odesa, di Cikadut Kabupaten Bandung. Dengan belajar membibit, kita tidak hanya paham proses pertumbuhan hidup tanaman, melainkan juga mendapatkan makna hidup dari pohon.
Pertanian itu bukan sekadar urusan makanan, bukan juga sekadar urusan uang, dan bukan pula sekadar soal pekerjaan.
Di dalam pertanian ada ekosistem dan ekologi. Dari keduanya kita bisa mengembangkan filsafat, sains, estetika dan spiritualitas.
Bahkan lebih dari itu, tanaman juga memberikan kesempatan kepada kita untuk belajar membentuk kepribadian diri.
Dari rangkaian proses pertumbuhan tanaman ada banyak pelajaran tentang habitat, watak, sifat dan sistem hukum kerja alam.
Itu artinya tanaman juga mengajarkan kita tentang sejatinya survival hidup yang selalu menuntut syarat agar dalam menjalankan hidup kita harus tekun, sabar, teliti, saling bekerjasama, saling berbagi dan juga harus punya kemauan hidup yang kuat.
Jadi, kalau kita ingin belajar sejati jatinya hidup, belajarlah kepada pola hidup pepohonan.
Kita makan hasil pertanian saban hari. Tetapi apakah kita tahu cara memproduksi makanan? Sudah hidup 20 tahun dan makan saban hari, mengapa tidak tahu?
Apakah ketidakaktahuan itu mau dipertahankan terus? Ketahuilah tanaman dengan segala hubungannya. Hubungan dengan manusia, alam sekitarnya.
Orang sering bilang, merasa nyaman dan bahkan bisa bahagia dengan tananaman atau hewan. Mengapa? Karena di dalam gen kita terhadap kesamaan biologisnya.
Ada yang suka makan tapi tak pernah menanam. Itu juga bisa hidup. Contoh monyet. Mereka seperti kita, gemar makan buah, makan ubi dan makan apa saja dari hasil bumi.
Tapi kapan monyet menanam? Nah, siapa yang ingin sempurna seperti monyet, janganlah menanam atau mengurus tanaman.
Siapa yang mengaku suka dengan tanaman dan bahkan mengaku suka menanam tetapi hanya ngomong?
Ada yang bilang tidak usah belajar tanaman. Tidak perlu katanya. Bagus itu pernyataan, kalau perlu kita makan besi, minum oli.
Urusan menanam itu bukan soal profesi. Menanam itu juga bukan sekadar nyari duit, termasuk tidak sekadar urusan makan.
Menanam itu urusan hidup, urusan sosial dan urusan kebangsaan. Bumi kita rusak karena tanaman hanya diperlakukan sebagai objek mencari uang.
Nafsu manusia hanya mengarah pada pencapaian material, sementara kerusakan bumi membutuhkan banyak orang untuk menanam dan merawatnya.
Bekal Dasar Kepemimpinan Kaum Muda