Perubahan masyarakat di kalangan petani pinggir kota membutuhkan perhatian serius karena bukan saja menyangkut kemiskinan, melainkan
Indonesia Butuh Gerakan Baru dalam Mengatasi Kemiskinan Read More »
People in the past believe that knowledge is everything. At every level of society, knowledge has its unique role to determine whether someone is worth to recognize by community as to be known or deserving to have a higher social status or not. Emma, a novel by Jane Austen, published in 1815, capturing a reality
Basuki Suhardiman, Pengajar Institut Teknologi Bandung (Tengah), Devi (Kiri), Budhiana Kartawijaya, Litbang Harian Pikiran Rakyat (Kanan) saat perbincangan urusan literasi dengan Devi (guru sekolah) yang mengelola perpusataan di Kampung Sentak Dulang, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, (6/11/2016). Ada perpustakaan yang didirikan bulan September 2016 hasil inisiaitif Mahasiswa Universitas Langlang Buana di Sentak Dulang. KKN dengan meninggalkan
OLEH BUDHIANA KARYAWIJAYA. WARTAWAN SENIOR. Dari perkampungan itu turun pakai sepeda motor sebentar, maka warga akan menemui beberapa mini market. Ke sanalah juga anak-anak jajan: beli es krim, coklat, atau makanan kecil. Kasirnya berpakaian seragam rapi, ramah dan selalu tersenyum. Anak-anak sangat terkesan degan keramahan mereka. Anak-anak melihat betapa sang kasir memegang uang terus menerus.
Dalam gerak pengorganisasian, Odesa-Indonesia meletakkan literasi sebagai pilar utama pembangunan Sumber Daya Manusia bersama dua komponen lain yaitu pembangunan Budidaya Pertanian dan Peternakan. Literasi adalah senjata utama kemajuan warga. Oleh karena itulah pada bulan November 2016 akan masuk tahapan kegiatan literasi dengan model 1) pendirian perpustakaan 2)pendampingan masyarakat (anak-remaja) dengan trainer yang secara khusus bekerja
“Hidup itu indah. Seindah saat kamu bisa berbagi”
Odesa Indonesia adalah gerakan sosial yang memproduksi gagasan dari praktik konkret dalam mengatasi kemiskinan dan kerusakan lingkungan.