Faiz Manshur lahir di Kauman, Kaloran, Temanggung 20 September 1976, seorang penulis dan aktivis pergerakan sosial . Ia adalah Ketua Odesa Indonesia, sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang pemberdayaan petani, ekologi, pendidikan dan sanitasi di Kawasan Bandung Utara.
Sebagai penulis Faiz Manshur sering mengusung tema-tema politik kewarganegaraan, kemiskinan, keislaman, dan keindonesiaan. Faiz juga dikenal menulis tema-tema pertanian, ekologi, dan perubahan iklim.
Latar Belakang Faiz Manshur
Rekam jejak kebiasaan menulisnya dimulai saat masih belajar di Asrama Perguruan Islam (API) Nailul Muna Muntilan Magelang Jawa Tengah. Setelah itu Faiz melanjutkan pendidikannya di Madrasah Ghazaliyah Syafi’iyah (MGS) Sarang Rembang Jawa Tengah.
Tinggal di pesantren Ma’had Ilmy a-Syar’i (MIS) dan aktif dalam kegiatan penulisan di sela kegiatan madrasahnya. Selanjutnya Faiz Manshur melanjutkan kuliah di Pesantren Al-Munawwir dan Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. di Yogyakarta Faiz mulai merintis kemampuan menulis yang terpublikasi di media massa seperti Suara Merdeka, Bernas, Kedaulatan Rakyat, Jawa Pos, Solo Pos, Intisari dan lain sebagainya.
Selain menjalani aktivitas sebagai penulis, Faiz Manshur juga menjadi aktivis organisasi sosial. Saat di Yogyakarta ia pernah aktif di Partai Rakyat Demokratik (PRD). Kemudian di tahun 2004 terlibat dalam kegiatan jurnalistik di Yayasan Desantara Depok di bawah pimpinan Dr. Bisri Efendi dengan menjadi wartawan majalah Syir’ah yang dipimpin Alamsyah M. Ja’far.
Di tahun 2005 hingga tahun 2008 Faiz Manshur bersama para pegiat sosial dari Temanggung juga mendirikan gerakan lokal berupa komunitas perantau Temanggung. Ia menjadi pemimpin Redaksi Buletin bulanan Stanplat. Di Stanplat ini Faiz Manshur berkegiatan bersama Andy Yoes Nugroho (Aktivis Pijar Indonesia), Anif Punto Utomo (Wartawan Republika), AE Priyono (Direktur LSM Demos), Zaim Saidi (Direktur Lembaga Pirac Indonesia), Susi Ivvaty (Wartawan Kompas), Agung Dwi Hartanto (Wartawan), Mukidi (Petani) dan lain sebagainya.
Tahun 2009 Faiz Manshur mulai merintis wirausaha dengan mendirikan PT. Portalkata Indonesia yang bergerak dalam bidang layanan copy writing dan penerjemahan yang dijalankan hingga saat ini (2024).
Dilihat dari data-data di google, terekam kiprah Faiz Manshur yang memiliki kesukaan terhadap dunia pertanian dan kemasyarakatan. Ia pernah membantu para peternak Kelinci di Lembang Kabupaten Bandung dengan mempublikasikannya di berbagai liputan media massa dan menuliskannya dalam tiga buku. Di sana Faiz berhubungan para petani kelinci bernama Asep Sutisna. Pernah juga berkegiatan pemberdayaan peternak kelinci Angota DPR-RI, Rieke Dyah Pitaloka.
Di tahun 2010 ia menggarap penulis buku biografi seorang kiai pengasuh Pesantren Al-Ittifaq Rancabali Kabupaten Bandung “KH.Fuad Affandi: Rahasia Sukses KH.Fuad Affandi Bersama Pesantren dan Tarekat “Sayuriah”-nya.” (Penerbit Nuansa Cendekia Bandung)
Buku tersebut banyak beredar dan menjadi rujukan bagi pelaku kewirausahaan sosial dan banyak diapresiasi oleh kalangan santri dan peminat agribisnis. Selain menulis buku tersebut, Faiz Manshur juga pernah menulis buku panduan menulis berjudul Genius Menulis tahun 2012 (Penerbit Nuansa Cendekia Bandung)
Sejalan dengan aktivitasnya menulis di Bandung, Faiz Manshur juga akttif berkegiatan organisasi sosial. Ia bersama AE.Priyono (Direktur LP3ES) Jakarta pernah menggerakan kegiatan pemikiran dan aksi sosial kewargaan bernama Civic-Islam. Di Civic Islam ini Faiz Manshur bersama AE Priyono, Usman Hamid dan Imam Masfardi rutin mengisi kolom rubrik Civica setiap hari jumat di Harian Republika. Mengapa Civic-Islam? | Republika Online Mobile
Faiz Manshur dan Pendirian Odesa Indonesia
Dari kiprah ini cikal bakal gerakan kemasyarakatannya yang dibentuk ini akhirnya menjadi gerakan sosial Odesa Indonesia. Kebanyakan para pengurus Odesa juga sebelumnya pernah bersinggungan dengan aktivitas Civic-Islam seperti Budhiana Kartawijaya, Basuki Suhardiman, Asep Salahudin, Andy Yoes Nugroho, dan Hawe Setiawan.
Dalam kiprah penulisan, Faiz Manshur juga berhubungan dekat dengan Ulil Abshar Abdalla, Prof. Musdah Mulia, Utomo Dananjaya (Alm), Remy Sylado (Alm), Asep Salahudin, Hawe Setiawan, dan lain sebagainya. Khusus hubungannya dengan Budawayan Remy Sylado, sejak tahun 2011, Faiz Manshur sering mengurus naskah-naskahnya baik sebagai editor maupun pengarah dalam memproduksi buku dengan setting-setting ke arah pembentukan pemikiran baru dalam bidang seni.
Beberapa buku hasil gagasan Faiz Manshur yang ditulis oleh Remy Sylado alias Yapi Tambayong itu antara lain adalah “Kamus Isme-Isme”, “123 Ayat Seni”, “Javanologi: Perempuan Bernama Arjuna”, dan “Drama Diponegoro”. Kedekatannya dengan Remy Sylado juga terlihat dari seringnya Remy membantu kegiatan pendidikan dengan menjadi fasilitator literasi bagi relawan di Odesa Indonesia.
Tulisan Remy Sylado Tentang Tanah, Budaya dan Kiprah Odesa
Faiz Manshur saat ini menjalankan aktivitas sosialnya bersama Odesa Indonesia dan tetap bekerja memimpin usaha copy writing dan jasa penerjemahan untuk produk teknologi.
Ia juga menulis banyak naskah yang digunakan untuk marketing digital di beberapa perusahaan dalam dan luar negeri. Aktivitasnya di Odesa sangat produktif karena dilakukan setiap hari dari rumahnya di Cikadut Kabupaten Bandung. Rumah Faiz Manshur ini juga menjadi tempat berkumpulnya para pengurus, relawan dan petani Odesa.
Yayasan Odesa Indonesia menjadi bagian penting dalam gerakan pembaharuan pemikiran sosial, pertanian dan ekologi. Banyak para penulis yang terlibat dalam kegiatan di Odesa seperti Budhiana Kartawijaya, Herry Dim, Hawe Setiawan, Asep Salahudin, Marzuki Wahid, Enton Supriyatna, Yuliani Liputo, Ahmad Baiquni, Noe Firman dan lain sebagainya.
Peran dan Manfaat Odesa Indonesia
Keberadaaan Yayasan Odesa menjadi bagian penting dalam kegiatan sosial kemanusiaan di Bandung karena bisa menjadi wadah kebaikan bersama warga kota untuk membantu fakir miskin di perdesaan.
Aktivitasnya yang paling menonjol adalah gerakan ekologi dengan konservasi lingkungan pertanian, peningkatan ekonomi ibu rumah tangga, perbaikan sanitasi, peningkatan gizi pangan rakyat, literasi anak-anak desa, dan layanan sosial bagi orang lanjut usia (Lansia).
Ada banyak capaian yang dihasilkan dari gerakan pemberdayaan masyarakat desa di Kawasan Bandung Utara. Bahkan memberi manfaat bagi para pegiat sosial di daerah lain.
Apa saja Program yang dilakukan Odesa Indonesia?
- Aksi peningkatan pangan dan konservasi lahan kritis di Kawasan Bandung Utara. Selama 8 tahun sejak 2016 hingga 2024, Odesa menggerakkan para petani menanam anekaragam tanaman pangan buah-buahan seperti sirsak, nangka, mangga, sukun, jeruk, jambu, matoa, manggis, durian, kelor, hanjeli, sorgum, pepaya, kopi, dan lain sebagainya. Jumlah tanaman keras buah-buahan yang didapat dari hasil galang donasi dan kemitraan dari berbagai pihak tertanam lebih 890.000. Melalui kegiatan ini, banyak petani mendapatkan manfaat dengan peningkatan gizi dan pencegahan erosi dari lahan kritis.
- Kegiatan literasi. Yayasan Odesa Indonesia sangat aktif dalam menggerakkan literasi untuk anak-anak dan orang tua petani. Untuk anak-anak desa, terdapat 12 kampung dengan kisaran siswa 300 anak yang terlibat dalam kegiatan literasi sekolah sabtu-minggu (Samin). Di situ kegiatan peningkatan karakter dan ekologi dijalankan dengan menerapkan prinsip literasi yang kontekstual. Peminjaman buku bacaan masuk ke kampung-kampung perbukitan di Desa Cikadut dan Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.
- Kegiatan pembangunan sanitasi. Odesa dikenal sangat aktif membantu masyarakat desa yang mengalami keterbelakangan kesehatan karena buruknya sanitasi. Banyak keluarga petani di desa-desa yang karena meningkatnya populasi penduduk dan susutnya sumber air, mengalami krisis air bersih. Odesa sering membantu menggalang dana dan membangun Toilet komunal. Capaian selama 8 tahun adalah terbangunnya toilet komunal sebanyak 47 bangunan di lokasi yang berbeda-beda dan terpenuhinya pengaliran air bersih dengan memasang selang lebih dari 10.000 meter.
- Aksi Amal. Banyak warga lansia dan fakir miskin berstatus ekstrem yang terlayani oleh kegiatan Odesa. Donasi bersifat materi seperti beras, pakaian dan perabot rumah tangga disalurkan oleh Odesa. Di situ banyak para petani yang mendapatkan manfaat karena peran Odesa yang melibatkan para petani dan relawan muda mendapatkan akses materi.
- Pendidikan Intelektual. Di luar kerja pelayanan kepada fakir-miskin, Odesa Indonesia juga dikenal aktif sebagai lembaga yang menaruh perhatian pada ilmu sosial, budaya, jurnalistik dan politik. Banyak sekali diskusi-diskusi dijalankan untuk memajukan pemikiran. Kajian-kajian tersebut sering diikuti oleh kaum intelektual di Bandung yang terdiri para dosen, guru, wirausahawan, politisi dan para jurnalis. Selain mengembangkan diskursus pemikiran, Odesa juga aktif menjalankan workshop atau training keorganisasan, kepemimpinan dan jurnalistik. Kajian seni dan budaya juga sering dilakukan secara rutin. []
Video Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat Desa Oleh Faiz Manshur
Komentar ditutup.