Donasi gadget bekas untuk pendidikan anak desa-. Beberapa anak petani di Kecamatan Cimenyan tampak serius menatap 1 layar laptop, bersamaan. Rupanya, mereka sedang menonton video pembelajaran di Sekolah Samin. Layar laptop-nya memang agak sempit untuk ditonton berbarengan, tapi ini tidak menyurutkan minat belajar mereka.
Sama halnya dengan para relawan. Walau semangat tetap menyala, tapi presentasi video dan materi jadi kurang maksimal, sebab jumlah laptop terbatas. Alat dokumentasi pun kadang kurang lengkap, jadi relawan harus bergantian memakai kamera.
Inilah kenyataan yang sering Yayasan Odesa Indonesia temukan di program edukasi non-formal kami, Sekolah Samin. Semangat menggebu, tapi sayang, sumber daya teknologi kurang mendukung.
Donasi Gadget Bekas: Ponsel, Laptop & Kamera
Baca juga:
Hambatan dalam Kegiatan Relawan Saat Ini
Kita tahu bahwa kualitas pendidikan banyak bergantung pada sumber daya & infrastruktur teknologi. Sebab, banyak materi berkualitas bisa diakses jika gadget mendukung & internet memadai.
Realitanya yang kami lihat di lapangan, masih banyak anak desa yang belum bisa mengakses pendidikan lewat teknologi. Boro-boro mau belajar mandiri lewat handphone atau laptop, beberapa bahkan masih gagap teknologi.
Wajar saja, sebab di desa, punya gadget yang didedikasikan untuk belajar itu suatu kemewahan. Tidak semua orang bisa & mampu begitu. Kalau pun punya gadget, itu pasti milik orang tuanya/keluarganya yang digunakan secara kolektif.
Untuk itu, Yayasan Odesa ingin memperkenalkan teknologi kepada anak desa di Cimenyan. Lagi-lagi masalahnya, infrastrukturnya terbatas. Jaringan internet kadang lambat atau bahkan tidak ada. Perangkat teknologi yang kami gunakan pun jumlahnya hanya seadanya.
Donasi Gadget Besar Manfaatnya untuk Anak Desa
1. Kegiatan Literasi untuk Anak Desa
Di yayasan Odesa, ada Sekolah Samin (Sabtu-Minggu)—sebuah pendidikan informal untuk desa-desa area Bandung Utara. Setiap minggu, setidaknya ada 25 fasilitator & relawan mahasiswa yang turun untuk mengajar 300 anak di 12 kampung literasi.
Di banyak kampung perbukitan itu para relawan memberikan pelayanan kegiatan belajar baca tulis, karakter diri, ekologi, skill dan lain sebagainya. Bahkan juga ada kegiatan literasi untuk ibu rumah tangga dan petani laki-laki.
Dalam kegiatan literasi ini, kami sangat membutuhkan dukungan gadget, untuk menunjang kelancaran pembelajaran.
Misalnya saja, laptop banyak terpakai untuk menonton video pembelajaran kelompok, administrasi kegiatan relawan, hingga memutar film pendidikan. Namun, kegiatan menonton seringnya dilakukan beramai-ramai, jadi infocus pun dibutuhkan.
2. Kursus Jurnalistik untuk Relawan
Beberapa kali, kami di Yayasan Odesa mengadakan pembekalan bagi para relawan, agar lebih siap & matang saat turun ke lapangan. Salah satu yang paling sering diadakan adalah kursus jurnalistik.
Alasannya sederhana: Pertama, masih banyak relawan—yang kebanyakan adalah mahasiswa—tidak memiliki minat menulis. Yang kedua, mereka yang memiliki minat menulis—tapi tidak tahu bagaimana caranya.
Selain itu, Odesa juga aktif memberikan pelatihan ilmu kemanusiaan & ekologi untuk para relawan. Harapannya adalah agar relawan lebih memahami kurikulum yang akan mereka ajarkan.
Dalam setiap kursus, setidaknya dibutuhkan 1 laptop untuk presentasi materi kepada peserta. Dengan bantuan laptop, diharapkan pelatihan jadi semakin efektif & materi dapat tersampaikan lebih baik.
3. Dokumentasi untuk Setiap Momen
Yayasan Odesa Indonesia sangat membutuhkan handphone & kamera. Ketua Yayasan Indonesia Faiz Manshur pun meyakini, kalau foto/video yang baik, akan menghasilkan kebaikan juga.
Kami percaya bahwa foto dan jurnalistik punya kekuatan besar untuk menggerakan massa. Hasil dokumentasi tidak hanya menjadi bentuk tanggung jawab Odesa terhadap para pendonor dermawan selama ini.
Lebih dari itu, sebuah jepretan atau rekaman, mampu menangkap realita & membuka mata para pembaca di media sosial. Membuat mereka tergerak & sadar bahwa masih banyak teman-teman di desa yang perlu dibantu.
Dan ternyata, kekuatan kamera tidak berhenti sampai situ saja. Kegiatan foto & video menjadi sarana penting untuk membangun hubungan & kepercayaan dengan para petani.
Beberapa kali, kami pun menjepret para petani yang sedang bekerja. Awalnya mereka mungkin tidak nyaman—tapi setelah membangun hubungan—mereka jadi senang. Bahkan, mereka bangga terhadap foto yang sudah diambil.
Foto & video pun turut membantu para petani untuk mengabadikan sejarah hidup keluarga mereka—sebab banyak dari mereka yang tak kenal orang tua/kakek-neneknya yang meninggal.
Maka dari itu, bantuan handphone dan kamera akan sangat mendukung Yayasan Odesa untuk mendokumentasikan semua kegiatan relawan, meningkatkan kesadaran masyarakat, hingga merekam sejarah penting hidup petani.
Yuk, Berbagi Manfaat dari Gadget Bekas
Dengan semangat berbagi & hidup minimalis, yuk kita donasikan handphone, kamera, atau laptop tak terpakai ke orang yang lebih membutuhkan. Tak apa jika belum bisa terjun langsung membantu mereka. Setidaknya, ini adalah langkah kecil yang bisa dilakukan sekarang.
Di Kecamatan Cimenyan, ada puluhan relawan Odesa & ratusan anak desa yang akan sangat senang menerima bantuanmu, lho. Apabila tergerak, kamu bisa donasi gadget dengan email odesaindonesia@gmail.com atau hubungi HP/WA 0821-1720-4059.
Apabila ingin kirim langsung, kamu juga bisa datang langsung ke alamat berikut ya:
Yayasan Odesa Indonesia
Kampung Sekebalingbing No. 8, RT 01/RW 10, Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40191.
Penulis: Nadya Elianna
Admin: Fadhil Azzam
