Hutan Arcamanik, yang berada Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, dikenal sebagai salah satu hutan yang memiliki nilai ekologi tinggi. Namun, kondisi hutan ini saat ini sangat memprihatinkan. Hutan Arcamanik menghadapi berbagai masalah serius, terutama berkurangnya jumlah pohon dan kurangnya keanekaragaman jenis pepohonan. Penebangan liar yang tidak terkendali telah mengakibatkan hilangnya banyak pohon di kawasan ini.
Aktivitas tersebut tidak hanya merusak struktur hutan, tetapi juga mengurangi kemampuan hutan dalam menyerap karbon dan menjaga keseimbangan ekosistem. Praktik penanaman monokultur, di mana hanya satu jenis pohon yang ditanam secara luas, juga telah mengurangi keanekaragaman hayati hutan. Monokultur membuat hutan lebih rentan terhadap penyakit dan hama, serta mengurangi kemampuan hutan untuk mendukung berbagai spesies flora dan fauna.
Baca juga: Memotret Hutan Arcamanik Cimenyan Bandung
Selain itu, kehilangan pohon dan kurangnya keanekaragaman jenis pepohonan berdampak besar pada ekosistem Hutan Arcamanik. Kemampuan hutan untuk menyediakan layanan ekosistem, seperti penyerapan air, pengaturan iklim lokal, dan penyediaan habitat bagi satwa liar, semakin berkurang. Kerusakan ekosistem ini tidak hanya mempengaruhi lingkungan, tetapi juga kehidupan masyarakat yang bergantung pada hutan.
Masyarakat lokal yang hidup di sekitar Hutan Arcamanik juga merasakan dampak dari kondisi hutan yang semakin memburuk. Penurunan kualitas hutan berdampak pada mata pencaharian mereka, terutama bagi yang bergantung pada hasil hutan non-kayu seperti madu, buah-buahan, dan tumbuhan obat. Prihatin dengan kondisi tersebut, Odesa Indonesia mengambil langkah untuk menyebarkan berbagai jenis tanaman buah-buahan, biji-bijian dan tanaman lain kepada para petani lokal.
Komitmen Odesa Indonesia dalam penyebaran bibit buah-buah Hutan Arcamanik
Gerakan berbagi bibit dan pemberdayaan masyarakat petani hutan yang dilakukan oleh Odesa Indonesia telah membuahkan hasil nyata. Pohon kopi dan pohon buah-buahan yang ditanam sejak 2016 hingga 2024 kini telah tumbuh subur dengan dedaunan lebat dan menghasilkan banyak buah. Adapun pohon buah-buahan yang ditanam, seperti sirsak, nangka, mangga, jeruk, manggis, pete, jengkol, sukun, durian, matoa, kelor, hanjeli, sorgum dan beberapa jenis tanaman lain. Hingga tahun 2024, penyebaran berbagai jenis bibit tanaman telah mencapai total 892.000 bibit.
Gerakan pemberdayaan hutan dan petani lokal ini, turut serta mendapatkan dukungan dari Boy Worang, seorang aktivis teater dan aktif dalam berbagai bidang seni sebagai musisi, gitaris, pencipta lagu, penyanyi, dan dramawan. Menurut beliau melalui gerakan ini kecil namun memiliki dampak besar untuk sekitar Hutan Arcamanik, misalnya dapat memberikan manfaat nyata, seperti memperbaiki kualitas udara, mencegah erosi, menyehatkan tanah, mengikat dan memurnikan air, serta menyediakan habitat yang lebih baik bagi satwa, yang pada gilirannya mengurangi gangguan satwa terhadap lahan pertanian.
Baca juga: Kesaktian Kopi: Sebuah Kisah Pemberdayaan Petani Kopi
Siapa Orang Di Balik Layar Gerakan Pemberdayaan Hutan Arcamanik?
Basuki Suhardiman adalah salah satu tokoh utama di balik gerakan ini, yang dikenal karena dedikasinya dalam bidang konservasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Sebelum Basuki Suhardiman dan Faiz Manshur mendirikan Odesa Indonesia, Basuki Suhardiman sudah terlebih dahulu mengusahakan pembibitan sendiri di Desa Sindanglaya dengan menyertakan seorang pembibit bernama Agus Sarif. Mengetahui isu Hutan Arcamanik yang memprihatinkan, kemudian, tim Odesa Indonesia lainnya bersama-sama melakukan survei untuk melihat secara langsung kondisi lapangan.
Saat itu, tim Odesa Indonesia sepakat untuk melakukan pemberdayaan hutan dan petani lokal Hutan Arcamanik karena masalah yang ditemukan di Hutan Arcamanik sesuai dengan misi filantropi Odesa Indonesia, yaitu memperbaiki kerusakan lingkungan dan memperkuat pangan. Melalui pelatihan, penyuluhan, dan distribusi bibit tanaman, tim Odesa Indonesia telah bekerjasama tanpa lelah untuk mencapai tujuan bersama.
Komunitas petani lokal di Hutan Arcamanik juga menjadi bagian integral dari gerakan pemberdayaan ini. Mereka adalah mitra dan pelaksana yang secara langsung menanam dan merawat bibit-bibit tanaman yang telah didistribusikan. Dengan bimbingan dari Odesa Indonesia, para petani ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga membantu menjaga kelestarian hutan.
Selain itu, dukungan dari masyarakat umum dan para donatur juga sangat berpengaruh. Melalui donasi dan partisipasi dalam berbagai kegiatan, mereka membantu menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan program-program konservasi dan pemberdayaan.
Anda juga dapat menjadi bagian dari Odesa Indonesia, melakukan donasi penyebaran bibit buah-buahan untuk Hutan Arcamanik tersebut. Lalu bagaimana caranya?
- Anda dapat bersedekah melalui situs resmi com – Indonesia’s Fundraising Platform: https://kitabisa.com/campaign/selamatkanhutanmakmurkanpetani/story
- Lalu, ada pilih tombol “Donasi Sekarang” dan Anda dapat memilih nominal sedekah Anda mulai dari 10.000.
- Klik tombol “Lanjut Pembayaran” dan selesaikan pembayaran
- Selesai – Selamat Anda telah menjadi bagian Odesa Indonesia untuk penyebaran bibit buah-buahan untuk Hutan Arcamanik
Penulis: Ni Made Florentina
Admin: Fadhil Azzam