Budidaya tanaman hanjeli merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Yayasan Odesa Indonesia. Hanjeli adalah tanaman yang tergolong jenis serealia. Tanaman pangan ini bermanfaat sebagai sumber pangan alternatif.
Selama ini, umumnya masyarakat Indonesia mengonsumsi nasi dari padi sebagai sumber karbohidrat utama. Padahal, ada jenis serealia lain yang dapat tumbuh di Indonesia dan lebih mudah pemeliharaan serta proses penanamannya.
Menurut ahli agronomi tanaman pangan, Prof. Dr. Hj. Tati Nurmala, hanjeli adalah jenis serealia selain padi yang berpotensi besar untuk tumbuh merata di semua provinsi. Kandungan nutrisinya pun tidak kalah dengan padi.
Baca juga : Kandungan Hanjeli: Gluten Free Kaya Protein dan Kalsium
Kandungan Nutrisi Hanjeli
Berdasarkan penelitian dari Prof. Dr. Tati Nurmala, dalam 100 gram hanjeli ada begitu banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Di dalamnya terdapat 76,4% karbohidrat, 14,1% protein, 7,9% lemak nabati, dan 54 mg kalsium.
Bukan hanya itu, indeks glikemik hanjeli juga termasuk rendah, sehingga sangat cocok dikonsumsi terutama bagi seorang penderita diabetes. Ia juga berpendapat bahwa hanjeli sangat potensial untuk dijadikan bahan pangan fungsional pengganti beras.
Baca juga : Kandungan Gizi Hanjeli Sangat Baik Untuk Anak-anak
Untuk proses penanamannya, hanjeli tidak memerlukan air sebanyak yang dibutuhkan padi. Bagi petani yang memiliki ladang yang tidak melimpah air, hanjeli bisa menjadi tanaman alternatif untuk dibudaya.
Pada tahap perawatan pun hanjeli tidak memerlukan perhatian seintens padi. Hanjeli bisa disebut sebagai tanaman yang tahan banting.
Selain itu, budidaya tanaman hanjeli ini akan memberi manfaat pada lingkungan. Akar tanaman ini salah satunya berguna untuk menetralkan tanah.
Selain dapat berguna sebagai sumber pangan alternatif, hanjeli juga sejak lama dijadikan sebagai obat. Ketika dikonsumsi secara rutin, serealia ini dapat membantu penyembuhan diabetes, masalah saluran pencernaan, dan osteoporosis.

Serealia ini bisa diolah menjadi campuran beras, bubur, bahkan dibuat menjadi tape atau olahan fermentasi.
Proses Budidaya Tanaman Hanjeli
Meski penanaman dan pemeliharaan hanjeli ini lebih mudah dibandingkan padi, tetapi ada hal-hal yang harus diperhatikan dengan baik. Berikut tahapan budidaya hanjeli yang perlu Anda tahu agar tanaman ini bisa tumbuh optimal.
1. Tahap persiapan

Gembrukan tanah pada tahap persiapan ini sebelum benih-benih hanjeli ditaruh ke dalam lubang tanam. Kemudian tambahkan pupuk kandang dan buat bedengan berukuran 40×60 cm.
Pastikan bahwa Anda memilih benih tanaman yang baik. Hindari benih yang cacat.
2. Proses penanaman

Buatlah lubang tanam dengan jarak masing-masing 40×60 cm. Dalam satu lubang bisa masuk 2 sampai 3 benih. Tutup kembali lubang tersebut dengan tanah.
3. Perawatan tanaman hanjeli
Pastikan bahwa pada awal penanaman sudah dipupuk. Beri pupuk susulan saat tanaman hanjeli mulai berbunga. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, jangan lupa untuk melakukan penyiraman di pagi atau siang hari.
Setelah tanaman berusia sekitar 21 sampai 24 hari Anda bisa melakukan penyulaman. Kegiatan ini bertujuan untuk mengganti batang yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya tidak normal.
4. Proses panen hanjeli
Pada prosesnya, tanaman hanjeli akan berbunga di usia 68 sampai 132 hari. Setelah benih-benih tersebut mulai mengeras dan berisi, berarti tanaman ini sudah siap dipanen.
Cara memanen hanjeli, potong bagian batangnya. Sisakan sekitar 30 cm dari batang sampai akarnya. Sisa batang tersebut akan tumbuh lagi dan membentuk rumpun. Batang ini nantinya masih bisa berproduksi sampai 4 kali panen.
Dengan segala kemudahan pada proses tanam hingga panen sebagaimana yang disebutkan di atas, mestinya tidak ada kata sulit bagi petani Indonesia untuk membudidayakan hanjeli.***
Penulis: Arinda Eka Putri
Editor: Abdul Hamid
Admin: Fadhil Azzam