Petani Kampung Waas, Tanam Ratusan Pohon Penghijauan

Para petani serentak menanam ratusan bibit buah-buahan di tepi jalan kawasan Kaparabonan, Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimentan, Kab. Bandung, Jumat (5/11/2021) sore. Kegiatan tersebut merupakan aktivitas rutin yang mereka lakukan setiap musim penghujan tiba. Bibit-bibit yang ditanam merupakan sumbangan para dermawan yang menitipkannya kepada Yayasan Odesa Indonesia.

“Bibit yang kita tanam beragam, antara lain mangga, sukun, petai, jambu, dan lengkeng,” kata Ketua Odesa Faiz Manshur di sela-sela kegiatan. Menurutnya, kegiatan penghijauan sudah sering dilakukan bersama para petani. Dengan menanam di lokasi yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka,  memudahkan untuk mengawasi pertumbuhannya.

Pada penghijauan kemarin, para petani yang terlibat berasal dari Kampung Waas, berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi penghijauan. Banyak di antara mereka yang yang menggarap lahan atau berakitivitas di sekitar Kaparabonan. Dengan demikian, hampir setiap hari dapat melihat bibit yang ditanamnya.

Sebelum kegiatan berlangsung, para petani berkumpul di rumah Toha OdiK, untuk memilah bibit yang ditanam dan membagi tugas masing-masing. Beberapa orang bertugas menggali lubang, sebagian lagi mempersiapkan penanamannya. Dengan cara seperti itu, maka kegiatan berjalan dengan efektif.

Sumbang Bibit Bagian dari Mengatasi Kemiskinan

Dengan menggunakan dua mobil bak terbuka dan beberapa sepeda motor, rombongan pun bergerak ke lokasi yang dituju ke sebelah utara, melewati kawasan wisata alam Oraytapa. Pada jalur tersebut terlihat, di sebelah kiri jalan, pohon-pohon penghijauan yang beberapa waktu di lalu juga ditanam Odesa dan para petani, tumbuh dengan baik.

“Setiap hari kita amati. Kalau ada yang tumbuhnya tidak normal, ya diurus lebih jauh. Apa penyebabnya. Mudah-mudahan semuanya tumbuh dengan baik. Apalagi sekarang sudah masuk musim hujan,” kata Yudi, seorang petani sayuran.

Susah bibit

Menurut Faiz Manshur, pada dasarnya para petani siap untuk dilibatkan pada kegiatan penghijauan dan memeliharanya. Berdasarkan pengalaman selama ini, yang terpenting adalah menjalin komunikasi yang terus-menerus dengan mereka. Tidak memperlakukan mereka sebagai orang suruhan. Setelah pekerjaanya selesai, ditinggalkan begitu saja.

“Dengan hubungan yang terjalin dengan baik, penghijauan bisa menjadi aktvitas rutin. Kapan pun kita akan berkegiatan, mereka selalu siap. Karena mereka juga tahu pentingnya pohon-pohon ditanam, yang antara lain bermanfaat untuk mencegah terjadinya longsor,” kata Faiz Manshur.

Lahan Pertanian Petani Cimenyan
Lahan Pertanian Petani Cimenyan

Seperti diketahui, Kawasan Bandung Utara merupakan daerah resapan air bahkan merupakan Kawasan konservasi. Dengan demikian kondisili lahannya harus solid. Hal itu hanya akan terwujud, jika di atasnya terdapat pohon-pohon yang akarnya kuat mencengkram tanah. Kenyataan sampai saat ini puluhan ribu hektar di Kawasan Bandung Utara adalah ladang yang terbuka tanpa pepohonan di mana para petani menerapkan pola tanam monokultur sayuran. Hal inilah yang kemudian menjadi sumber banjir lumpur di Kota Bandung.

Sementara itu relawan Odesa, Boy Worang, menyatakan, setiap musim hujan tiba, warga Bandung Raya  harus waspada akan datangnya berbagai bencana alam  seperti longsor dan banjir. Hampir setiap hujan deras terjadi, kedua peristiwa alam tersebut mengancam warga. Pada beberapa kejadian bahkan memakan korban jiwa.

“Semua orang tahu, termasuk para pembuat kebijakan, bahwa bencana banjir di daerah perkotaan itu, antara lain disebabkan kawasan yang seharusnya menjadi daerah resapan air tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Ada lahan yang rusak atau  berubah jadi hutan beton. Salah satu upaya kita, ya menanaminya dengan pohon penghijauan,” katanya.

Namun ironisnya, kata Boy Worang, tidak selamanya tersedia bibit untuk ditanam. Meminta bibit gratis kepada instansi terkait untuk penghijauan pun bukan perkara mudah. Karena itu Odesa berupaya untuk menyediakan bibit dengan menghimpunnya dari para dermawan. Selama ini cara seperti itu terbukti cukup bagus hasilnya. Pada musim hujan ini dibutuhkan lebih banyal lagi bibit untuk ditanam. (Enton Supriyatna) IG Odesa Indonesia

Mari Berdonasi Bibit untuk Cegah Banjir

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja