Pertanian berkelanjutan perlu kita pahami secara mendasar dan kontekstual. Konsep ini awalnya mulai berkembang sejak 1990-an. Pertanian berkelanjutan merupakan jawaban atas permasalahan yang diakibatkan dari sistem pertanian konvensional yang tidak ramah lingkungan.
Dengan kemunculan sistem pertanian berkelanjutan menjadi jawaban yang dapat meminimalkan dampak penerapan pertanian yang menggunakan bahan kimia. Negara di Asia Tenggara yang telah mengembangkan pertanian berkelanjutan, yaitu Thailand, Indonesia dan Vietnam.
Salah satu sistem pertanian yang merupakan penerapan dari sistem pertanian berkelanjutan adalah pertanian organik, di mana pertanian organik ini telah mengalami perkembangan pesat di negara Eropa dan Amerika.
Baca juga:
Filosofi Pertanian: Menggali Makna Di Balik Bumi Dan Panen (odesa.id)
Pengertian Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan adalah sebuah pendekatan dalam bertani yang menekankan kepada keberlanjutan ekologis dan ekonomi. Pertanian berkelanjutan berusaha untuk menciptakan sistem pertanian yang sehat, adil, dan seimbang.
Prinsip utamanya adalah menggunakan sumber daya secara bijaksana, seperti pemeliharaan ekosistem yang lebih sehat, melakukan konservasi sumber daya alam, pemupukan organik, pengelolaan air secara efektif, pengendalian hama alami, dan pola tanam yang ramah lingkungan (Sari, 2023).
Pertanian berkelanjutan juga bisa disebut sebagai sebuah filsofi, karena sistem pertaniannya juga berupaya untuk memberdayakan petani bekerja dengan proses-proses alami untuk menjaga dan melindungi sumberdaya, seperti tanah dan air dan meminimalkan dampak limbah terhadap lingkungan.
Konsep Pertanian Berkelanjutan
Konsep pertanian berkelanjutan adalah penerapan dari konsep pembangunan berkelanjutan, yang bertumpu pada tiga pilar, yaitu ekonomi, sosial, dan ekologi.
1. Kehidupan sosial manusia
Segitiga pilar pembangunan dalam dimensi ekonomi sangat berkaitan dengan konsep aliran pendapatan yang diperoleh dengan mempertahankan asset produktif yang menjadi dasar dalam perolehan pendapatan tersebut. Indikator utama dalam dimensi ekonomi ini adalah tingkat efisiensi ekonomi dan daya saing serta besaran dan pertumbuhan nilai termasuk salah satunya stabilitas ekonomi.
2. Dimensi sosial
Dimesi ini sering juga dikaitkan dengan dimensi kerakyatan, di mana kebutuhan masyarakat akan kesejahteraan sosial tercermin oleh kehidupan sosial yang harmonis, seperti memperlambat konflik sosial, perlindungan terhadap suku minoritas dan lain-lainnya.
3. Dimensi lingkungan
Dimensi ini menekankan kepada kebutuhan akan kestabilan ekosistem alam yang mencakup kehidupan biologis dan materi alam seperti terpelihara keragaman hayati, sumber air, sumberdaya genetik, serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan.
Pertanian berkelanjutan berfokus kepada tindakan kembali ke alam sehingga haapannya sistem pertanian ini tidak merusak dan mengubah tatanan lingkungan serta pertanian juga diharapkan disiplin pada kaidah alamiah.
Baca juga:
https://odesa.id/taoci-penghasil-pangan-nabati-dan-pertanian-berkelanjutan/
Prinsip Pertanian Berkelanjutan
Adapun prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan:
1. Ekologi
Pertanian berkelanjutan yang berlandaskan prinsip ekologi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem. Prinsip ekologi dalam pertanian berkelanjutan memastikan bahwa praktik-praktik pertanian tidak hanya produktif, tetapi juga ramah lingkungan dan mampu mendukung kehidupan jangka panjang.
2. Ekonomi
Pertanian berkelanjutan tidak hanya berfokus pada aspek ekologi, tetapi juga mencakup prinsip-prinsip ekonomi yang memastikan keberlanjutan finansial dan kesejahteraan petani. Prinsip ekonomi dalam pertanian berkelanjutan bertujuan untuk menciptakan sistem yang menguntungkan secara finansial, efisien dalam penggunaan sumber daya, dan adil bagi semua pelaku dalam rantai nilai pertanian.
3. Adil
Prinsip keadilan dalam pertanian berkelanjutan berfokus pada keseimbangan sosial dan ekonomi yang adil bagi semua pelaku dalam sistem pertanian. Ini mencakup distribusi yang adil dari sumber daya, hak-hak yang setara, dan perlindungan terhadap kelompok rentan
4. Manusiawi
Prinsip manusiawi dalam pertanian berkelanjutan berfokus pada kesejahteraan manusia, memastikan bahwa kegiatan pertanian tidak hanya menguntungkan secara ekonomi dan ramah lingkungan, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan dan hak asasi manusia
5. Luwes
Prinsip keluwesan dalam pertanian berkelanjutan menekankan pada kemampuan sistem pertanian untuk beradaptasi dan merespons perubahan serta tantangan yang muncul. Keluwesan memungkinkan pertanian untuk tetap produktif dan efisien meskipun menghadapi berbagai situasi yang tidak pasti seperti perubahan iklim, fluktuasi pasar, dan perkembangan teknologi.
Penulis Ni Made Florentina
Admin: Fadhil Azzam.
Mari Ikut Serta Membantu Petani Memperbaiki Ekologi. Berdonasi di kitabisacom
Video Pertanian Ramah Lingkungan Bersama Basuki Suhardiman Odesa
Pertanian Ramah Lingkungan Cara Jitu untuk Hadapi Perubahan Iklim