Donasi, derma, sumbangan merupakan kegiatan filantropi yang bernilai baik. Tetapi tidak semua tindakan yang baik menghasilkan perbaikan yang berkelanjutan. Kita butuh langkah baru dalam berfilantropi. Tulisan ini akan menjadi petunjuk kepada Anda yang gemar berbuat baik dengan berdonasi.
Penjelasan Manfaat Donasi Kitabisa Untuk Pepaya
Mari Kita Berdonasi Bibit Pepaya di sini Untuk Menolong Petani
Pada tulisan ini kita akan belajar dari pengalaman bersama Yayan Hadian, petani Odesa yang bergiat menjadi fasilitator pertanian.
Ada 3 manfaat dari program budidaya pepaya untuk para petani. 1) bermanfaat meningkatkan gizi keluarga termasuk domba, sapi dan ikan, 2) bermanfaat untuk menambah peningkatan pendapatan finansial, 3) bermanfaat untuk kesuburan lahan di sekitar pertanian.
Dalam kegiatan menggerakkan petani menanam pepaya ini, Yayasan Odesa Indonesia mendapatkan bantuan dari banyak pihak yang berdonasi. Sumber dana datang dari berbagai pihak, antara lain pengurus Odesa, teman-teman pengurus Odesa juga berasal dari platform kitabisa.com dengan campaign.
Tanaman pepaya hasil sumbangan para dermawan dari crowdfunding kitabisa dan donatur lain itu menyebar di banyak lahan pertanian dan pekarangan dan menjadi sumber gizi serta sumber ekonomi bagi mereka yang menanam.
Menghitung Manfaat Finansial
1 buah pepaya rata-rata berbobot 1,5 Kg. Harga pepaya dari kebun petani rata-rata Rp 5.000. Setiap pohon pepaya california menghasilkan 50 buah dalam satu tahun. Usia pohon pepaya rata-rata bertahan 4 tahun. Kesimpulan hasil ekonomi sebagai berikut. Rp 5.000 x 50 = Rp 250.000 x 4 Rp 1.000.000. Dengan kata lain, setiap pohon buah pepaya memiliki nilai Rp 1.000.000.
Ternyata hitungan ini tidak jauh dari hitungan nilai pohon mangga, alpukat, sirsak, nangka, dan lain-lain. Tetapi lebih rendah dari perbandingan hitungan ekonomi pohon durian. Kalau jenis tanaman buah yang lebih lama seperti tanaman buah mangga, alpukat, sirsak, nangka rata-rata Rp 1.200.000 dan durian bisa bernilai Rp 4.000.000.
Pepaya lebih rendah karena hanya menghasilkan Rp 1.000.000. Namun ada dua kelebihan tanaman buah pepaya, yaitu lebih cepat dipanen dan kita bisa menanam lebih banyak.
Kecepatannya dalam menumbuhkan pepaya membutuhkan penyemaian biji selama 3 bulan, kemudian menjadi bibit yang ditanam dan menungu 6 bulan untuk panen. Dengan kata lain, tanaman buah pepaya bisa dipanen dalam waktu 9 bulan.
Sementara untuk tanaman buah lain seperti yang disebut di atas membutuhkan waktu baru mulai panen setelah 2 atau 3 tahun (tergantung kondisi bibitnya). Hanya saja kelemahan pepaya adalah tidak bisa bertahan dalam waktu puluhan tahun.
Hitungan di atas didapat dari pembina pertanian Yayan Hadian (27 tahun), Ketua Grup Pertanian Tanaman Obat Cimenyan (Taoci) Bandung yang aktif menjadi fasilitator pertanian pangan dan konservasi. Taoci adalah grup tanaman obat di bawah naungan Odesa Indonesia yang memiliki tugas untuk melakukan kegiatan pertanian di Kawasan Bandung Utara.
Menurut Yayan Hadian, perhitungan hasil ekonomi seperti itu bisa dilakukan untuk memberi pengertian nilai lebih dari setiap tanaman. Bahkan dalam praktik perhitungannya akan berbeda-beda itu wajar saja.
Menghitung nilai ekonomi pepaya seperti itu sangat penting untuk dilakukan karena para petani biasanya tidak menghitung sehingga tidak mengenal potensi ekonomi dari setiap buah.
Apalagi yang melakukan perhitungan adalah petani sendiri. Setelah mereka menghitung dari hasil kegiatan yang mereka lakukan, kemudian mereka akan kaget ternyata hasilnya banyak. Dari rasa kaget itulah muncul semangat untuk menambah tanaman.
“Biasanya petani itu malas menanam karena tidak merasakan hasil. Bahkan sudah merasakan hasil saja masih malas, padahal pekerjaan susah dan ekonomi sulit. Setelah kita bantu menghitung hasil ekonomi seperti itu, mereka tersadar bahwa satu pohon buah seperti pepaya itu dahsyat luar biasa. Dari sekadar cuma-cuma menanam 50 pohon, mereka akan tergerak menanam 500 pohon,” kata Yayan Hadian.
Manfaat Pepaya, Lebih dari Sekadar Hitungan Ekonomi
Manfaat menanam pohon pepaya apalagi bagi rakyat desa sangat luar biasa karena bukan hanya nilai ekonomi yang dihitung. Di luar manfaat peningkatan finansial, juga terdapat manfaat yang tak kalah luar biasa, yaitu peningkatan gizi keluarga. Terutama pada orang-orang miskin yang kurang asupan buah, maka menanam pepaya adalah solusi.
Sebab jika keluarga petani untuk mendapatkan gizi harus membeli pepaya, maka kita tahu bahwa 1 buah pepaya di pasar harganya bisa mencapai Rp 15.0000 dan itupun hanya cukup untuk satu hari konsumsi bagi 3 orang.
Jika dalam seminggu kebutuhan gizi keluarga petani membutuhkan 3 buah pepaya, maka mereka harus mengeluarkan finanasial sebesar Rp 45.000 dan dalam sebulan harus keluar uang Rp 180.000.
Sebuah pengeluaran yang melampaui pembayaran listrik bulanan keluarga petani tentunya. Dengan menanam sendiri, pemenuhan gizi selevel itu bisa mudah tercapai.
Baca juga 6 Manfaat Pepaya untuk Pembangunan Berkelanjutan
Dengan petani menanam buah pepaya sendiri, otomatis gizi ternaknya juga meningkat baik karena mengonsumsi daun maupun sisa-sisa bekas buah pepaya yang dimakan mereka. Lain dari itu tanah di sekitar pertanian juga akan mendapatkan dampak bagi kesuburan.
Penulis: Aji W. Kusumo
Admin: Fadhil Azzam.
Video Odesa: Mengapa Odesa Menggerakkan Petani Menanam Pepaya?
Video Abdul Hamid dalam Pemberdayaan Masyarakat Menanam Pepaya