Pemberdayaan masyarakat desa dengan menanam bibit pohon buah

Manfaat Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan Tanam Buah

Program pemberdayaan masyarakat desa dengan tanaman buah-buahan punya dampak besar untuk perbaikan gizi keluarga prasejahtera. Pemberdayaan dalam konteks ini tidak sekadar memikirkan keuntungan ekonomi, tetapi pemenuhan pangan keluarga para buruh petani.

Masalah gizi tidak kalah penting dengan ekonomi. Lagipula, petani kecil sejak dulu bekerja di ladang lebih banyak bertujuan untuk memproduksi pangan keluarga, bukan bertani karena ingin memenuhi permintaan pasar.

Perhatian para petani pada ekonomi juga tidak lantas membuka jalan pada akses untuk pemenuhan gizi yang seimbang. Oleh karena itu, Yayasan Odesa Indonesia tengah berusaha untuk melaksanakan program pemberdayaan dengan tujuan utamanya adalah para petani bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Tanam Buah

Persiapan bibit pohon buah sebelum ditanam

Di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, kebanyakan masyarakat desa setempat hanya menanam sayuran secara monokultur. Jenis pertanian seperti ini terbukti dapat merusak lahan.

Tingkat kesuburan tanah kian menurun. Para petani hanya dapat panen dua kali dalam satu tahun. Hasil ini tentu tidak bisa memenuhi beragam kebutuhan salah satunya pada pangan bergizi.

Program pemberdayaan masyarakat desa dengan menanam bibit tanaman buah dapat memberikan akses gizi. Selain kebutuhan pangan bergizi terpenuhi, pohon tanaman buah juga dapat memulihkan lahan yang selama ini hanya ditanami tanaman pendek (terlalu lama terpapar sinar matahari langsung).

Tanaman pohon keras seperti beberapa jenis buah-buahan dapat mengurangi terjadinya erosi. Untuk urusan panen, kini sudah terdapat beberapa jenis tanaman buah yang bisa menghasilkan panen dalam waktu relatif singkat.

Baca juga : Mengapa Odesa Indonesia Menggerakkan Petani Tanam Pohon

Aksi bagi bibit Yayasan Odesa Indonesia
Aksi bagi bibit Yayasan Odesa

Yayasan Odesa Indonesia berusaha untuk menyediakan tanaman-tanaman buah yang bisa panen dalam waktu yang lebih singkat daripada biasanya. Sejak 2016, Odesa telah membagikan ratusan ribu bibit tanaman keras seperti kopi, mangga, durian, sirsak, jengkol, alpukat, dan lain-lain.

Selain itu juga ada tanaman buah lain yang tak kalah penting, yaitu pepaya. Buah tropis ini bahkan tergolong tanaman buah yang bisa cepat panen.

Kelor juga pohon yang utama untuk ditanam. Meski hanya berupa daun, kandungan gizinya tak kalah dengan nutrisi buah-buahan. Masa panen pun lebih singkat. Dalam waktu enam bulan daunnya sudah mulai bisa dipanen.

Kebun kelor yang sedang panen
Kebun kelor

Bukan hanya bermanfaat untuk perbaikan bergizi, tanaman-tanaman di atas juga dapat dijadikan peluang ekonomi. Ekonomi di desa bisa lebih hidup. Para petani bisa menjual hasil panennya. Para pedagang kecil mendapat banyak pasokan hasil pertanian yang memungkinkannya untuk bisa terus berdagang. Di bagian distribusi panen juga akan banyak menyerap tenaga kerja.

Para petani umumnya mengeluhkan bibit-bibit. Ketersediaan bibit jauh dan harganya sangat mahal karena petani tidak hanya butuh satu atau dua pohon. Itulah mengapa Odesa menyediakan bibit gratis, sehingga akses bibit mestinya bukan masalah lagi.

Baca juga : Gerakan Kebaikan Membagi Bibit Membuahkan Manfaat Besar

Pohon Buah Atasi Masalah Lingkungan

Aksi tanam buah masyarakat desa bersama relawan Odesa
Aksi tanam buah Odesa Indonesia

Seperti yang sudah diketahui, masalah perubahan iklim dan pemanasan global semakin memburuk setiap tahunnya. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan nyata untuk menyelamatkan bumi dari bencana akibat perubahan iklim.

Menanam pohon menjadi salah satu cara jitu untuk mengurangi dampak pemanasan global dalam jangka panjang. Tanaman yang ditanam sekarang dapat memberikan manfaat besar untuk tahun-tahun mendatang.

Gerakan tanam pohon ini perlu dilakukan secara massal dan berkelanjutan agar kita bisa memperbaiki kondisi alam. Gerakan tanam pohon dapat dilakukan salah satunya dengan program pemberdayaan masyarakat desa.

Gerakan tanam buah Odesa Indonesia
Gerakan tanam buah Odesa Indonesia

Terutama yang perlu jadi perhatian adalah lahan-lahan kritis, karena dari lahan kritis itu kita dapat memulihkannya menjadi lahan yang produktif.

Dengan pohon-pohon berkayu besar seperti buah-buahan, air bisa kembali menyerap ke dalam tanah secara optimal dan disimpan oleh akar-akar pohon.

Pemberdayaan masyarakat desa dengan penanaman pohon buah-buahan merupakan strategi tepat untuk mengatasi beragam masalah masyarakat prasejahtera di kawasan pertanian.

Baca juga : 5 Manfaat Gerakan Kebaikan Menanam Bibit Buah

Satu pohon bisa panen berkali-kali dan tanaman yang besar bisa menaungi lahan pertanian dari sengatan matahari langsung. Para petani juga dapat memanfaatkannya sebagai tempat berteduh.

Hasil panen pepaya di Kebun Botani Odesa

Setelah menggerakkan pemberdayaan model ini selama tujuh tahun terakhir, kini para petani sudah mulai menerapkan pertanian polikultur. Kini mereka tidak hanya menanam kubis, tetapi juga lahannya ditambahkan pohon durian, mangga, pepaya, jeruk, dan lain-lain.

Dampak dari program pemberdayaan ini memang tidak dapat dilihat dalam waktu singkat, masih banyak proses yang perlu ditempuh untuk menghasilkan dampak baik yang nyata dan berkelanjutan.***

Penulis: Arinda Eka Putri

Penyunting: Abdul Hamid

Admin: Fadhil Azzam

Petani Kampung Waas, Tanam Ratusan Pohon Penghijauan

Keranjang Belanja