Ecoenzyme Pupuk untuk Petani Perempuan Hotani Bandung

Ecoenzyme Pupuk untuk Petani Perempuan

Yayasan Odesa Indonesia kembali menemui petani Himpunan Orang Tani dan Niaga (Hotani) di kampung Waas Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, (Selasa 21 Juni 2021).

ecoenzyme pupuk petani perempuan
ecoenzyme pupuk petani perempuan

Setelah pekan sebelumnya dilakukan kegiatan edukasi budidaya dan pasca panen tanaman kelor dan daun afrika, pada kesempatan kali ini kegiatannya adalah 1) praktik pembuatan pupuk untuk menyokong kegiatan tani pekarangan dan 2) pembagian bibit kelor untuk ditanam di halaman rumah tangga petani binaan.

Fasilitator kegiatan kali ini adalah Basuki Suhardiman (pendamping ekonomi pertanian Odesa) dan Yanti Komariah (Pendamping pembibitan Odesa/Praktisi tanaman herbal dan hias dari Toko Sweet Flower, Arcamanik Kota Bandung).

Kegiatan edukasi pembuatan pupuk untuk pertanian pekarangan ini menurut Basuki Suhardiman sangat penting karena sebelumnya puluhan pelaku tani pekarangan mengeluhkan soal munculnya hama.

ecoenzyme :materi pembelajaran pertanian odesa
ecoenzyme :materi pembelajaran pertanian odesa

“Pengenalan pupuk organik dengan ecoenzyme dan pembagian contoh ecoenzyme ini sangat dibutuhkan agar petani berkembang kretivitasnya dan bisa memecahkan masalah di tempatnya masing-masing,” kata Basuki Suhardiman.

Disampaikan oleh Yanti Komariah bahwa kegiatan pembinaan pertanian harus dilakukan karena warga petani membutuhkan pengetahuan praktis mengurus tanaman secara lebih terarah.

Menurutnya, praktik budidaya pertanian ladang beberapa hal memiliki perbedaan dengan praktik tanaman di pekarangan.

“Perlakuan tanaman di polybag butuh cara khusus agar hasilnya optimal,” kata Yanti Komariah di hadapan 30 peserta yang hadir.

Menurut Yanti, edukasi pertanian secara ilmiah seperti membuat pupuk sendiri adalah langkah baik agar para petani tidak kesulitan pupuk dan limbah-limbah makanan tidak mubazir terbuang.

Para petani di desa-desa  menurut Yanti Komariah mayoritas kuat dalam bekerja, tetapi seringkali tidak efektif menghasilkan pertumbuhan sayuran atau bibit karena kebanyakan bekerja memakai sistem ladang.

“Kebetulan saya ini praktik pertaniannya di kota dengan sistem pekarangan intensif sehingga bermanfaat ilmu saya. Dan saya pun dapat banyak pengalaman bertani model desa,” katanya.(test.odesa.id)

Strategi Menggerakkan Tani Pekarangan

Keanekaragaman Hayati, Praktik Pertanian Odesa

Siaran Video Gerakan Pangan Odesa Indonesia

Keranjang Belanja