SENTAK DULANG: Pada musim hujan warga Sentak Dulang tidak mengalami problem air. Namun saat musim kemarau sering berebut air. Problem tersebut disampaikan Enung Nurbiyanti, Ketua Kelompok Tani Tri Murti, Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung kepada Odesa-Indonesia, Rabu, 12 April 2016 melalui forum WhatsApp Odesa-Cimenyan.
“Masalah sumber air di kampung kami ada di beberapa tempat. Cuma mengalirkan air pada ketinggian sampai ke rumah warga itulah yang jadi masalah. Kami butuh ilmu dan teknologinya,” katanya.
Terpantau dari google maps, pemukiman Kampung Sentak Dulang yang berketinggian antara 950 hingga 1020 meter tersebut memiliki sumber air dari kali di bawah bukit yang ketinggiannya antara 80 hingga 120 meter. Jarak ini merupakan hitungan garis lurus, belum lika-liku lerengnya.
Pada beberapa bulan sebelumnya diskusi tentang ketersediaan air ini juga pernah dilakukan oleh Odesa-Indonesia bersama warga Kampung Cisanggarung Desa Cikadut, tetangga Kampung Sentak Dulang yang memiliki problem serupa. Masalah ini juga menjadi problem makro dari perkampungan di Kawasan Bandung Utara (KBU).
Menanggapi hal tersebut Basuki Suhardiman, Teknokrat Institut Teknologi Bandung (ITB) dari Odesa-Indonesia akan segera melakukan langkah bersama dengan warga pada minggu kedua April 2017. Tahap pertama adalah penyiapan dengan pemetaan lapangan secara langsung dengan teknologi Gps, dan selanjutnya akan digelar temu warga untuk mengatasi masalah ini.
Menurut Basuki, terdapat puluhan kampung-kampung di kawasan Cimenyan yang sering kesulitan air untuk rumah tangga. Padahal pada setiap perbukitan terdapat sumber air. Basuki mencontohkan di kawasan Sentak Dulang tersebut banyak bukit bebatuan dengan air yang sangat baik, tetapi tidak terhubung dengan perkampungan.
“Nanti akan segera dilakukan kegiatan bersama untuk mewujudkan kebutuhan air tersebut,” kata Basuki.-Teguh.
Komentar ditutup.