Dampak Perubahan Iklim Lebih Banyak Menimpa Perempuan

Dampak perubahan iklim lebih banyak menimpa perempuan– Belakangan, apakah kamu merasa cuaca & udara lebih panas dari biasanya? Mungkin kamu sudah tau, bahwa ini merupakan fenomena heat wave; kondisi di mana suhu lebih tinggi dari biasanya selama beberapa hari. 

Penyebab utamanya? Perubahan iklim. Sebenarnya, isu ini bukanlah hal baru. Sejak akhir 1980-an, perubahan iklim sudah mulai digaungkan dalam debat publik & digunakan dalam agenda politik.

Perempuan perubahan iklim
Dampak perubahan iklim lebih banyak menimpa perempuan.

Dampak perubahan iklim lebih banyak menimpa perempuan

Dari tahun ke tahun, dampak perubahan iklim pun semakin mengkhawatirkan. Melansir dari United Nations Indonesia, bumi sekarang 1,1°C lebih hangat daripada akhir tahun 1800-an. Apabila dibiarkan, dampaknya tidak hanya perubahan suhu saja. Bumi kita bisa mengalami kekeringan, kelangkaan air, pencairan es kutub, banjir, dan masih banyak lagi.

Walau perubahan iklim ini dirasakan semua orang, menariknya, perempuan akan lebih terdampak lho. Setidaknya ada beberapa alasan & faktor kenapa perubahan iklim lebih berdampak pada perempuan.

Baca juga:

Inilah Fakta Kenapa Dampak Perubahan Iklim Lebih Banyak Menimpa Perempuan

Berdasarkan temuan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), kaum rentan & kelompok marginal adalah yang paling terdampak dari perubahan iklim—termasuk perempuan.

Perempuan merupakan mayoritas dari penduduk miskin di dunia & mereka lebih bergantung pada sumber daya alam yang terancam. Menurut United Nations, 70% dari 1,3 miliar orang yang hidup dalam kemiskinan adalah perempuan.

Kenapa bisa? Alasan terbesar yang membuat perempuan paling rentan ialah ketidaksetaraan gender. Ini yang memengaruhi sejauh mana perempuan bisa memimpin & membuat keputusan tentang solusi perubahan iklim. 

Faktanya, masih banyak perempuan yang dicegah untuk bersuara, mendapatkan kekerasan & pelecehan, dan tidak terwakili saat membuat kebijakan aksi perubahan iklim.

Ada 4 penyebab kenapa isu perubahan iklim lebih berdampak pada perempuan:

perubahan iklim
Dampak perubahan iklim lebih banyak menimpa perempuan.

1. Membatasi Akses ke Pendidikan dan Informasi

Di banyak daerah, perempuan memiliki akses yang lebih terbatas ke pendidikan dan informasi. Ini menghambat kemampuan mereka untuk memahami & mengatasi isu iklim. 

Saat bencana seperti kekeringan & banjir, perempuan cenderung dituntut untuk mengambil alih urusan rumah tangga dan makanan. Akibatnya, waktu jadi lebih terbatas bagi mereka untuk mengakses pendidikan & literasi. Banyak anak perempuan yang terpaksa putus sekolah, demi membantu ibu & keluarganya.

Di Afrika tahun 2000, tingkat buta huruf perempuan berada di angka lebih dari 55%, jauh lebih besar dibandingkan laki-laki (41%). Melansir dari World Health Organization, perempuan di India pun memiliki akses lebih minim tentang peringatan cuaca & sistem tanam, dibandingkan laki-laki.

Dalam banyak kasus, perubahan iklim dan literasi saling memengaruhi satu sama lain. Ini menjadi siklus yang tak berkesudahan; perubahan iklim & bencana → perempuan putus sekolah → literasi rendah → minim informasi → sulit mengambil keputusan dengan baik. 

2. Ancaman Kesehatan Lebih Tinggi

Perubahan iklim juga mengancam kesehatan reproduksi & kehamilan. Kenaikan suhu hingga curah hujan tinggi dapat membuat banyak penyakit bermunculan; salah satunya virus Zika, yang dapat menyebabkan prematur hingga keguguran.

United Nations mencatat bahwa perempuan—anak & dewasa—berisiko lebih tinggi terhadap penyakit & kematian. Kemungkinan meninggal lebih tinggi dalam cuaca ekstrem & mereka lebih mungkin mengalami dampak kesehatan mental akibat perubahan iklim.

3. Lebih Rentan Secara Ekonomi

Perempuan seringkali memiliki akses yang lebih terbatas secara ekonomi dibandingkan laki-laki. Mereka cenderung memiliki pekerjaan yang kurang stabil dengan upah yang lebih rendah.

Melansir dari The Economist, banyak perempuan yang menempati pekerjaan kelas dua, sementara laki-laki lebih banyak menempati posisi pekerjaan yang lebih krusial.

Ketika bencana seperti badai atau kebakaran hutan, perempuan jadi memiliki lebih sedikit tabungan & aset untuk membantu mereka. Laporan UN Women memprediksi bahwa perubahan iklim dapat mendorong hingga 158 juta perempuan & anak perempuan jatuh miskin pada 2050.

4. Keterbatasan dalam Pengambilan Keputusan

Perempuan sering kali kurang dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Perspektif & kebutuhan perempuan kurang diperhitungkan dalam kebijakan dan program untuk mengatasi perubahan iklim. 

Melansir data dari UN Women, laki-laki masih menduduki 67% dari peran pengambilan keputusan terkait isu iklim. Sementara itu, representasi perempuan dalam badan negosiasi iklim nasional dan global masih di bawah 30%

Akibatnya, banyak kebijakan iklim yang tidak sepenuhnya mendukung & melindungi perempuan. Padahal, kepemimpinan & partisipasi perempuan dalam gerakan iklim sangat penting jika ingin melindungi hak-hak perempuan.

Dampak perubahan iklim lebih banyak menimpa perempuan.
Dampak perubahan iklim lebih banyak menimpa perempuan.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Kita harus melibatkan lebih banyak perempuan dalam pengambilan keputusan terkait isu iklim. Di tingkat nasional, upaya harus dilakukan adalah menambahkan perspektif perempuan ke dalam kebijakan dan strategi nasional.

Selain itu, organisasi pendanaan & donor juga harus mengembangkan & memperkenalkan teknologi adaptasi perubahan iklim, yang ramah untuk perempuan.

Donasi Pohon untuk Mengatasi Perubahan Iklim

Di Odesa, kami bergerak dengan cara meningkatkan akses perempuan ke pendidikan. Kami banyak memberikan literasi kepada anak-anak petani yang kurang mampu di Kabupaten Bandung dengan Sekolah Sabtu Minggu.

Selain itu, Odesa juga aktif mendorong ibu petani berwirausaha, agar mandiri secara ekonomi & mampu mendukung keluarga tani. Beberapa kali, kami mengadakan kursus memasak dengan memanfaatkan tumbuhan yang ditanam oleh keluarga petani ini.

Kamu pun bisa lho, mendukung para perempuan ini. Yuk, jadi agen perubahan & bantu perempuan dengan berdonasi sosial di Odesa. Rezeki yang kamu teruskan akan sangat berarti untuk meningkatkan literasi & ekonomi perempuan di desa Kabupaten Bandung.[]

Penulis: Nadya Elianna

Admin: Fadhil Azzam

Video Siaran Odesa Politik Ekologi

Keranjang Belanja