Sekolah Samin Odesa Indonesia Pembuka Jalan Bagi Anak Desa – Selasa, 4 November 2025, relawan Odesa Indonesia berkesempatan untuk berbincang bersama di K-Lite 107.1 FMO. Fakhria Alya dan Syifa Ranjeeta menjadi perwakilan relawan Odesa dalam acara Dialog Santai tersebut. Dalam sesi diaolog tersebut hadir juga Pak Tendy K. S dari Komunitas Literasi.
Pengalaman Berharga Menjadi Relawan Sekolah Samin Odesa
Berdasarkan pengalaman relawan Odesa Indonesia, kebanyakan anak di sana bersekolah hanya sampai jenjang SD karena untuk sekolah SMP harus ke kota, bahkan banyak anak yang putus sekolah dengan berbagai alasan. Tidak hanya itu, banyak orang tua dan anak desa yang beranggapan bahwa sekolah bukanlah hal yang penting untuk dilakukan, sehingga setelah SD tidak perlu lagi melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
Rendahnya tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan anak ini menjadi salah satu masalah yang ada di desa. Untuk itu, langkah yang dilakukan odesa untuk mengatasi masalah tersebut adalah memberikan beasiswa untuk anak-anak desa agar bisa sekolah di luar daerah. Harapannya dengan sekolah di luar daerahnya maka motivasi belajarnya dapat meningkat dan memutus mindset turun-temurun bahwa pendidikan bukan hal yang penting.
Program literasi yang dijalankan Odesa Indonesia bersama para relawan bertujuan untuk membuka pandangan anak-anak akan dunia luar, memiliki cita-cita di luar pekerjaan turun-temurun menjadi seorang petani. Meskipun tidak mudah, tetapi para relawan terus melakukan pendekatan secara perlahan baik pada anak-anak maupun orang tuanya akan pentingnya pendidikan.
Syifa dan Fakhria juga menyampaikan dalam perjalanannya menjadi relawan di Sekolah Samin, tidak mudah untuk membuat anak-anak terus semangat belajar bersama mereka, belum lagi jika tidak ada dukungan optimal dari orang tuanya. Sehingga terkadang para relawan juga melakukan pendekata personal kepada orang tua agar memahami bahwa pendidikan literasi untuk anak sangatlah penting.
Baca juga: Belajar Empati dari Praktik Mengajar di Sekolah Samin
Tantangan Utama Bagi Relawan Sekolah Samin Odesa
![]()
Selain pelajaran sekolah, di Sekolah Samin juga diajarkan literasi, numerasi, dan pendidikan karakter yang menjadi fokus utamanya. Selain itu, anak-anak juga tetap diajarkan tentang ekologi yang berkaitan dengan kondisi di lingkungannya. Namun, tantangan lain yang harus dihadapi para relawan adalah kebiasaan anak-anak di desa yang merasa saat pulang sekolah maka selesai waktu belajarnya, sehingga di luar jam sekolah tidak ada rasa tanggung jawab untuk belajar di rumah. Belum lagi kebanyakan dari mereka harus membantu orang tua di ladang atau melakukan pekerjaan rumah lainnya, sehingga untuk belajar sudah lelah. Bahkan banyak juga yang sering bolos sekolah karena sudah terlalu lelah membantu di ladang.
Untuk mendorong orang tua agar mau mendukung anaknya belajar di Sekolah Samin, para relawan mencoba memberikan pengertian dan menyampaikan capaian anak. Sehingga orang tua bisa memahami besarnya manfaat anak-anak mereka belajar bersama di Sekolah Samin. Selain, literasi dan numerasi, para relawan juga mengajarkan cara menggunakan gadget bagi anak-anak desa. Meskipun dengan keterbatasan mereka dalam menggunakan teknologi tersebut, tetapi anak desa tetap perlu mengenal dan mampu memanfaatkan teknologi terkini sebagai kemampuan tambahannya.
Agar anak-anak tidak bosan dan mau terus belajar di Sekolah Samin, setiap relawan punya caranya masing-masing dalam mengajar. Tidak selalu dengan metode yang formal, tetapi bisa dengan melakukan eksperimen atau berjalan-jalan ke ladang atau hutan sekitar desa sambil belajar. Sehingga mereka akan tertarik untuk ikut belajar di minggu berikutnya.
Baca juga: Ayo Menjadi Volunteer Pendidikan di Sekolah Samin
Lika-Liku Perjalanan Pejuang Literasi di Desa
![]()
Setelah bertahun-tahun berjuang, saat ini sudah semakin banyak yang ingin diadakan Sekolah Samin di desanya, sehingga bisa dikatakan kesadaran akan pendidikan juga makin tinggi. Para relawan Odesa juga terus belajar bersama untuk meningkatkan kualitas pengajaran di Sekolah Samin dengan saling berdiskusi dalam mengatasi berbagai tantangan yang ada di lapangan.
Syifa mengatakan daripada saling menyalahkan, sebagai anak muda baiknya kita mengambil peran masing-masing untuk ikut mengubah kondisi masyarakat terutama yang ada di desa. Akan muncul kepuasan tersendiri ketika kita bisa bermafaat untuk orang lain dan membawa sebuah perubahan.
Pak Tendy menambahkan bahwa memang kondisi literasi di desa sangatlah sulit. Jangankan untuk biaya sekolah, bahkan untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan. Sehingga pemberdayaan bagi masyarakat desa juga sangat penting dilakukan, seperti program pemberdayaan yang dijalankan Odesa melalui donasi bibit dan edukasi ekologi agar mereka juga bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari ladang.
Menurut beliau, Odesa adalah konsep yang matang dengan bebagai program mulai dari literasi, ekologi, hingga sanitasi. “Salut dengan para sukarelawan yang suka dan rela, betul-betul sepenuh hati untuk melakukan berbagai kegiatan di Odesa Indonesia. Harapannya semakin banyak anak muda yang ikut terlibat, bukan hanya di Bandung Utara, tetapi bermunculan di desa-desa lainnya. Sehingga para relawan ini bisa membuka pandangan anak-anak bahwa dunia itu begitu luas,” ujar Pak Tendy sebagai penutup.
Admin: Alma Maulida