pengolahan buah sukun

Pengolahan Buah Sukun, Solusi Tingkatkan Ketahanan Pangan

Selama ini memang buah sukun adalah tanaman yang kurang dimanfaatkan secara optimal. Padahal nilai gizinya sangat tinggi dan merupakan salah satu superfood dengan banyak khasiat untuk kesehatan tubuh. Meskipun sukun memiliki potensi besar untuk menjadi solusi masalah ketahanan pangan, tetapi popularitasnya belum terlalu meningkat.

Sayangnya, buah sukun ini bersifat sangat mudah rusak. Sehingga diperlukan pengelolaan pascapanen yang baik agar dapat membantu memperpanjang masa simpan dari sukun itu sendiri. Kebanyakan orang mengonsumsi sukun hanya digoreng, direbus, dibakar, atau dikukus yang tidak dapat disimpan dalam waktu lama sebagai bahan pangan jangka panjang.

Dengan adanya pengelolaan bahan pangan sukun dalam mendukung diversifikasi pangan maka harapanya juga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengonsumsinya. Sehingga gizi masyarakat juga dapat meningkat dengan adanya berbagai kandungan nutrisi penting bagi kesehatan dalam superfood ini.

Pengolahan Pascapanen Sukun

Menurut NCBI, di Amerika Selatan dan Karibia, pengolahan sukun awalnya masih terbatas pada metode digoreng, direbus, atau ditumbuk. Sebagian besar para Pasifis yang ada di Oseania menggunakan cara pengeringan menggunakan sinar matahari selama seminggu, lalu kemudian dimasak. Cara ini dilakukan untuk memperpanjang masa simpan dari sukun.

National Agricultural Research Institute menyebutkan bahwa buah-buahan di pohon memiliki umur fisiologis yang berbeda dan tidak mencapai kematangan secara bersamaan. Oleh karena itu, proses panen sebaiknya dilakukan menggunakan pemangkas yang panjang atau memanjat pohonnya secara langsung. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memanen buah sukun.

Cara mengambil buah sukun dari pohonnya

Saat akan mengambil sukun, hindari memotong langsung bagian batang yang terlalu dekat dengan buahnya. Namun harus mematahkan tangkai buah dari pohon yang berdekatan dengan cabang pohonnya.

Getah buah sukun menyebabkan noda

Jika saat memotong batang buahnya terlalu pendek maka batang tersebut akan mengeluarkan getah yang jika mengenai permukaan buah akan menimbulkan noda coklat. Hal ini nantinya akan memengaruhi kualitas buah saat dijual.

Tidak boleh jatuh ke tanah

Buah sukun tidak boleh dijatuhkan dari pohon atau jatuh ke tanah karena dapat membuat buahnya memar. Jika sampai memar maka akan menyebabkan pelunakan cepat pada buah dan penurunan yang signifikan pada harga jualnya.

Menyimpan di tempat teduh

Setelah dilepaskan dari pohonnya, buah sukun harus diturunkan dengan hati-hati ke tanah dan diletakkan di permukaan bersih di tempat yang teduh dengan batang mengarah keluar. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas sukun agar tetap terjaga.

Proses pengiriman buah sukun

Buah sukun yang siap dipasarkan harus dipindahkan ke wadah yang terbuat dari kayu atau plastik, sehingga lebih kuat dan tahan lama. Wadah tersebut harus memiliki ventilasi yang baik dan lapisan dalam yang halus untuk menghindari kerusakan akibat abrasi pada permukaan buah.

Bukan hanya proses budidayanya yang harus diperhatikan, tetapi pascapanen juga harus sangat hati-hati. Buah sukun yang mudah rusak ini jika tidak hati-hati dalam proses panennya tentu dapat menurunkan harga jual dan tentunya kualitas buah.

Baca juga: Sukun: Superfood Kaya Nutrisi dan Potensi Bahan Pangan Alternatif

Pengolahan Buah Sukun Menjadi Tepung Sukun

Beberapa waktu terakhir, penggunaan cara modern untuk mengolah sukun menjadi tepung menarik minat banyak pihak. Adanya tepung sukun ini memang memudahkan pengaplikasiannya pada makanan industri, terutama yang menginginkan makanan bebas gluten. Berbagai macam teknologi dikembangkan untuk melakukan proses pengeringan buah sukun agar menjadi tepung berkualitas.

Pembuatan tepung sukun ini dapat membantu mempertahankan kesegaran dan ketersediaan bahan pangan tersebut dalam jangka waktu lebih lama. Tepung sukun bahkan bisa digunakan sebagai pengganti tepung beras atau tepung terigu. Sehingga pemanfaatannya bisa digunakan untuk beragam kebutuhan proses pembuatan makanan.

Dalam sebuah penelitian, tepung sukun bisa dicampurkan dalam pembuatan mie sebanyak 10-40%. Tambahan tepung sukun ini bisa meningkatkan kualitas mie, termasuk kandungan nutrisi di dalamnya. Selain itu, tepung sukun juga bisa dicampurkan dalam proses pembuatan roti, kue kering, bolu, hingga pancake.

Dengan adanya pemanfaatan tepung sukun ini tentunya memberikan sumber bahan pangan yang lebih sehat dan bernutrisi tinggi. Bukan hanya dapat bermanfaat bagi kesehatan, tetapi pengolahan bahan sukun ini akan sangat berguna bagi ketahanan pangan di masa mendatang.

Baca juga: Gerakan Tanam Sukun untuk Kawasan Bandung Utara

Penulis: Arinda Eka Putri

Admin: Fadhil Azzam

Keranjang Belanja