Shen Nong (神农) yang dikenal sebagai sosok “Petani Ilahi” diyakini sebagai salah satu dari Tiga Penguasa mitologis di Tiongkok kuno sekitar tahun 2852 hingga 2070 SM. Tiga Raja Penguasa mitologis di Tiongkok kuno pada masa tersebut diantaranya yaitu Suiren (pencipta api), Fuxi (pencipta perburuan, penangkapan ikan dan peternakan) dan Shennong (dewa pertanian).
Menurut kepercayaan orang Tionghoa, ketiga raja hidup lebih awal dari Kaisar Huang (Kaisar kuning), yang memerintah 2600 tahun SM. Menurut legenda, Shen Nong adalah sosok dari seorang putri dan naga surgawi. Sejumlah sumber mencatat, sejumlah masyarakat Tiongkok secara tradisi menganggap Shen Nong adalah sosok keturunan kaisar Yan dan Kaisar Huang.
Shen Nong memperkenalkan praktik pertanian dan penggunaan obat herbal kepada masyarakat Tiongkok kuno. Praktik pertanian yang diajarkan Shen Nong kepada masyarakat Tiongkok kuno diantaranya yaitu cara menanam dan memanen biji-bijian serta sayuran dan perlahan mengubah pola makan masyarakat yang sebelumnya bergantung pada daging, kerang dan buah liar.
Selain itu sumbangsihnya juga terkenal karena mengajarkan masyarakat Tiongkok kuno cara menanam padi, membeda-bedakan berbagai spesies tumbuhan serta membuat bahan tembikar. Ia pula yang memperkenalkan masyarakat beberapa macam alat pertanian seperti cangkul, bajak, garu dan lain sebagainya. Legenda juga menceritakan Shen Nong sebagai orang pertama yang menemukan cara memperoleh garam dengan menguapkan air laut.
Dalam legenda masyarakat Tiongkok, Shen Nong dianggap sebagai sosok Yan Di (炎帝) atau Dewa Matahari, yang dengan penuh kesabaran mengajar orang cara menanam palawija, sehingga bisa mengentaskan masyarakat dari kelaparan. Sejumlah sumber juga mencatat, ia juga kerap disebut berkepala kerbau. Hal ini dimaksud karena ia mengajar cara-cara memanfaatkan tenaga hewan untuk membantu masyarakat bercocok tanam.
Baca juga: Keluarga Petani dalam Teori Ekonomi Menurut Chayanov
Pertanian yang Dikenalkan oleh Shen Nong
Seorang sejarawan di Dinasti Han, Ban Gu mencatat bahwa Shen Nong membuat dan memperkenalkan lei si (bentuk dasar alat untuk membajak tanah) hal ini ia lakukan dengan mengikuti hukum dari langit dan memanfaatkan tanah. Ia dengan ajaib menerapkan teknik ini untuk dipergunakan secara masif masyarakat Tiongkok kuno pada masa tersebut.
Masyarakat tidak bisa menggantungkan kehidupannya hanya dengan berburu dan menangkap ikan saja pada masa tersebut, sebab tidak bisa lagi mencukupi populasi yang bertumbuh. Supaya masyarakat Tiongkok kuno tidak semakin menyimpang dari alam dan mengakibatkan lingkungan memburuk, Shen Nong mengajarkan masyarakat untuk mengenal ratusan tumbuhan dan memperkenalkan biji-bijian sebagai sumber pangan.
Ia mengajarkan masyarakat untuk menanam tanaman bukan sekedar membunuh tanaman untuk sumber pangan sehari-hari. Saat ini banyak masyarakat yang memperoleh manfaat konsep pertanian ini untuk kehidupan sehari-hari, tetapi tidak tahu asal-usul sejarahnya.
Shen Nong Sosok Penemu Tanaman Herbal
Shen Nong tidak hanya memperkenalkan tanaman-tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan saja, tetapi juga menemukan dan memperkenalkan sejumlah tanaman herbal sehingga ia juga dikenal sebagai sosok Dewa Pengobatan. Setidaknya ada sekitar 365 jenis herbal yang ia kenalkan.
120 tanaman herbal yang ia kenalkan berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan, 120 tanaman herbal untuk menenangkan pikiran dan 125 tanaman herbal untuk menyembuhkan penyakit. Seluruh jenis tanaman herbal tersebut telah terdokumentasikan dalam buku Shennong Ben Cao, yang mana menjadi buku klasik rujukan di ilmu kedokteran Tiongkok.
Konon, masyarakat Tiongkok meyakini bahwa Shennong memiliki sebatang cambuk wasiat, yang apabila segala macam rumput obat tersentuh cambuknya akan memperlihatkan sifat-sifat khusus, seperti sigat beracun atau tidak. Berdasarkan hal ini Shennong menggunakan rumput obat untuk mengobati masyarakat Tiongkok kuno.
Sumber lain mengatakan bahwa Shennong menggunakan lidahnya dalam mengecap rumput-rumput obat, untuk mengetahui tekstur, rasa dan sifatnya. Cerita mengabarkan bahwa suatu ketika ia tewas karena mengecap rumput beracun Daun Chang—Cao atau dikenal sebagai rumput pemutus usus. Shen Nong mengorbankan dirinya untuk kemajuan ilmu pengobatan.
Baca juga: Organisasi Keluarga Petani dalam Menjalankan Aktivitas Ekonominya
Penulis: Tasafima Tesari
Admin: Fadhil Azzam