Oleh KHOIRIL ANWAR. Pengurus Bagian Amal Sosial Odesa Indonesia.
Manfaat Kelor untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Beberapa bulan lalu teman saya, Pungkit Wijaya mengeluh karena istrinya tidak keluar air susu. Tentu repot karena Pungkit berpikir hanya Air Susu Ibu makanan yang baik untuk bayinya.
“Istri saya menyusui. Tapi Air Susunya tidak keluar,” kata Pungkit.
Saya lantas menyuruh Pungkit agar segera mengambil Teh Kelor di Kantor Odesa Indonesia Pasir Impun Cikadut Kabupaten Bandung, tempat kami berkegiatan. Hari itu juga Pungkit mengambilnya dan mengikuti petunjuk yang saya sarankan—agar istrinya meminum seduhan daun kelor kering hijau hasil olahan teman-teman petani muda Grup Pertanian Tanaman Obat Cimenyan (Taoci). Teh Daun Kelor hijau itu diseduh dengan air panas. Setiap seduhan 1 sendok makan. Setelah hangat diminum, sekaligus daunnya juga harus dimakan supaya mendapat gisi maksimal.
Tadinya pungkit tidak percaya dan meremehkan. Tetapi saya paksa agar dia melakukan dulu sebelum pesimis.
“Jangan suudlon terhadap saran baik. Itu sifat setan, dan setan paling takut dengan kelor,” kata saya bergurau.
ASI lancar karena Kelor
Saran saya itu tentu disertai rasa optimis karena fakta di Cimenyan banyak ibu-ibu menyusui ASI-nya beres setelah minum teh daun kelor atau makan sayur kelor. Bahkan banyak pengalaman ibu hamil lebih bugar karena minum teh kelor. Jadilah kantor Odesa Indonesia sekarang ini sering dikunjungi banyak warga yang membutuhkan kelor karena informasi dari mulut ke mulut.
Beberapa waktu kemudian Pungkit meminta Daun Kelor lagi. Saya tanya “kenapa minta lagi? Kapan kamu beli?” ledek saya.
“ASI istriku beres. Anakku nyusu terus. Badan istriku sudah bugar lagi. Teh Kelor hebat,” kata Pungkit.
Saya jawab, “ya. Itu ASI jatah anakmu. Kamu belum dapat jatah,” kata saya meledek.
Pungkit girang bukan kepalang. Baru 5 hari sejak minum teh kelor ASI istrinya beres, lancar mengucur dan bayinya sehat dapat ASI terus. Padahal prediksi saya biasanya 10 atau 14 hari baru memiliki dampak. Tapi nyatanya lebih cepat.
Kata Pungkit, “sejak minum selama 5 hari mulai mengucur. Hari setahap demi setahap lancar dan dalam waktu satu minggu sejak kucuran asi pertama makin melimpah,” jelasnya.
Saya tidak kaget soal ini karena bukan pengalaman pertama. Mungkin sudah lebih dari 30 kali yang saya dapatkan dari teman-teman petani atau laporan pengurus Yayasan lainnya.
Ibu hamil atau ibu menyusui memang seharusnya minum kelor. Daun Kelor Segar dilalap mentah atau disayur juga dianjurkan. Itulah kenapa kami dari Yayasan Odesa Indonesia mengajak warga untuk menanam kelor supaya tidak tergantung membeli.
Jika memang tidak memiliki daun kelor segar, minimal teh kelor hasil pengeringan secara tepat (tanpa sinar matahari) dengan mempertahankan warna daun hijau sekitar 70-80 persen.(Daun menguning atau hitam pertanda gizinya telah mengalami penurunan).
Ada bacaan yang juga menarik jika kita baca dari tulisan tentang penelitian para pengonsumsi kelor dalam bentuk serbuk. Manfaat Kelor Untuk ASI
“Tanam Kelor” itu seruan utama ketimbang ayo minum. Dengan menanam kita akan mudah mendapatkan daun segar atau diolah kering secara mudah juga. Tidak harus dalam bentuk kapsul.[]