Pertanian informal petani desa di Cimenyan

Literasi Pertanian informal: Pengertian, Manfaat, dan Pakar di Bidangnya

Pengertian Literasi Pertanian Informal

Literasi pertanian informal merujuk pada pengetahuan dan keterampilan terkait praktik pertanian yang diperoleh melalui jalur non-formal. Ini mencakup pembelajaran dari pengalaman pribadi, komunitas, warisan budaya, hingga media massa seperti radio, televisi, dan internet. Berbeda dengan pendidikan formal di institusi seperti universitas atau sekolah pertanian, literasi informal lebih fleksibel dan sering kali lebih relevan dengan kebutuhan spesifik petani lokal.

Manfaat Literasi Pertanian Informal

  1. Peningkatan Produksi Pertanian: Dengan pengetahuan yang diperoleh melalui literasi informal, petani dapat mengadopsi praktik terbaik yang telah terbukti meningkatkan hasil panen. Misalnya, teknik pemupukan organik, rotasi tanaman, atau penggunaan varietas benih unggul yang tahan penyakit.
  2. Efisiensi Biaya: Banyak pengetahuan informal yang berfokus pada cara-cara untuk mengurangi biaya produksi. Misalnya, pembuatan pupuk kompos dari limbah pertanian, atau penggunaan pestisida alami yang lebih murah dan ramah lingkungan.
  3. Kemandirian Petani: Literasi informal mendorong petani untuk menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada sumber eksternal untuk pengetahuan dan input pertanian. Ini dapat meningkatkan kemampuan adaptasi mereka terhadap perubahan iklim dan pasar.
  4. Pengembangan Komunitas: Pembelajaran yang dilakukan secara informal seringkali melibatkan komunitas. Pertukaran pengetahuan antar petani dapat memperkuat hubungan sosial dan kolaborasi di antara mereka, yang pada gilirannya dapat menghasilkan inovasi dan solusi lokal yang lebih baik.

Baca juga: Pertanian Berkelanjutan: Pengertian, Konsep dan Prinsipnya

Metode Literasi Pertanian Informal

Praktik literasi pertanian informal
Praktik literasi pertanian Odesa di Desa Mekarmanik

1. Demonstrasi Lapangan

Demonstrasi lapangan adalah salah satu metode yang efektif dalam literasi pertanian informal. Petani bisa melihat langsung bagaimana suatu teknik diterapkan dan hasil yang dicapai. Ini membantu dalam memahami konsep dan praktik baru secara lebih konkret.

2. Kelompok Tani

Kelompok tani berfungsi sebagai forum di mana petani dapat bertukar informasi dan pengalaman. Diskusi dalam kelompok ini sering kali mencakup topik seperti teknik budidaya, masalah hama dan penyakit, serta strategi pemasaran.

3. Pelatihan dan Workshop

Meskipun bersifat informal, pelatihan dan workshop yang diselenggarakan oleh LSM, organisasi petani, atau pemerintah lokal dapat memberikan pengetahuan praktis yang langsung dapat diterapkan di lapangan.

4. Media Massa dan Digital

Radio, televisi, dan internet memainkan peran penting dalam penyebaran informasi pertanian. Program-program khusus di media massa dan konten digital seperti video tutorial dan blog bisa menjangkau audiens yang luas dan beragam.

Pakar di Bidang Literasi Pertanian Informal 

1. Dr. Norman Uphoff

Dr. Norman Uphoff adalah seorang ahli di bidang pertanian berkelanjutan dan pengembangan komunitas pedesaan. Beliau dikenal dengan pendekatan Sistem Intensifikasi Padi (SRI), yang telah terbukti meningkatkan hasil panen secara signifikan melalui metode pertanian ramah lingkungan. Uphoff sering berbagi pengetahuan ini melalui program pelatihan dan demonstrasi lapangan, membuatnya menjadi tokoh kunci dalam literasi pertanian informal.

2. Dr. Akinwumi Adesina

Sebagai presiden African Development Bank dan mantan Menteri Pertanian Nigeria, Dr. Akinwumi Adesina memiliki pengalaman luas dalam meningkatkan produksi pertanian di negara berkembang melalui inisiatif berbasis komunitas. Dia berfokus pada pemberdayaan petani kecil dengan memberikan akses ke teknologi modern dan pengetahuan praktis, yang sering kali disampaikan melalui jalur informal.

3. Prof. Dr. Subhash Palekar

Prof. Dr. Subhash Palekar adalah pelopor dari Zero Budget Natural Farming (ZBNF), sebuah metode pertanian yang meminimalkan penggunaan input eksternal. Dia telah mengadakan banyak workshop dan pelatihan bagi petani di India, mendorong adopsi metode yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mengurangi ketergantungan pada kredit dan input kimia.

4. Rikin Gandhi

Rikin Gandhi adalah CEO Digital Green, sebuah organisasi yang menggunakan video untuk menyebarkan pengetahuan pertanian di kalangan petani di India dan Afrika. Melalui pendekatan ini, Digital Green telah berhasil meningkatkan adopsi praktik pertanian yang baik dengan cara yang interaktif dan mudah diakses.

Baca juga: 3 Manfaat Fotografi Pertanian ala Odesa Indonesia

Studi Kasus: Implementasi Literasi Pertanian Informal

Pemberdayaan petani desa melalui praktik literasi pertanian informal
Praktik literasi pertanian informal Tani Pekarangan Odesa di Desa Mekarmanik

1. Program Pelatihan Pertanian Organik di Bali

Di Bali, program pelatihan pertanian organik yang diselenggarakan oleh Yayasan IDEP telah memberikan dampak positif bagi petani lokal. Melalui workshop dan demonstrasi lapangan, petani belajar cara membuat kompos, pestisida alami, dan teknik budidaya organik lainnya. Hasilnya, banyak petani yang beralih ke pertanian organik dan berhasil meningkatkan pendapatan mereka.

2. Penerapan SRI di Madagaskar

Madagaskar merupakan salah satu negara pertama yang mengadopsi Sistem Intensifikasi Padi (SRI) yang dipromosikan oleh Dr. Norman Uphoff. Melalui pendekatan ini, petani di Madagaskar berhasil meningkatkan produksi padi mereka hingga dua kali lipat tanpa peningkatan penggunaan air atau pupuk kimia. Hal ini dicapai melalui pelatihan informal yang diadakan oleh lembaga swadaya masyarakat setempat.

3. Proyek Digital Green di Ethiopia

Digital Green telah meluncurkan proyek di Ethiopia yang menggunakan video untuk mendidik petani tentang praktik pertanian yang lebih baik. Petani diajarkan melalui video yang menampilkan petani lokal yang sukses, membuat materi lebih relevan dan dapat diterima. Proyek ini telah berhasil meningkatkan adopsi teknologi pertanian baru di kalangan petani kecil.

Tantangan dan Solusi dalam Literasi Pertanian Informal

Praktik Literasi informal odesa
Praktik Literasi Pertanian Informal Kontekstual Odesa.

Tantangan dalam Literasi Pertanian Informal adalah:

  1. Akses Informasi: Tidak semua petani memiliki akses yang sama terhadap sumber informasi, terutama di daerah terpencil dengan infrastruktur yang kurang memadai.
  2. Keberlanjutan Pembelajaran: Program literasi informal sering kali bergantung pada inisiatif jangka pendek dan dana yang terbatas, yang bisa menghambat kesinambungan pembelajaran.
  3. Kualitas Informasi: Tidak semua informasi yang diperoleh dari jalur informal dapat diandalkan. Misinformasi dapat menyebabkan praktik yang salah dan merugikan.

Solusi dalam Literasi Pertanian Informal adalah:

  1. Peningkatan Infrastruktur Digital: Investasi dalam infrastruktur digital di pedesaan dapat meningkatkan akses informasi bagi petani. Ini termasuk penyediaan internet yang lebih luas dan program pelatihan penggunaan teknologi.
  2. Kemitraan dengan Organisasi Lokal: Bekerjasama dengan LSM dan organisasi petani lokal dapat membantu memastikan keberlanjutan program literasi informal. Mereka sering kali memiliki jaringan yang kuat dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan lokal.
  3. Verifikasi Informasi: Pengembangan platform digital yang dapat memverifikasi informasi pertanian dan menyebarkannya secara akurat bisa mengurangi risiko misinformasi. Misalnya, aplikasi mobile yang dikuratori oleh pakar pertanian dapat memberikan panduan yang dapat diandalkan.

Kesimpulan

Literasi pertanian informal memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan kemandirian petani, terutama di negara berkembang. Melalui berbagai metode seperti demonstrasi lapangan, kelompok tani, pelatihan, dan penggunaan media massa, petani dapat memperoleh pengetahuan yang relevan dan praktis. Pakar-pakar seperti Dr. Norman Uphoff, Dr. Akinwumi Adesina, Prof. Dr. Subhash Palekar, dan Rikin Gandhi telah memberikan kontribusi besar dalam menyebarkan literasi pertanian informal. Meskipun terdapat tantangan, solusi yang tepat dapat meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan literasi pertanian informal, membawa manfaat besar bagi komunitas petani di seluruh dunia.

Baca juga: Konsep Pertanian Berkelanjutan Yang Mesti Kita Pahami

Penulis : Ariane Venus

Admin: Fadhil Azzam

Keranjang Belanja