Cara Tanam Kelor dari Biji

Bagaimana cara menanam Kelor secara benar?
Ada yang bilang menanam kelor itu mudah. Bahkan dengen enteng bilang, ditancepin juga hidup.

Ungkapan seperti itu ada benarnya, tetapi kadar kebenarannya hanya secuil. Kalau pun hidup ya hidupnya asal-asalan. Kalau niatnya bertanam secara benar, terhindar dari kematian, maka tidak bisa memperlakukan budidaya kelor secara sembarangan.

“Sudah serius saja terkadang mati. Kalau ada yang tanam asal-asalan itu biasanya bukan budidaya, tapi iseng-iseng tanam,” kata Rusmana, Ketua Grup Pertanian Tanaman Obat Cimenyan (Taoci) kepada test.odesa.id

Menurut Rusmana, bertanam Kelor seperti halnya bercocok tanam tanaman lainnya harus memakai kaidah dasar. Jika tidak nanti bisa gagal, apalagi yang ditanam dalam jumlah banyak. Rusmana lantas memberikan panduan ringkas kepada para penanam kelor sebagai berikut.

Cara Tanam Kelor dari bibit-biji/Polybag
Cara tanam dari biji mula-mula harus memperhatikan keadaan bibit. Bibit usia muda 2 minggu, bahkan ada yang langsung tanam biji di tanah pun bisa tumbuh, tetapi seringkali rusak karena banyak faktor, bisa jadi karena angin, cuaca ekstrem, keinjak orang, ketabrak motor, atau dimakan ayam. Karena banyak gangguan yang sifatnya eksternal ini, Rusmana menyarankan agar memilih bibit yang sudah tinggi, minimal 40 cm, syukur sudah 50 cm. Itu lebih menjamin keamanan.

Tanah untuk Kelor sebenarnya banyak pilihan. Sekalipun tanah keras bebatuan tidak masalah, yang terpenting pada diameter 30-40 cm digemburkan. Hindari tanah basah, terutama tanah liat yang tergenang. Kelor memang butuh air, tetapi banyak kasus kematian karena genangan air. Kelor hanya butuh 1 atau 2 kali siraman dalam seminggu pada musim kemarau.

Jangan setiap hari menyiram Kelor karena itu bisa membuat akar dan batangnya kelebihan air dan membusuk. Banyak kasus terjadi karena ingin menyuburkan Kelor lalu pagi sore disiram seperti bunga. Kelor butuh air berkecukupan 2-3 kali dalam satu minggu cukup. Jika ingin subur, maksimalkan pupuk kandang dan kompos.

Pemakaian pupuk Kimia juga dilarang karena ini adalah tanaman obat. Jika pohon masih usia muda, pemakaian pupuk Kimia sering mengakibatkan kematian. Jika tumbuh, juga tidak bagus karena tujuan kita untuk kesehatan.

Cara memindahkan bibit dari polybag sering bermasalah dan mengakibatkan kematian. Pohon kelor itu akarnya sangat lembut dengan bonggol menggumpal. Kalau dicabut dan belum kuat bisa mati. Cara memindahkan dari polybag tidak boleh ditarik, sebaiknya digunting plastik bagian bawahnya, barulah dimasukkan secara pelan-pelan. Ceroboh saat memindahkan pohon, apalagi usia di bawah 3 bulan, biasanya mengakibatkan pohon kelor stres dan mungkin mati.

Hindari pohon kelor dari gangguan eksternal seperti angin dengan patokan kayu/bambu. Itu adalah penting untuk memastikan pohon bisa tenang berkembang sampai akar kuat pada usia tanam 3 bulan.

Pupuk kandang terutama dari pupuk domba sangat dianjurkan untuk penyubur tanaman setelah 4-6 hari ditanam. Atau bisa juga dengan sistem pupuk dimasukkan ke dalam liang tanah sebelum tanam, dibiarkan minimal 4 hari baru kemudian setelah pupuk dan tanah mengurai bibit Kelor ditanam.

Jangan lupa sokong pertumbuhan Kelor dengan sedikit pasir dan juga kompos sederhana, seperti daun bambu atau dedaunan, ditaruh di sekitar pohon. Itu akan sangat membantu pertumbuhan.

Pastikan bahwa pohon Kelor yang ditanam selalu terkena sinar matahari. Kelor akan sangat baik jika setiaphari terkena sinar matahari dalam waktu 6-7 jam. Kehidupan Kelor akan sangat buruk manakala ditaruk di dalam ruangan, atau di bawah rerimbunan pohon.-test.odesa.id

Cara Tanam Kelor Stek, Anda bisa membacanya pada tulisan berikut ini Cara Tanam Kelor Stek

BACA Menjadikan Biji Kelor Sebagai Bibit

Komentar ditutup.

Keranjang Belanja