Bukti penelitan kelor telah banyak menyediakan segundang manfaaat baik untuk gizi maupun lingkungan. Saatnya kita memanfaatkannya.
Ini adalah hal yang menarik untuk kita perhatikan. Sebuah studi lapanggan menyimpulkan bahwa konsumsi daun Kelor (Moringa Oleifera) berupa bubuk mampu mengatasi kekurangan gizi. Cerita pertama dari situs Kuli-Kuli
Diceritakan ada usaha rehabilitasi anak-anak yang tertimpa gizi buruk di Afrika Barat, tepatnya di Ouagadougou. Dari 110 yang didiagnosis mengalami gizi buruk dan berhubungan dengan penyakit dari dampak gizi buruk tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 55 anak diberi makanan standar CREN (bubur terbuat dari campuran jagung, milet, kacang tanah, kacang polong, tempung beras, dan gula). Kelompok kedua diberikan serbuk Kelor 10g setiap hari.
IG Grup Pertanian Tanaman Obat Cimenyan
Langkah perbandingan dilakukan dengan skema perbandingan yang sepadan. Fakta menunjukkan anak-anak kelompok dua yang mengonsumsi bubuk Kelor lebih cepat dan efisien dalam pemulihan gizi. Fakta keseharian dari praktik penelitian iini dibuktikan melalui kenaikan berat badan dan kesehatan dalam setiap hari. Sekalipun dari suplemen jenis pertama juga menunjukkan perbaikan gizi, tetapi anak-anak yang mengonsumsi kelor lebih memperlihatkan tingkat perbaikan secara jelas.
Cerita tentang manfaat Kelor bagi kesehatan tubuh manusia dan termasuk pengembangan ternak serta manfaat bagi lingkungan, terutama penjernihan air dan pemulihan tanah akibat kerusakan bahan kimia sudah begitu banyak. Kisah-kisah itu semua bisa disebut baru karena muncul pada era 1990an. Dan penelitian akan terus berlanjut. Kita perlu mengembangkan Kelor dengan pengetahuan yang baik agar tidak tertinggal dalam usaha memanfaatkan karunia Tuhan di bumi ini. Problem pangan, kesehatan dan lingkungan teramat banyak. Kelor bisa menjadi modal besar jika kita kelola secara serius.-Odesa
Komentar ditutup.