admin

Ase Rumah Tidak Layak Huni

Keluarga Ase, berumah sempit berukuran 4 x 6, buruh tani lulusan SD. Namanya singkat Ase, lahir tahun 1991. Menikah dengan Cucu, lahiran tahun 1994. Kedunya lulusan Sekolah Dasar. Memiliki anak, Rina Febrianti (4 tahun). Mewarisi sepekat rumah orangtuanya, ia membangun rumah dengan kayu-kayu seadanya. Sarana MCK bergabung dengan tetangganya yang kondisinya kumuh dan tidak sehat. […]

Ase Rumah Tidak Layak Huni Read More »

Daing Rumah Tidak Layak Huni

Keluarga Pak Daing, kayu-kayu rumahnya melapuk akan ambruk. Tidak ada kamar dan tidak memiliki MCK. Keluarga Pak Daing ( 72 tahun), tinggal bersama istri, Enah (65 tahun) dan anaknya Upri (32 tahun) dan seorang cucunya. Sepanjang hidupnya ia melakoni sebagai buruh tani, bekerja di ladang-ladang milik orang. Ketidakcukupan pangan membuat dirinya hanya bisa fokus mencari

Daing Rumah Tidak Layak Huni Read More »

Ace Rumah Tidak Layak Huni

Pak Ace, berumah di gubuk dengan anaknya yang sakit, di Kampung Tareptep Mekarmanik Cimenyan. Pak Ace, 37 (tahun) tinggal bersama istrinya dan satu orang anaknya yang sakit “permanen’. Ia seorang buruh tani dengan penghasilan yang tak pasti. Menempati rumah kayunya yang sempit berukuran sekitar 4 x 6 meter. Rumahnya di Kampung Tareptep, RT 01/RW 06,

Ace Rumah Tidak Layak Huni Read More »

Jajang Kandi Rumah Tidak Layak Huni

Keluarga Jajang Kandi. Buruh-tani di Waas Mekarmanik Cimenyan. Rumahnya reyot. MCK kotor. Hidup serba kekurangan membuat Jajang Kandi (33 tahun) tidak bisa berbuat banyak ketika rumah panggungnya mengalami pelapukan. Ia sudah lama khawatir makin lama tiang penyangganya makin keropos lalu ambruk. Belum lagi semakin lama bagian atapnya semakin banyak mengalami kebocoran. Saat hujan turun ia

Jajang Kandi Rumah Tidak Layak Huni Read More »

Mahasiswa Planologi ITENAS Bandung Gelar Pengabdian ke Desa

MEKARMANIK: Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung merupakah salahsatu dari sekian desa di Kabupaten Bandung yang tergolong terbelakang. Atas dasar penilaian tersebut, acara Pengabdian Masyarakat dari Himpunan Mahasiwa Planologi Institut Teknologi Nasional Bandung mengadakan acara “Gapura Mekarmanik” (Gerakan Planologi untuk Masyarakat Desa Mekarmanik), Minggu, 2 April 2017 lalu. Acara yang melibatkan 200 mahasiswa praktik kerja

Mahasiswa Planologi ITENAS Bandung Gelar Pengabdian ke Desa Read More »

Kiai Desa dan Kepedulian Sosial

Kalau Islam ingin mendapatkan tempat di masyarakat, maka dalam dakwahnya harus mampu mengatasi persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami warga desa. PONDOK BUAHBATU: Pandangan ini bukan keluar dari Ulama, Mubalig atau Kiai terkenal, melainkan dari seorang Guru Ngaji Desa pedalaman di Pinggir Hutan Arcamanik, Kampung Pondok Buahbatu, Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Nanang Muhamad

Kiai Desa dan Kepedulian Sosial Read More »

Alumni Elektro ITB-86 Bagi Beras Rutin Bulanan

Hari ini, Senin, 3 April 2017, Alumni Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) mengirimkan beras bantuan untuk keluarga miskin di Cimenyan. Odesa-Indonesia yang menjadi mitra kerjasama mendapatkan amanat mendistribusikan ke warga yang paling parah kemiskinannya. “Setelah program pembangunan Sarana MCK di Kampung Cadas Gantung Cimenyan, teman-teman Alumni Elektro ITB-86 berkeinginan melanjutkan membantu warga yang tidak mampu.

Alumni Elektro ITB-86 Bagi Beras Rutin Bulanan Read More »

Jurnalisme untuk Menjawab Kesenjangan Sosial

Lawan dari empati adalah antipati. Jurnalisme yang empati akan bergerak, bertindak mendorong perubahan manakala terdapat keadaan yang tidak manusiawi yang menimpa warga. Oleh Faiz Manshur. Ketua Odesa Indonesia. Senin, 27 Maret 2017 lalu saya mengisi acara pelatihan Jurnalistik “Wartawan Ngaprak/blusukan Desa” yang diadakan oleh Keluarga Besar Harian Umum Galamedia, di Pasir Impun, Cimenyan Kabupaten Bandung.

Jurnalisme untuk Menjawab Kesenjangan Sosial Read More »

Di Puncak Bintang, Ada Cara Meraih Laba Pertanian

Pertanian Tumpang-Sari di lahan terbatas benar-benar menghasilkan laba. Menggapa tidak banyak orang mengembangkannya? PUNCAK BINTANG. Melewati beberapa tiga warung dari pintu gerbang Kawasan Wisata Puncak Bintang, kita akan melihat satu kebun kecil yang rimbun oleh tanaman. Ada tomat, cabe dan seledri. Bersebelahan dengan kebun mini itu, terdapat deretan tanaman yang dikembangkan pada plastik polybag. Kebun

Di Puncak Bintang, Ada Cara Meraih Laba Pertanian Read More »

Keranjang Belanja