menanam pohon odesa

Anugerah Hujan Bulan Desember untuk Menanam

Anugerah Hujan Desember untuk Menanam

Oleh Faiz Manshur
Ketua Odesa Indonesia

Hujan adalah sumber kekayaan utama umat manusia. Desember tahun ini adalah waktu terbaik kita mensyukuri anugerah Tuhan untuk menanam pohon buah-buahan.

Hujan bulan desember harus dimanfaatkan untuk menanam.
Hujan bulan desember harus dimanfaatkan untuk menanam.

Terutama bagi kita yang tinggal di iklim tropis, hujan bisa menjadi modal untuk melahirkan solusi mengatasi kemiskinan ekstrem. Premis ini akan saya buktikan dengan kerangka berpikir sebagai berikut:

Perubahan iklim yang terjadi selama kurun waktu 20 tahun telah banyak menyengsarakan kehidupan rakyat kecil.

Indonesia termasuk negeri yang rakyatnya mayoritas sengsara karena masalah ini. Satu persoalan terpenting adalah bahwa petani yang tinggal zona tropis seperti Indonesia tidak memanfaatkan kegiatan menanam secara tepat.

Hujan bulan desember kita manfaatkan untuk menanam.
Hujan bulan desember kita manfaatkan untuk menanam.

Benar bahwa petani rajin menanam di musim hujan dan banyak pula jenis tanaman yang ditanam.

Tetapi sejauh kita lihat, kegiatan pertanian bergerak di atas tradisi turun-temurun dengan pola monokultur tanpa bekal sains agribisnis dan sains ekologis.

Akibat tidak berjalannya akalbudi itu, kemiskinan merajalela. Ada banyak petani kurang gizi karena sumber pangan tidak lengkap untuk memenuhi keseimbangan gizi.

Salahsatu penyebabnya karena -selain kurang protein hewani dan serat sayuran- rakyat Indonesia kurang makan buah. Ironisnya, pasar buah selalu meminta pasokan, dan sampai saat ini dipenuhi dari impor.

Mengapa kita menjadi bodoh dan puluhan tahun pemerintah tidak bisa berpikir tentang ini? Kapan bibit-bibit tanaman buah menyebar di desa-desa?

Cara tanam dengan target penghasilan buah begitu mudah, bahkan tanpa perlu teknologi pun masih bisa dilakukan.

Banyak tanah mangkrak di desa-desa, sementara di sekitarnya rakyat kekurangan air akibat pertanian monokultur.

Setiap musim hujan kita dijejali berita banjir dan longsor. Begitu kemarau tiba yang kita dapatkan adalah kekeringan merajalela.

Andaikan pohon buah-buahan menyebar di ladang-ladang, selain menghasilkan sumber pangan bergizi, tentu akan menyehatkan tanah pertanian sehingga air pun terjaga, termasuk memproduks oksigen lebih banyak.

Banyak program pemerintah di bidang pertanian yang uangnya habis akibat pemborosan urusan dinas.

Sementara saat bergerak menarget produksi pangan biasanya memilih tanaman yang sekali tanam sekali panen.

Sementara pohon-pohon sekali tanam yang menghasilkan panen berkelanjutan, seperti buah-buahan, justru tidak diprioritaskan.

Program penanaman nangka, sirsak, jambu, durian, mangis, matoa, pepaya, dan lain sebagainya, semestinya digencarkan di desa-desa.

Terdapat fakta, akibat kita mengabaikan tanaman buah, krisis ekologi dan kurang gizi menjadi problem kekal di negeri ini.

Padahal salahsatu solusi untuk pemanasan global salahsatunya ialah memegang rumus, “kurangi penebangan pohon dan tanam pohon sebanyak mungkin.”

Tanaman kelor sangat subur ditanam di bulan desember.
Tanaman kelor sangat subur ditanam di bulan desember.

Desain pertanian yang berorientasi pangan bergizi dan ekologis ini sangat sederhana.

Matarantai kebaikan akan mudah kita dapatkan karena pohon besar akan menyehatkan tanah yang sakit, mencegah erosi, mengikat air, mengikat karbon dan menjaga survival keanekaragaman hayati.

Lebih dari itu, panen buah bisa melahirkan dampak berkelanjutan berupa ekonomi inklusif.

Sekarang musim hujan tiba. Pekerjaan di perdesaan mulai menggeliat.

Tetapi ini bukan jaminan karena dengan pertanian model monokultur akan berhadapan dengan banyak resiko seperti:

1) berhentinya hujan saat tanaman masih membutuhkan air -sementara petani belum punya sumber air yang cukup,

2) hama muncul secara tiba-tiba dan beringas menyerang tanaman,

3) angin puting-beliung akan meluluh-lantakkan tanaman,

4) anjlognya harga bisa terjadi saat panen bersamaan sehingga merugikan petani.

Ayo tanam pohon buah. Hujan datang bukan untuk dikeluhkan, melainkan untuk disyukuri sebagai modal besar untuk mengatasi bencana perubahan iklim. [Sumber Koran Gala, Senin 14 Desember 2023]

Berdonasi di sini Sumbang Bibit untuk Kebaikan Yang Berkelanjutan

Hujan bulan desember harus dimanfaatkan untuk menanam.
Hujan bulan desember harus dimanfaatkan untuk menanam.

Empat Manfaat Pohon Kelor untuk Rakyat Indonesia

Literasi, Filantropi dan Gerakan Sosial bersama Andrinof A.Chaniago

Perubahan Iklim dan Rakyat Miskin Indonesia

Keranjang Belanja