Air Bersih dan Toilet Sumber Kebahagiaan Warga

Air Bersih dan Toilet Sumber Kebahagiaan

Air Bersih dan Toilet Sumber Kebahagiaan Warga
Air Bersih dan Toilet Sumber Kebahagiaan Warga

Ketika seseorang teratasi kesulitannya yang dialami setiap hari, maka ia akan bisa bersyukur. Ia merasakan sensasi dan rasa senang. Beban yang hilang menjadi sebuah kebahagiaan.

Inilah yang dialami warga Cisanggarung wetan yang pada awal september 2022 lalu menyelesaikan pembangunan sanitasinya di samping masjid.

“Dulu toilet di samping masjid ini sangat kumuh. Saat wudlu atau mandi sering kotor lagi karena ada debu yang turun dari atap atau comberan di sela-sela tembok yang retak,” kata Sutardi, (72 tahun), sesepuh warga yang juga menjadi pemimpin gerakan pertanian Odesa di Kampung Cisanggarung, Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, minggu, 22 September 2022.

Sutardi menceritakan, di kampungnya memiliki problem air. Pada lima belas tahun silam urusan air terbilang mudah, tetapi sarana toiletnya masih terbelakang karena warga membuang air besar di walungan (selokan atau parit sawah).

Seiring dengan pertambahan penduduk dan juga keadaan air yang semakin susut, warga mulai kesulitan.

Keadaan MCK Kumuh sebelum dibangun. MCK Baru menjadi sumber kebahagiaan warga
Keadaan MCK Kumuh sebelum dibangun. MCK Baru menjadi sumber kebahagiaan warga

“Semakin modern tetapi justru semakin sulit,”katanya.

Setelah sering bergiat bersama Yayasan Odesa Indonesia, Sutardi punya teman bicara, punya jaringan komunikasi dan juga perangkat kegiatan yang sifatnya solutif.

Dengan rutinitas rembug warga bersama warga lain dan pengurus Odesa, satu persatu solusi pun diwujudkan.

“Di Cisanggarung sudah ada bangunan Toilet Umum berjumlah enam. Sejak ada Odesa kami bergiat bersama dan menyelesaikan satu persatu masalah air bersih dan toiletnya. Alhamdulillah, warga mendapatkan solusi atas masalah ini,”

Dari enam Toilet yang dibangun di Cisanggarung  terdapat empat toilet umum yang dihasilkan dari galang kitabisa.com Sumbangan Pembangunan Toilet

Ujang Rusmana, pendamping kegiatan sosial dari Odesa menceritakan bahwa penggalangan dana dibutuhkan mengingat warga di Cisanggarung sejak dulu kesulitan mengatasi masalah ini.

Kesatuan hidup warga belum terbentuk sehingga tidak mudah untuk menggasilkan iuran sepenuhnya. “Kalau iuran biasanya hanya dapat 20 persen dari dana yang dibutuhkan. Kalau diajarkan menambung kolektif juga pada menghindar,” kata Ujang.

Minim kepemimpinan kewargaan membuat kolektif susah. Kehadiran Odesa dibutuhkan warga karena untuk mengatasi masalah-masalah ini.

Selain terus mengajarkan pentingnya kolektivitas dalam pembangunan, Yayasan Odesa Indonesia juga mendorong warga berkomitmen untuk memperbaiki tatanan kolektif yang tertinggal. Selain sanitasi, juga ekonomi melalui pembibitan dan pertanian pekarangan.

“Saya mengucapkan beribu terimakasih kepada para donatur. Dengan adanya toilet yang bagus ini sekarang warga lebih bisa maksimal dalam memanfaatkan air.

Ibu-ibu senang karena tidak lagi harus berjalan kaki jauh mengambil air. Mencuci bersama berdampingan juga bisa, dan yang lebih penting semua jadi bersih,” kata Sutardi.[hamid]

Mari Menyumbang Pembangunan Toilet Lanjutan

Dokumentasi Kegiatan Pembangunan Toilet Umum Odesa

Program-Program Pemberdayaan Petani Odesa

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja