5 Manfaat Berkebun Bagi Penyandang Autisme – Kegiatan berkebun terbukti memiliki berbagai manfaat terapeutik untuk beragam kondisi, baik secara fisik maupun mental. Selain dapat memberikan manfaat untuk kesehatan fisik, sensorik, emosional, dan sosial, ternyata berkebun juga bisa memperbaiki gejala autisme hingga mendorong berkembangnya keterampilan hidup.
Sebenarnya banyak gejala autisme yang berkaitan dengan integrasi sensorik. Dengan melakukan kegiatan berkebun maka anak autisme yang cenderung hipersensitif bisa merasakan lingkungan yang menenangkan. Sementara anak-anak yang mengalami hiposensitif bisa mendapatkan efek stimulasi dari kegiatan berkebun ini.
Terapi Hortikultura Untuk Autisme
Menurut American Psychological Association, Autism Spectrum Disorder (ASD) yang juga dikenal sebagai autisme adalah gangguan perkembangan yang dapat memengaruhi perkembangan anak. Biasanya gangguan ini bisa dideteksi sebelum anak menginjak usia 3 tahun.
Biasanya anak dengan kondisi ini menderita neuropsikologis atau defisit psikologis yang memengaruhi kebiasaan, komunikasi, dan interaksi sosial mereka. Kebanyakan anak yang mengalami autisme akan merasa lebih nyaman dengan sebuah rutinitas, sehingga berkebun adalah pilihan aktivitas yang sempurna.
Dalam kegiatan berkebun ada berbagai aktivitas yang dilakukan secara berulang, seperti menyiram bunga, menyiangi rumput liar, dan memperhatikan perkembangan tanaman setiap harinya. Ada berbagai macam stimulasi yang bermanfaat bagi anak yang mengalami autisme dalam kegiatan berkebun.
Ada stimulasi visual dari bunga, dedaunan, dan dekorasi kebun. Stimulasi taktil dengan berbagai tekstur dari setiap jenis bagian tanaman. Anak juga bisa mendapatkan stimulasi penciuman dengan wangi bunga, semak, dan aromatik lainnya.
Apalagi jika kebun yang digunakan dibuat khusus untuk memberikan stimulasi yang tepat bagi anak autisme maka dapat membantu lebih optimal dalam mengatasi gejala autisme. Pengalaman positif yang mereka rasakan secara langsung di alam akan meningkatkan perkembangan integrasi sensorik dan memberikan manfaat terapeutik.
Baca juga: 4 Manfaat Berkebun di Desa Bagi Pelajar Kota
Manfaat Berkebun Untuk Kondisi Autisme
Kebun dan alam memang menawarkan lingkungan yang unik sehingga dapat membantu perkembangan keterampilan anak, bukan hanya bagi penyandang autisme, tetapi juga semua anak secara umum.
Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa pendekatan pembelajaran dengan berkebun dapat meningkatkan kemampuan komunikasi, bahasa, fokus belajar, dan mengubah perilaku tertentu terutama pada anak dengan autisme. Di samping itu, masih ada beragam manfaat lainnya yang bisa dirasakan penyandang autisme dalam kegiatan berkebun.
1. Belajar mengonsumsi makanan sehat yang ditanam.
Pengalaman melihat tanaman yang mereka tanam tumbuh memang jadi hal menyenangkan, termasuk bagi anak dengan autisme. Dengan memanen tanaman yang mereka rawat sejak kecil akan membuat mereka lebih menyukai bahan makanan sehat tersebut untuk dikonsumsi.
2. Meningkatkan kemampuan mengikuti arahan
Biasanya anak autisme akan kesulitan untuk mengikuti arahan dengan baik. Hal ini dikarenakan sebuah instruksi membutuhkan kombinasi berbagai keterampilan dasar dan hal ini jadi tantangan tersendiri bagi penyandang autisme.
Namun dengan latihan berkebun maka dapat meningkatkan kemampuan ini dengan baik. Misalnya saja pembimbing bisa memberikan instruksi untuk menyiram tanaman yang disukai, kemudian setiap harinya mereka belajar menyelesaikan tugasnya.
3. Kesempatan bekerja sama dengan orang lain
Berbagai kegiatan berkebun tentu bisa dilakukan secara bersama-sama. Sehingga kegiatan ini bisa jadi kesempatan untuk melakukan interaksi sosial dan bekerja sama secara tim.
Anak dengan autisme bisa mengasah keterampilan berkomunikasi lewat kegiatan ini. Bahkan bisa jadi kesempatan untuk membangun koneksi berkualitas dengan orang tua saat sedang beraktivitas di kebun.
4. Mengurangi rasa cemas
Menurut penelitian, ada 40% remaja penyandang autisme yang memiliki satu atau lebih gangguan kecemasan. Kondisi ini jika dibiarkan terus-menerus maka dapat memengaruhi kemampuan dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Kegiatan berkebun dapat membantu mereka untuk lebih tenang dan melakukan aktivitas baru tanpa merasa stres. Berkebun bisa membangun kepercayaan diri dan harga diri terutama bagi penyandang autisme.
5. Keterampilan motorik meningkat
Penelitian menunjukkan 87% penyandang autisme punya masalah kesulitan motorik, baik itu motorik kasar maupun halus. Banyak aktivitas di kebun yang bisa mengasah kemampuan motorik pada anak. Misalnya mendorong gerobak, mencabut rumput liar, menggali, menanam bibit, menyapu, menyiram tanaman, hingga memetik hasil panen.
Manfaatnya akan dirasakan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut dapat membantu anak dengan autisme untuk mengembangkan kekuatan otot dan keterampilan motorik secara optimal.
Ternyata kegiatan berkebun bisa punya banyak manfaat terutama manfaat terapi bagi anak dengan autisme. Berbagai gejala autisme dan masalah perkembangannya bisa diatasi dengan rutin melakukan kegiatan berkebun ini.
Penulis: Arinda Eka Putri
Admin: Rizki Anggita Dewi