Vivian Idris mengatakan, gerakan sosial yang dilakukan Odesa Indonesia perlu didokumentasikan karena banyak orang perlu mengetahui kegiatannya. Selain juga penting sebagai wahana pendidikan praktis para relawan pergerakan.
Keberadaan organisasi sosial kemasyarakatan yang bekerja konkret dengan model pemberdayaan penting didokumentasikan. Dengan dokumentasi yang baik kelak akan menjadi wahana pendidikan bagi banyak orang. Hal tersebut disampaikan oleh Vivian Idris, Founder Biru Terong Initiative saat mengisi training video dokumentasi bagi para relawan yang aktif bergiat melakukan kegiatan pendampingan sosial di Kawasan Bandung Utara.
Menurut Vivian, kerja pemberdayaan yang dilakukan oleh Odesa Indonesia di Kawasan Bandung Utara perlu mendapatkan perhatian karena di dalamnya terdapat proses-proses pembelajaran. Ia tertarik mengambil peran dalam kerja dokumentasi video, bahkan memberikan pelatihan bagi para relawan agar memiliki pengalaman dalam proses-proses kerja produksi video.
Gerakan Sosial dan Dokumentasi
“Saya sudah lama mengamati Odesa. Saya tertarik karena kerja-nya konkret dalam menjawab problem kemiskinan. Selain itu, organisasi Odesa juga memberi manfaat bagi para mahasiswa untuk berkesempatan belajar hidup dalam masyarakat dengan segala macam problemnya,” katanya kepada test.odesa.id, saat berada di Pasir Impun Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Sabtu 19 September 2021.
Vivian juga melihat potensi gerakan Odesa sebagai inspirasi gerakan masyarakat sipil karena juga berbicara masalah pendidikan anak petani, sanitasi dan juga isu perubahan iklim. Program-program Odesa yang sudah dijalankan lima tahun menurutnya patut dijadikan sumber pengetahuan yang nantinya bisa diserap oleh banyak orang.
“Odesa bekerja dengan model partisipatif, melibatkan para petani, anak-anak petani, ibu rumah tangga, dan juga mendorong partisipasi sosial warga perkotaan untuk pengabdian sosial di perdesaan,” terang Vivian.
Di Yayasan Odesa, Vivian tidak hanya terlibat pada kerja pendokumentasian. Ia juga aktif menjadi fasilitator, atau tenaga pengajar bagi para relawan. Tujuan Vivian melibatkan relawan muda dalam proses produksi film ini supaya para relawan memiliki pengalaman dan memiliki skill dalam bidang video.
“Terlibat dalam proses ini penting supaya mereka tidak hanya jadi penonton, melainkan menjadi subjek yang aktif dan mendapatkan manfaat dari kerja bersama,” jelasnya.
Menurut koordinator program relawan Ahmad Syauqy, kegiatan Vivian Idris disambut baik oleh para relawan yang selama kegiatan di Yayasan Odesa memang sangat peduli literasi.
“Selama ini kami belajar jurnalisme dengan menulis laporan atau pemberitaan. Sekarang kami mendapatkan kesempatan belajar video dari ahli yang berkompeten. Kami sangat berterimakasih karena kesempatan ini hadir tanpa perlu mengeluarkan biaya dan langsung mendapatkan pengalaman dari para senior,” ujarnya. [Hamid/Faiz]
Vivian Idris, Memproduksi Kebaikan Melalui Medium Audiovisual
Komentar ditutup.