hutan ekologi odesa

Pentingnya Manusia Belajar Hidup dari Kehidupan Hutan

Astrid Novianti

Oleh Astrid Novianti
Penulis Freelancer. Kontributor website odesa.id

Hutan identik dengan misteri. Itu tak berlebihan. Sayangnya, selama ini misteri itu sering dilihat dari sisi mistis sehingga apa yang kita dapatkan tak lebih dari sekadar sisi seram atau keanehan. Sudah saatnya kita menggali nilai dan ilmu dari dalamnya hutan secara ilmiah.

Melalui tulisan ini, kita akan belajar tentang hutan dari cara pandang Peter Wohlleben, seorang penulis buku fenomal The Hidden Life of Trees: What They Feel, How They Communicate (2015). Melalui buku itu, kita diajak untuk menyusuri nilai-nilai dari kehidupan hutan.

Menurut Wohlleben, hutan adalah sebuah komunitas hidup yang kompleks. Pohon-pohon tidak hanya tumbuh, tetapi juga punya rasa, punya model interaksi dalam survivalnya, bahkan berkomunikasi satu sama lain yang oleh manusia tak terbayangkan sebelumnya.

Peter Wohlleben dan Kehidupan Hutan

Peter Wohlleben adalah seorang penjaga hutan yang memiliki pengalaman selama lebih dari dua dekade. Ia bekerja sebagai penjaga hutan di Jerman, di mana ia mempelajari secara mendalam cara pohon dan tumbuhan lainnya berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka. Pengalaman ini memberikan pemahaman yang kaya dan nuansa baru mengenai perspektif kita terhadap hutan dan alam.

Buku “The Hidden Life of Trees” merupakan hasil dari pengalaman yang mendalam saat mengamati dan mempelajari ekosistem hutan. Wohlleben memiliki keahlian dalam menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pemahaman intuitif tentang alam, dan Ia berusaha menyampaikan pemahamannya ini dalam bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Dalam The Hidden Life of Trees, Wohlleben mengungkapkan bahwa pohon-pohon di hutan memiliki kehidupan sosial yang sangat kaya dan kompleks. Mereka bukanlah organisme yang terisolasi, melainkan bagian dari suatu jaringan kehidupan yang saling bergantung.

Wohlleben menggambarkan pohon-pohon sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk merasakan, berkomunikasi, dan bahkan menunjukkan perasaan, serupa dengan cara makhluk hidup lainnya berinteraksi.

Salah satu temuan utama dalam bukunya adalah tentang Wood Wide Web, sebuah jaringan bawah tanah yang menghubungkan pohon-pohon melalui akar mereka.

Melalui jaringan ini, pohon dapat saling berbagi sumber daya, seperti air dan nutrisi, dan memberikan peringatan tentang bahaya yang mungkin mengancam mereka.

Pohon-pohon yang lebih tua dan kuat sering kali membantu pohon-pohon muda dengan memberi mereka nutrisi atau dengan melindungi mereka dari ancaman yang ada di sekitar mereka.

Wohlleben juga menjelaskan bahwa pohon memiliki kemampuan untuk merasakan perubahan di lingkungan mereka. Mereka dapat mendeteksi kekeringan, serangan hama, atau bahkan ancaman dari pohon-pohon lainnya. Dalam beberapa kasus, pohon-pohon juga dapat “berbicara” satu sama lain melalui zat kimia yang mereka lepaskan ke udara atau melalui akar mereka, memperingatkan pohon-pohon lainnya tentang potensi bahaya.

Namun, bukan hanya komunikasi yang menjadi fokus Wohlleben. Ia juga mengangkat isu mengenai cara kita melihat pohon-pohon dan hutan serta tidak ragu menyoroti kerusakan hutan yang semakin meluas. Bagi kebanyakan orang, pohon hanya dilihat sebagai benda mati yang digunakan untuk kepentingan manusia, baik untuk kayu, kertas, atau hasil lainnya. Deforestasi dan penebangan pohon besar-besaran akan merusak habitat dan struktur sosial pohon.

Pohon-pohon tua yang ditebang akan meninggalkan pohon muda tanpa perlindungan, membuat hutan tidak dapat berfungsi dengan baik. Kerusakan hutan juga memperburuk perubahan iklim karena mengurangi kemampuan bumi menyerap emisi gas rumah kaca.

Wohlleben menegaskan bahwa kita harus merubah cara pandang terhadap hutan dan menjadikannya sebagai mitra yang harus dilindungi, bukan sebagai sumber daya yang harus di eksploitasi.

Baca juga: Setiap Pohon Berharga dan Bermakna

Hutan sebagai Komunitas Hidup

kehidupan di hutan

Salah satu konsep penting dalam pemikiran Wohlleben adalah pandangannya tentang hutan sebagai suatu komunitas yang hidup.

Dalam komunitas ini, setiap pohon memainkan peranannya, baik sebagai penyedia makanan, peneduh, atau pelindung.

Pohon-pohon tidak hidup dalam kesendirian, melainkan dalam ikatan yang erat dengan tanaman lain, hewan, dan makhluk hidup lainnya.

Mereka bergantung pada satu sama lain untuk kelangsungan hidup mereka. Pohon-pohon muda, misalnya, mendapat perlindungan dari pohon yang lebih tua yang berada di sekitar mereka, yang membantu mereka tumbuh lebih kuat.

Wohlleben menggambarkan pohon-pohon saling berinteraksi dalam sebuah jaringan yang sangat canggih. Pohon-pohon dapat saling berbagi air dan nutrisi, memberikan peringatan satu sama lain tentang ancaman, dan membantu satu sama lain dalam bertahan hidup.

Pohon-pohon tidak hanya berbagi sumber daya, tetapi juga merawat satu sama lain, seperti halnya orang tua yang merawat anak-anak mereka.

Dengan pemahaman ini, Wohlleben mengajak kita untuk lebih bijaksana dalam memandang hutan. Jika kita melihat hutan sebagai komunitas hidup yang saling mendukung dan berinteraksi, maka kita akan lebih menghargai pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.

Hutan bukan hanya tempat untuk mendapatkan kayu atau hasil alam lainnya, tetapi juga tempat yang harus dihormati sebagai rumah bagi makhluk hidup yang memiliki hak untuk bertahan hidup dan berkembang.

Baca juga: Bagaimana Pohon Menampung Air Hujan?

Perspektif Baru dalam Menjaga Alam

Pemikiran Peter Wohlleben memberikan kita perspektif yang berbeda mengenai hubungan kita dengan alam. Ia mengajarkan kita bahwa pohon dan hutan bukanlah sumber daya yang bisa dieksploitasi tanpa batas, tetapi bagian dari suatu ekosistem yang rapuh dan saling bergantung. Hutan, seperti halnya tubuh manusia, memiliki keseimbangan yang sangat rentan.

Ketika kita merusak satu bagian, seluruh sistem akan terpengaruh. Oleh karena itu, kita perlu menjaga hutan bukan hanya untuk kepentingan kita sendiri, tetapi juga untuk makhluk hidup lainnya yang bergantung pada hutan sebagai rumah mereka.

Melalui buku dan pemikiran-pemikiran yang dimilikinya, Peter Wohlleben mengajak kita untuk melihat hutan dengan cara yang berbeda. Kita diajak untuk lebih menghargai dan memahami kehidupan yang tersembunyi di dalam hutan. Dengan memahami kehidupan pohon dan hutan, kita diingatkan untuk lebih bijaksana dalam memperlakukan alam.

Hutan adalah rumah bagi kehidupan yang lebih luas, dan sudah saatnya kita menyadari pentingnya menjaga keseimbangannya dan membangun hubungan yang harmonis dengan alam demi masa depan bumi yang lebih baik.[]

Baca juga: Sosok Legendaris Shen Nong, “Petani Ilahi” Masyarakat Tiongkok Kuno

Penulis: Astrid Novianti

Admin: Fadhil Azzam

Keranjang Belanja
  • Your cart is empty.