ORAY TAPA Mathori A Elwa. Penyair. Guru Sastra Odesa Indonesia.
Sajak Oray Tapa
Di oray tapa
Aku bertapa
Dalam sekejap
Membayangkan banjir bandang
Menerjang kota kembang
Para petani menanam sayuran
Di hutan yang tak pernah kau jaga
Kalian butuh gizi dan tetek bengeknya
Tapi juga kenyamanan
Mengapa kau biarkan
Hutan digunduli hingga botak tak terperi?
Di Oray Tapa
Aku bertapa
Dalam sekejap
Membayangkan wajahmu berantakan
Seperti kawasan Bandung Utara itu
Yang tak kau rawat dan kau biarkan kerontang
Dan sekarat
Kalian butuh makan untuk hidup
Tapi kematian kauciptakan sendiri
Mengancam tiap hari
Di Oray Tapa
Aku bertapa
Dalam sekejap
Membayangkan melapetaka
Menimpa kota kota
Karena pembiaran merajalela
Abai terhadap lingkungan
Cuek terhadap pemberian
Tak peduli terhadap rahmat dan keselamatan
Jangka panjang
Di Oray Tapa
Aku bertapa
Dalam sekejap
Melihat para aparat
Leha-leha di atas derita dan nyawa sekarat
Karena kondisi sudah gawat
Di oray tapa aku bertapa
Dalam sekejap
Mendung menggelantung di atas Cisanggarung
Nyaris menumpahkan amarah
Padamu yang serakah dan pemurung
Pohon-pohon kau tebangi
Tanpa menanam kembali
Di Oray Tapa
Aku bertapa
Dalam sekejap
Engkau melihat banjir bandang
Dan kekeringan
Sebagai dongengan
Tontonan yang menghibur di layar televisi, youtube, dan IG
Engkau pun dengan girang
Tertawa bangga
Nge-share di twitter dan facebook
Betapa menyenangkannya penderitaan
Betapa indah bencana dan kesengsaraan
Di Oray Tapa
Aku bertapa
Dalam sekejap
Kemanakah engkau
Sebelum bencana
Ngapain saja engkau
Sebelum malapetaka tiba
Kenapa engkau diam di saat orang-orang
Membangunkan dan menyadarkan?
Di Oray Tapa
Aku bertapa
Dalam sekejap saja
14 November 2021.
Artikel terkait: