Minuman Teh Daun Kelor

Manfaat Daun Kelor untuk Mengatasi Gula Darah (Diabetes)

Gula darah menjadi problem masyarakat kita. Berbagai penelitian membuktikan daun kelor bisa menjadi salahsatu solusi untuk menurunkan tekanan gula darah.

Melalui tulisan ini kita akan mempelajari relevansi masalah gula darah dengan daun kelor (moringa oleifera).  Tetapi alangkah baiknya kalau sebelum memahami solusinya, kita juga paham penyebab dari masalah gula darah atau penyakit diabetes ini. 

Konsumsi Gula Over Penyebab Tingginya Gula Darah

Manfaat daun kelor untuk gula darah
Daun Kelor Menurunkan Gula Darah

Masyarakat kita sangat menggemari makanan dengan rasa manis. Mulai dari anak hingga lansia sering over dalam konsumsi. Benar bahwa mereka tidak selalu mengonsumsi gula, tetapi kita tahu di hampir setiap makanan modern, di dalamnya terdapat kandungan gula. 

Produsen makanan olahan tepung, wafer, biscuit, coklat, minuman teh dalam kemasan, soda, bahkan kental manis. Sekalipun negara telah mengatur dengan regulasi seperti aturan permenkes Nomor 30 Tahun 2013, tetapi siapa yang menjadikan aturan tersebut sebagai rujukan untuk pola makan? 

Kelor Gula darah
Manfaat Daun Kelor untuk Gula Darah

Konsumsi gula terus berlangsung tiada henti. Ketidaan kontrol inilah yang kemudian menjadi biangkerok masalah di kemudian har dengan melahirkan penyakit berbahaya yaitu diabetes mellitus. Penyakit ini telah menjadi salahsatu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. 

Data dari Institute for Health Metrics and Evaluation, jumlah penderita diabetes pada tahun 2021 meningkat dalam sepuluh tahun terakhir dan menjadi penyebab kematian tertinggi ke 3 di Indonesia, yaitu sekitar 57,42 kematian per 100.000 penduduk.  Tragisnya, dari data yang didapat dari CNBC Indonesia memperlihatkan, bahwa konsumsi gula di Indonesia mencetak rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir, yaitu mencapai 3,4 juta ton. 

Hal tersebut tak lepas dari kebiasaan konsumsi makanan manis yang dilakukan oleh mayoritas orang Indonesia. Data lain dari Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) Tahun 2018 menyebutkan, masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi makanan manis sebanyak 87,9% dan minuman manis 91,49%. Padahal semestinya, konsumsi gula perharinya maksimal 4 sendok makan atau secara 50 gram. 

Kenali Indikasi Orang Tinggi Gula Darah (Diabetes Melitus)

Ketika seseorang mengindap diabetes, maka kualitas hidupnya akan menurun. Oleh karena itu saatnya kita mengenali penyakit diabetes ini. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  memberikan petunjuk agar kita memahami gejala-gejalanya sebagai berikut:  

  1. Kelaparan. Rasa lapar yang berlebihan muncul karena tubuh mengira Kadar gula dalam tubuh kurang.
  2. Kulit bermasalah. Biasanya kulit daerah leher atau ketiak menjadi lebih gelap dan muncul rasa gatal.
  3. Penyembuhan lambat. Adanya luka, infeksi, dan memar yang sulit sembuh merupakan Salah satu tanda pengidap diabetes.
  4. Infeksi jamur. Karena daya tahan tubuh menurun, menyebabkan tubuh rentan terserang infeksi.
  5. Keletihan. Penderita diabetes seringkali mudah terserah keletihan sekalipun tidak melakukan aktivitas fisik atau berpikir yang berat.
  6. Pandangan kabur. Bila dibicarakan terlalu lama, kadar gula yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan retina mata lemah.

Perlunya Kita Mengonsumsi Daun Kelor

Bila sudah merasakan gejala-gejala dibawah ini, segeralah periksa gula darah Anda ke dokter. Dengan petunjuk dokter itulah nanti kita bisa melakukan treatmen-treatment yang sifatnya personal, terutama dalam hal mengurangi perilaku buruk mengonsumsi sembarangan makanan, membiasakan diri rutin olahraga dan juga membiasakan mengonsumsi sumber penurun kadar gula dalam tubuh. 

Dengan kata lain, selain melakukan pengobatan secara medis, pengidap diabetes perlu melakukan langkah alternatif dalam usaha mengontrol kadar gula pada tubuhnya dengan konsumsi makanan sehat dan bergizi seperti kelor.  

Hal ini sejalan dengan prinsip kesehatan yang diharapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pengobatan tradisional didefinisikan sebagai “praktik kesehatan, pendekatan, pengetahuan dan kepercayaan yang menggabungkan obat-obatan berbasis tanaman, hewan dan mineral, terapi spiritual, teknik dan latihan manual, yang diterapkan secara tunggal atau kombinasi untuk mengobati, mendiagnosis dan mencegah penyakit serta menjaga kesehatan.”

Dari petunjuk WHO itulah kita perlu melakukan kreativitas untuk pengobatan di luar medis dengan rutin mengonsumsi kelor karena daun kelor, termasuk bijinya bisa menurunkan kandungan gula darah. 

Moringa oleifera atau yang kita kenal dengan daun kelor adalah tanaman yang berasal dari India bagian utara dan telah digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia sebagai obat herbal dan suplemen makanan. Daun kelor memiliki banyak kegunaan dan manfaat kesehatan yang diusulkan, termasuk manfaat nutrisi dan obat. 

Bagian-bagian dari pohon kelor telah digunakan untuk berbagai hal, mulai dari pemurnian air hingga pengobatan penyakit kronis. Pada penelitian Science direct secara khusus, daun kelor telah dikenalkan sebagai tanaman yang memiliki potensi sebagai obat antidiabetes.

Diabetes sendiri dapat dikategorikan sebagai Diabetes Tipe 1 atau Tipe 2 berdasarkan kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin. Pada Diabetes Tipe 1, tubuh tidak dapat memproduksi insulin; namun, pada Diabetes Tipe 2, tubuh memproduksi insulin tetapi kurang responsif terhadap efeknya. 

Dalam beberapa tahun terakhir, terutama di negara-negara berkembang, penggunaan obat-obatan tradisional telah meningkat sebagai sumber utama perawatan kesehatan.  

Penelitian pada jurnal Food and wellness telah menunjukkan bahwa ekstrak air dari daun kelor dapat menyembuhkan diabetes tipe 1 yang diinduksi streptozotocin (STZ) dan juga diabetes tipe 2 yang resisten terhadap insulin pada tikus. 

Dalam penelitian lain, para peneliti memberi makan tikus diabetes yang diinduksi STZ dengan bubuk biji kelor dan memperhatikan bahwa glukosa darah puasa turun. Selain itu, ketika tikus diberi sekitar 500 mg bubuk biji kelor / kg berat badan, enzim antioksidan meningkat dalam serum. 

Hal ini menunjukkan bahwa antioksidan yang ada dalam kelor dapat menurunkan ROS yang disebabkan oleh sel Beta karena induksi STZ. 

Flavonoid seperti quercitin dan fenolat telah dikaitkan sebagai antioksidan yang membawa efek pembersihan pada ROS. Flavonoid dalam kelor menjaga hiperglikemia tetap terkendali. Antioksidan pada daun kelor mampu membantu regenerasi sel dan insulin alami bagi tubuh.

Penyakit Diabetes menyebabkan beberapa komplikasi seperti retinopati, nefropati dan aterosklerosis, dll. Kelor dapat digunakan untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut. 

Daun Kelor Gula darah
Daun Kelor untuk Gula Darah

Cara Mengolah Daun Kelor untuk Menurunkan Gula darah/Diabetes Melitus. 

Terdapat berbagai cara untuk mengkonsumsi daun kelor agar lebih disukai masyarakat :

  1. Minum air rebusan daun kelor. Untuk konsumsi daun kelor rebusan ini sebaiknya tidak dimasak dalam waktu lama agar kandungan gizinya tidak hilang akibat pembakaran. Cara terbaik ialah merebus air hingga mendidih, barulah kemudian daun kelor dimasukkan ke dalam air panas tersebut. Cukup 2 menit perebusannya selanjutnya matikan air dan tutu. Tunggu sampai hangat untuk kemudian diminum. Petunjuk lebih lanjut cara mengonsumsi Teh Daun Kelor bisa membaca naskah 
  2. Selain direbus menjadi minuman teh, daun kelor juga bisa dimasak sebagai sayuran. Cara perebusannnya juga seperti merebus teh, yaitu dengan tidak melewati 2 menit perebusan supaya gizinya tidak terbakar.  Berikut adalah contoh cara memasak daun kelor menjadi sayur bening: Resep Masak Sayur Bening Kelor Yang Praktis Dan Enak (odesa.id)

Selain cara memasak, tulisan yang mencerahkan ini juga perlu dibaca sebagai petunjuk untuk memilih daun kelor yang berkualitas.

 Cara Memilih Daun Kelor Yang Baik Agar Gizinya Maksimal (odesa.id)  

6 Pedoman Menilai Kualitas Daun Kelor Diperlukan (odesa.id) 

Dengan rutin mengonsumsi daun kelor, kita bisa mengharapkan turunnya kandungan gula darah dalam tubuh. Konsumsi rutin daun kelor dapat membantu menurunkan gula darah, jangan lupa untuk diikuti dengan olahraga dan konsumsi makanan rendah gula. Namun perlu diingat, kelebihan konsumsi  kelor dapat menyebabkan akumulasi zat besi yang tinggi. Zat besi yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan hemokromatosis. Oleh karena itu, dosis harian 70 g kelor disarankan untuk menjadi baik dan mencegah akumulasi nutrisi yang berlebihan.

Penulis: Seliana Dwi Rahmawati

Admin: Fadhil Azzam.

Baca Juga Manfaat Daun Afrika untuk Menurunkan Gula Darah di bawah ini:

Mengobati Diabetes 30 Hari Dengan Daun Afrika (odesa.id)

Daun Afrika Mengatasi Diabetes Dan Stroke – Odesa Indonesia

BANYAK PENGETAHUAN KELOR DI KEBUN ODESA, LIHAT VIDEONYA 

REFERENSI
https://www.cnbcindonesia.com/research/20240130150442-128-510187/diabetes-jadi-penyakit-mematikan-konsumsi-gula-ri-malah-rekor
Diabetes Jadi Penyakit Mematikan, Konsumsi Gula RI Malah Rekor.Tasya Natalia, CNBC Indonesia
https://extranet.who.int/nutrition/gina/es/node/26167
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 tentang pencantuman informasi kandungan gula, garam, dan lemak serta pesan kesehatan untuk pangan olahan dan pangan siap saji 
https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/tanda-dan-gejala-diabetes
Tanda Dan gejala diabetes
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2213453016300362
Moringa oleifera: A review on nutritive importance and its medicinal application
Lakshmipriya Gopalakrishnan b, Kruthi Doriya a, Devarai Santhosh Kumar a
Food Science and Human Wellnes. Vol.5/issue 2/Juni 2016.pages 49-56
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0965229919316991?via%3Dihub
The effects of Moringa oleifera on blood glucose levels: A scoping review of the literature
Frederick S. Owens III a, Oluwabunmi Dada b, John W. Cyrus c, Oreoluwa O. Adedoyin d, Georges Adunlin a

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja