Melindungi hutan Arcamanik di Bandung yang mengalami kerusakan adalah langkah konkret yang harus dilakukan. Yayasan Odesa Indonesia kembali mengetuk pintu hati Anda agar berdonasi bibit tanaman buah-buahan untuk petani Hutan Arcamanik Cimenyan Kabupaten Bandung. Sebab di sana kerusakan lingkungan masih terus terjadi. Petani butuh tanaman buah-buahan.
Video Kerusakan Lahan Pertanian Hingga dalamnya Hutan Kawasan Bandung Utara
Siaran Video Odesa. Inilah Pohon yang ditanam dan Hidup di Hutan Arcamanik
Mari Berdonasi di Sini. Tepat Sasaran Menghasilkan Perubahan Berkelanjutan
Gerakan berbagi bibit dan pemberdayaan masyarakat petani Hutan yang sudah dijalankan Odesa Indonesia telah menorehkan hasil nyata. Pohon kopi dan pohon buah-buahan yang ditanam sejak 2016 hingga 2024 telah menghasilkan kerimbunan daun dan munculnya banyak buah-buahan.
Petani mendapat gizi dan meningkat ekonomi. Kesuburan tanah membaik, dan hutan pun lebih nyaman karena semakin banyak pohon. Sayangnya kebutuhan bibit buah-buahan berjumlah jutaan, mencapai 5 juta bibit. Masih lebih banyak area yang rusak daripada yang tidak Mari kita berdonasi. Saling membantu untuk kebaikan ekologi dan pangan.
Mengapa kita perlu menjaga hutan Arcamanik? Apa manfaatnya bagi kita semua?
Mari kita baca lebih lanjut argumentasi dari Yayasan Odesa Indonesia dalam gerakan konservasi pertanian hutan Arcamanik dan nilai-nilai kebaikan yang akan didapatkannya.
Video Drone Kerusakan Luar Hutan Arcamanik Cimenyan Bandung
Lindungi Hutan dari Kerusakan Arcamanik Bandung

Hutan Arcamanik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dikenal memiliki fungsi strategis bagi kelangsungan hidup petani Desa Mekarmanik. Dibukanya area hutan yang didominasi pohon pinus itu sekarang telah menjadi matapencaharian para petani penggarap.
Sayangnya, banyak sekali lahan-lahan yang masih kekurangan pohon tinggi.
Kemauan petani menanam pohon kopi yang mulai sejak tahun 2012 lalu adalah langkah baik untuk konservasi dan peningkatan ekonomi rakyat.
Tetapi tanaman kopi tak akan berkembang baik kalau tidak disertai tanaman lain, bahkan butuh jenis-jenis tanaman yang beragam di sekitarnya.
Ada kebutuhan pohon pelindung untuk mengontrol sinar matahari, dan itu tidak cukup dengan tanaman pinus seperti yang ada di Hutan Arcamanik karena pada setiap musim kemarau tanaman pinus merangas dan hilang dadaunnanya.
Akibatnya sorot sinar matahari tetap dominan menembus pohon kopi. Tanaman kopi harus dikontrol dengan pohon yang berdaun kuat dan itu baik jika berupa pepohonan seperti nangka, sirsak, suku, matoa, jambu monyet, durian, mangga dan lain sebagainya. Lagi pula, sistem monokultur tanaman pinus mengurangi fungsi ekologis hutan.
Anekaragam Pohon Besar Akan Melindungi Hutan

Agar petani kopi tidak lagi tergoda menanam sayuran di kawasan hutan yang sering menimbulkan dampak penebangan pohon dan menyebabkan erosi, maka penting kiranya para petani penggarap Hutan Arcamanik terus mendapatkan bibit buah-buahan.
Inilah yang dilakukan Yayasan Odesa Indonesia dalam program pangan dan konservasi sejak tahun 2016 silam. Dekat berkawan dengan ribuan petani di Cimenyan, para pengurus Odesa memahami kebutuhan modal tanam petani.
Bagi petani yang minat menanam kopi, Odesa telah mencarikan bibitnya. Sepanjang tahun 2016 hingga 2022, terdapat capaian 524.000 bibit kopi robusta. Donasi berjalan dan petani mendapatkan perbaikan.
Basuki Suhardiman, Pegawai Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga merupakan dan pembina Odesa Indonesia mengatakan, para petani di hutan sudah mau menanam kopi sejak sebelum Odesa Indonesia berbagi bibit di sana.
“Kami hanya menambahkan karena para petani kesulitan bibit. Kesulitan dalam arti tidak ada stok bibit yang pas. Selain itu banyak yang tidak mampu belanja bibit kopi sendiri. Setelah kita berikan bibit, mereka menanam. Tetapi selanjutnya kami juga harus memperhatikan pentingnya pentingnya tanaman pendamping lain,” kata Basuki.

Dari sinilah kemudian Basuki dan teman-teman di Odesa Indonesia terus aktif bergerak menggalang donasi untuk mengusahakan tanaman lain yang berguna untuk konservasi kehutanan.
Sebab menurut Basuki Suhardiman, dominasi tanaman, apalagi jika hanya berupa tanaman pinus, sangat tidak bagus untuk sebuah kesehatan ekologi hutan.
Hutan yang sehat adalah hutan yang polikultur, artinya keanekaragaman hayati tumbuh di dalamnya. Karena itu menurut Basuki Suhardiman, hutan Arcamanik harus banyak ditanami pepohonan penghasil buah, termasuk tanaman kopi, kelor, pete, jengkol dan lain sebagainya.
“Tanaman buah-buahan sangat tepat untuk penghasil pangan bergizi sekaligus konservasi di hutan Arcamanik. Kita sudah bereksperimen dari tahun 2016 dan hasilnya mulai tampak pada tahun 2021 silam. Eksperimen menyertakan tanaman pohon buah di lingkungan pertanian kopi dan pinus itu membuahkan hasil yang bagus. Hutan semakin rimbun oleh dedaunan buah-buahan, petani bisa mendapatkan sumber gizi yang bisa langsung dimakan bahkan kemudian hasil panennya dijual, dan yang terpenting lagi tanaman kopi mendapatkan perlindungan dari pepohonan buah, “ jelas Basuki Suhardiman.
Sepanjang tahun 2016 hingga 2024 Yayasan Odesa telah berkiprah menyebarkan ratusan ribu bibit tanaman buah-buahan. Khusus di zona hutan Arcamanik sebagaimana dilaporkan oleh Yayasan Odesa Indonesia dalam catatan khususnya, tertulis:
“Pada zona sekitar 3 kilometer Kawasan tersebut sejak tahun 2017 sampai tahun 2021 Odesa Indonesia telah menyebarkan bibit kopi sebanyak 286.000.
Pada rentang tahun yang sama 2017 sampai tahun 2024 petani juga mendapatkan bibit buah-buahan seperti nangka, alpukat, sirsak, durian, matoa, jambu, sukun, jeruk, dan tanaman penghasil pangan lain berupa kelor, pete, jengkol yang jumlahnya mencapai 224.000.
Baca Laporan Selengkapnya Program Konservasi dan Peningkatan Pangan Odesa di Hutan Arcamanik.
Memasuki tahun 2024 silam pengurus Odesa masih akan mengusahakan bibit tanaman buah-buahan untuk para petani di Hutan Arcamanik. Toha Odik, Ketua Grup Pertanian Himpunan Orang Tani Niaga (Hotani) yang merupakan organisasi di bawah Yayasan Odesa Indonesia mengatakan sampai saat ini bibit buah masih kekurangan. Menurutnya area hutan yang luas dan jumlah petani yang banyak membutuhkan lebih 2 juta pohon.
“Kalau hutan arcamanik mau bagus ya harus digelontori pohon. Kita beruntung sekarang karena petani makin sadar tanggungjawab lingkungan. Bibit-bibit buah yang bagus dari Odesa cepat menghasilkan panen sehingga petani makin bersemangat menanam pohon buah,” kata Toha.
Cerita dari Hutan Arcamanik Tentang Pohon Berbicara Satu Sama Lain
Manfaat Donasi Bibit Buah untuk Hutan.
Sahabat sekalian, barangkali punya rezeki, mari kita berbagi. Berdonasi bibit tanaman buah-buahan untuk para petani di Hutan Arcamanik akan memiliki dampak besar bagi kehidupan, termasuk bagi kita yang tidak berada di sana karena alasan sebagai berikut:
- Krisis lingkungan (perubahan iklim) merajalela. Ada kebutuhan banyak pohon besar. Apalagi hutan Arcamanik dikenal mengalami krisis. Hadirnya program berbagi bibit untuk para petani dan kemauan petani yang serius dalam merawat pohon adalah sebuah kemajuan yang patut didukung.
- Dengan banyaknya tanaman buah secara otomatis kita juga memperbaiki dan meningkatkan gizi rakyat. Apalagi para petani penggarap tersebut mayoritas hidup dalam garis kemiskinan. Dengan adanya gizi dari hutan mereka akan hidup lebih sehat. Bahkan jika panennya berlebih mereka akan mendapatkan nilai ekonomi yang bagus.
- Banyaknya pohon buah di hutan akan lebih cepat memperbaiki ekologi dan ekosistem di hutan. Buah-buahan sangat disukai satwa. Adanya banyak tanaman buah itu nanti akan memberi kesempatan satwa berkembang dan kehidupan mereka akan lebih menyehatkan hutan. Tidak usah khawatir hewan akan menghabiskan buah-buahan para petani. Selagi jumlahnya banyak hewan kebutuhan pangan akan tercukupi. Selama ini kasus monyet merusak tananam petani lebih disebabkan karena lingkungan hutan sudah tidak menyediakan sumber pangan yang cukup. Akibatnya, banyak monyet memasuki lahan pertanian dan merusak tanaman sayuran petani. Jika di hutan banyak buah, maka kebutuhan pangan bagi monyet dan babi akan tercukupi dan bersama para petani mereka akan memperoleh bagian masing-masing. Ingat, hutan itu sendiri merupakan sumber hidup dan sumber pangan satwa. Manusia yang belakangan memasuki hutan dan ikut mengurangi jatah makanan dari hewan. Karena itu sudah semestinya para petani bergerak lebih ekologis dengan banyak menanam pohon penghasil pangan buah-buahan di sana.
- Jika hutan Arcamanik membaik dan sehat, otomatis yang beruntung adalah jutaan orang. Selain menghasilkan oksigen yang baik juga bisa menjadi tempat belajar sekaligus refreshing sehat bagi warga kota Bandung dan bahkan warga manapun.
Merawat hutan, apalagi jika berdekatan dengan kota metropolitan seperti Bandung tentu menjadi kewajiban bersama. Hutan Arcamanik dari kota Bandung hanya berjarak 17 Km. Hal ini mesti menjadi perhatian kita semua. Budayawan dari Odesa Indonesia Dr. Hawe Setiawan mengatakan, mengurus hutan dengan melibatkan petani adalah cara terbaik. Tetapi jika hanya petani yang mengurus hal tersebut mustahil berjalan baik. Kalau pun berjalan biasanya lambat dan gunanya hanya bersifat parsial.
“Kalau ingin hutan baik dan memperbaiki kita semua, gerakan sosialnya mesti seperti Odesa, yaitu mengusung spirit ekologi sekaligus ekonomi. Di dalam gerakan ini ada pemberdayaan dan pendampingan sosial bagi petani, artinya tidak sekadar berbagi bibit lalu ditingal pergi,” kata Hawe.
Dengan menjalankan fungsi pemberdayaan dan pendampingan itulah filantropi sosial dalam pertanian dan kehutanan berjalan secara bagus.[]
Bagi sahabat-sahabat yang ingin kerjasama atau berdonasi dalam rangka program lindungi hutan Arcamanik ini bisa hubungi Admin Odesa.
0821-1720-4059a atau email odesaindonesia@gmail.com
Memotret Hutan Arcamanik. Tulisan Wartawan Enton Supriyatna
Penulis Abdul Wahid
Admin: Fadhil Azzam.