Tingkat kemiskinan di Indonesia yang masih cukup tinggi, menjadi permasalahan sosial di Indonesia. Kira-kira apa saja faktor-faktor penyebabnya? Simak di sini!

Kemiskinan di Indonesia dan Faktor-faktor Penyebabnya
Sudah tidak heran lagi, kalau kemiskinan masih menjadi salah satu momok di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Banyaknya orang kurang gizi, stunting, kekurangan air bersih, rumah tidak layak huni hingga akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan menjadi bukti nyata kemiskinan di Indonesia belum menemukan jalan keluar.
Sampai saat ini, usaha dari berbagai pihak untuk mengatasi kemiskinan ini terus diusahakan. Banyak kelompok swasta menaruh perhatian melalui gerakan filantropi, dan pemerintah dari kepala desa hingga presiden pun selalu dituntut untuk memperhatikan rakyat miskin melalui rangkaian programnya.

Tingkat Kemiskinan di Indonesia dan Faktor Penyebabnya
Berdasarkan Berita Resmi Statistik No. 47/07/Th. XXVI pada tanggal 17 Juli 2023, tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan pada periode Maret 2023.
Menurut Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, penurunan tingkat kemiskinan ini dikarenakan aktivitas ekonomi semakin kuat, tingkat pengangguran menurun, dan inflasi lebih terkendali.
Angka kemiskinan memang sempat mengalami kenaikan pada Maret 2020 sampai September 2020. Hal ini terjadi karena efek dari pandemi.
Berawal dari persentase penduduk miskin pada periode September 2019 sebesar 9,22% menjadi 9,78% pada periode Maret 2020 dan 10,19% pada periode September 2020.
Pasca pandemi, perekonomian Indonesia mulai bangkit kembali. Hal ini ditandai dengan persentase penduduk miskin yang semakin menurun pada periode Maret 2021 menjadi 10,14%.
Sedangkan pada periode September 2021, persentase kemiskinan di Indonesia kembali menurun menjadi 9,71%.
Kabar gembira bagi Indonesia karena pada periode Maret 2022, persentase penduduk miskin menunjukkan angka 9,54%.
Namun, pada periode September 2022, mengalami kenaikan tipis menjadi 9,57%. Untungnya, persentase penduduk miskin kembali menurun menjadi 9,36% atau setara dengan 25,90 juta orang pada periode Maret 2023.
Dari pembahasan di atas, maka dapat diketahui bahwa masih ada 25,90 juta orang yang terjerat dalam belenggu kemiskinan. Jumlah ini mengacu pada kemampuan konsumsi di bawah 1,9 USD atau setara Rp 17.851 perhari.
Sedangkan jika nanti ukuran kemiskinannya disesuaikan dengan Bank Dunia menjadi 3 USD, tentu saja jumlahnya bisa membengkak menjadi 40% penduduk Indonesia, atau sekitar 110 juta orang Indonesia akan menyandang status miskin.
Ikut Serta Mengatasi Problem Kemiskinan dengan Pemberdayaan, Bisa Kontribusi di sini.
Angka yang cukup besar tersebut muncul, tentunya bukan tanpa alasan. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya kemiskinan di Indonesia, antara lain:

Tingkat Pendidikan yang Rendah
Latar belakang pendidikan merupakan modal utama dalam mencari pekerjaan. Biasanya, dunia pekerjaan profesional membutuhkan latar belakang pendidikan yang tinggi. Itulah mengapa, tingkat pendidikan yang tinggi membuka peluang seseorang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan sejahtera.
Namun sayangnya, persentase penduduk Indonesia yang menempuh pendidikan perguruan tinggi hanya sebesar 10,15% pada Maret 2023 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik. Tak heran, jika masih banyak orang yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan tinggi.
Lapangan Pekerjaan yang Terbatas
Lapangan pekerjaan yang terbatas juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia. Ketidakseimbangan antara lapangan pekerjaan yang tersedia dengan jumlah penduduk, membuat banyak orang menjadi pengangguran.
Jika angka pengangguran tinggi, maka banyak orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan begitu, angka kemiskinan pun ikut meningkat. Itulah mengapa, lapangan pekerjaan yang terbatas berdampak pada kemiskinan yang masih mengakar di Indonesia.
Harga Kebutuhan Pokok yang Tinggi
Harga kebutuhan pokok yang semakin tinggi selalu menjadi kabar buruk bagi siapapun, terutama bagi keluarga miskin. Pasalnya, penghasilan mereka yang cenderung pas-pasan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya saja. Padahal, ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi, selain kebutuhan pokok.
Tentu saja, hal ini menyebabkan masyarakat miskin tidak dapat meningkatkan kualitas hidup dan hidup seadanya saja. Dengan begitu, kemiskinan tidak dapat terhindarkan lagi.
Laju Pertumbuhan yang Tinggi
Populasi penduduk Indonesia yang semakin bertambah juga bisa menyebabkan kemiskinan. Pasalnya, semakin banyak manusia, maka semakin meningkat pula kebutuhan lahan dan pekerjaan.
Padahal, seiring berjalannya waktu, ketersediaan lahan dan lapangan pekerjaan juga semakin terbatas. Jika hal ini tidak diatasi melalui skill yang tinggi, tentu orang akan semakin kesulitan mencari nafkah.
Apalagi jika pertambahan penduduk tidak diimbangi dengan pembangunan yang tidak merata. Maka, dapat menyebabkan tingkat kesejahteraan hidup yang rendah atau kemiskinan.
Nah, itulah beberapa faktor yang dapat menyebabkan kemiskinan di Indonesia. Faktor-faktor inilah yang dapat mempermudah untuk mengambil langkah apa yang tepat dalam memberantas kemiskinan.
Untuk mendapatkan informasi dan artikel menarik lainnya mengenai kemanusiaan, keadilan, dan kesejahteraan, silahkan kunjungi website Odesa Indonesia. (Afinur)
Jika Anda Ingin Membantu Mengentaskan Kemiskinan Bisa berdonasi di program Odesa Ini
Baca Juga Artikel Lain, Memahami Rakyat Indonesia