Setiap keadaan masyarakat masing-masing memiliki pesona dan keunikan. Demikian juga pada problem yang melingkupinya, selalu terdapat spesifikasi sehingga selalu membutuhkan perangkat tafsir yang beragam.
Di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, salahsatu kecamatan Kawasan Bandung Utara, tempatnya Odesa Indonesia bergiat menurut Faiz Manshur memiliki ciri khusus dalam kajian sosial berupa tragedi sosial. Bahkan keadan itu menurutnya layak menjadi laboratorium, atau tempat penelitian dan pengukuran keadaan sosial kultural terkait dengan hubungan warga dan negara.
“Kita perlu memahami tragedi bukan semata pada masalah bencana alam seperti gempa, badai, banjir, tsunami atau letusan gunung berapi. Tragedi juga bisa terjadi di luar itu, sifatnya diam, tidak bergolak. Itulah yang disebut tragedi sosial akibat ketimpangan ekonomi atau ketidakadilan sosial. Dan bahkan ini perlu mendapat perhatian serius karena menimpa manusia, hewan dan lingkungan serta ancaman hari depan. Dari sinilah kita perlu menafsir lebih substansial tentang sebuah kesengsaraan dalam konteks hidup bernegara. Dan Kawasan Bandung Utara merupakan sebuah fakta tragedi masyarakat yang sengsara akibat negara tidak mampu menjawab problem hidup,” kata Faiz Manshur, Ketua Yayasan Odesa Indonesia kepada test.odesa.id, Sabtu, 18 November 2017.
Faiz dan teman-temannya relawan di Yayasan Odesa yang kebanyakan terdiri dari para pengamat sosial, dosen, wartawan dan aktivis muda itu memiliki kesepamahan tentang keadaan masyarakat terpuruk akibat negara tidak memiliki visi, program dan target penyelesaian masyarakat.
Pemerintah daerah dan pemerintah provinsi yang memiliki tanggungjawab menyelesaikan persoalan keterbelakangan keluarga miskin, pra-sejahtera dan keluarga sejahtera I, sampai saat ini tidak memiliki konsep yang jelas dan tidak ada tindakan yang konkret menggurai sengkarut problem sosial.Akibatnya ribuan keluarga yang hidup di sebelah utara perkotaan Bandung tersebut membentuk gambaran nyata tentang tragedi kemanusiaan akibat ketimpangan ekonomi, berlanjut kemudian ketimpangan sosial, dan kini membentuk realitas menyedihkan.
“Di Perkotaan manusia Indonesia tampak antusias memasuki modernitas dengan beragam kemajuan. saking kuatnya ekonomi orang kota ekspansi investasinya melebar ke kampung-kampung Bandung Utara dan mengambil banyak tanah petani. Desakan itu menghasilkan problem keterbelakangan, seperti masalah pangan, keluarga tanpa sarana WC, kekurangan air, anak-anak putus sekolah, perempuan nikah usia dini dan lain sebagainya.
Pada sisi kultural ada juga pesona keagamaan dan aliran kepercayaan yang modelnya unik.Masih banyak kegiatan ekonomi bergantung pada sumber ekstraktif sehingga destruktif merusak alam. Pada sisi penguasaan tanah, ada kepemilikan besar-besaran dari orang kota membeli lahan milik petani desa akibat kepepet harus menjual tanah warisan orang tuanya,” paparnya.
Menurut Faiz Manshur, fakta-fakta seperti itu merupakan realitas yang harus secara serius diamati dari dekat bersama dengan kegiatan praktis menyelesaikan satu persatu problem, dan akan penting ditarik menjadi sumber pengetahuan yang gunanya untuk model gerakan yang memiliki arah untuk penyelesaian problem sosial. Besarnya rasio gini yang menjadi salahsatu problem Indonesia bisa dilihat secara langsung dampaknya di Kawasan Bandung Utara. Selain itu, keadaan keterpurukan tersebut sebenarnya juga memiliki celah atau modal yang bisa ditransformasikan untuk keluar dari jeratan yang membelit. Dalam kegelapan terdapat celah cahaya. Dalam kesulitan ada celah kemudahan.
“Kita berusaha komitmen menghadapi realitas tersebut. Mencari terus cara penyelesaian secara telaten sampai menemukan langkah yang tepat dan menghasilkan goal. Itulah mengapa Kawasan Bandung Utara ini perlu menjadi laboratorium untuk menumbuhkan keilmuan yang bersandar dari realitas. Sangat berguna bagi para peneliti, dosen, politisi dan siapa saja yang tertarik untuk memahami ketimpangan, keterbelakangan, kemiskinan dan yang terpenting lagi mendapatkan pemahaman tentang model gerakan,” jelasnya.[]
Kisah Kegiatan Odesa Indonesia bisa dilihat dari Video Kegiatan Odesa Bandung
Baca juga ulasan Tragedi Sosial Bandung Utara