Punya pengetahuan tujuannya untuk mengubah keadaan. Dalam konteks hidup bernegara, masyarakat yang memiliki problem kemiskinan dan hidup di bawah keadaan pra-sejahtera perlu bantuan. Bantuan itu bukan semata derma atau charity, melainkan lebih penting berupa tindakan lain yang sifatnya pendampingan. Dalam hal proses perubahan tersebut Kawasan Bandung Utara (KBU) membutuhkan para sukarelawan sosial untuk bergerak, termasuk kegiatan penelitian dan pengembangan.
Sebab, keadaan Kecamatan Cimenyan, juga Kecamatan Cilengkrang dan Cileunyi (masuk wilayah Kawasan Bandung Utara) menurut Ketua Yayasan Odesa Indonesia Faiz Manshur, bisa menjadi sasaran aplikasi untuk proses perubahan tersebut. Menurutnya, di Cimenyan misalnya terdapat gunungan problem negara Indonesia, yaitu kehidupan warga marginal yang tidak mendapatkan hak sebagai warga negara.
“Hak-hak pendidikan, ekonomi, sosial, termasuk hak individu dalam agama jauh dari peran negara.Sekalipun dekat dengan perkotaan Bandung, namun keberadaan dari Ibu Kota Kabupaten sangat jauh. Namun bukan soal jaraknya yang jauh, melainkan ada masalah relasional dalam hubungan negara dan warga,” kata Faiz, Rabu, 15 November 2017.
Mengatasi Problem
Faiz Manshur melanjutkan, problem Kawasan Bandung Utara itu memuat persoalan vital peran negara dalam karena banyak keluarga pra-sejahtera yang hidup di bawah standar zaman sekarang. Ada problem yang disebabkan oleh pendidikan yang lemah, ada problem yang disebabkan oleh persoalan ekonomi yang lemah, ada problem pola pikir hidup, dan ada pula problem sosial akibat tidak ada kekuatan yang mampu memproses ke arah tatanan yang lebih baik.
“Ini semua akibat salah urus negara. Ketimpangan akibat ketidakadilan menjadi pokok masalah yang akan membebani negara. Pada sisi lain Kawasan Bandung Utara dikenal kawasan elit karena beberapa tempat wisata, hotel dan villa mewah, sementara ribuan keluarga yang hidup dalam lingkarang pra-sejahtera begitu banyak dan tak tersuarakan. Negara, dalam hal ini pemerintahan Kabupaten dan bahkan provinsi yang punya tanggungjawab pada Kawasan Bandung Utara tidak melakukan proses yang serius untuk perbaikan,” papar Faiz.
Atas persoalan tersebut, Faiz Manshur mengabarkan bahwa Kawasan Bandung Utara butuh banyak peran dari kalangan warga perkotaan. Mahasiswa bisa melakukan pengabdian sosial dengan tugasnya untuk masuk ke Cimenyan. Peneliti bisa punya basis riset yang menarik bidang ekonomi, sosial, budaya, agama, gender dan lain sebagainya untuk kegiatannya. Dengan kehadiran beragam peran dari warga perkotaan untuk mengusung kebaikan itu, Faiz Manshur menyakinkan bahwa masyarakat akan lebih tertolong.
“Interaksi, apalagi disertai tindakan berbasis empathy, lebih-lebih lagi jika mengusung gerakan mobilisasi pembangunan seperti membangun sarana Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) atau membangun Rumah Tidak Layak Huni, bisa menjadi tindakan yang penting dalam mengubah keadaan warga,” terangnya.
Bahkan lanjut Faiz, tindakan pendampingan ekonomi seperti proses modernisasi pertanian, pengarahan pembibitan dan tani pekarangan juga sangat dibutuhkan. Pada kelompok anak-anak usia wajib sekolah perlu pendampingan belajar luar sekolah. Pada kelompok ibu rumah tangga bisa mengajarkan tentang mengolah pasca panen, termasuk kursus memasak.
“Tindakan-tindakan seperti itu penting dan akan menjawab problem. Ada lebih 1.400 KK dari 29 kampung yang kami data. Ini data bukan keseluruhan, tapi dengan melihat angka itu saja kita punya lapangan yang luas untuk kegiatan kebaikan,” katanya.
Baca Cimenyan Cocok sebagai Tempatnya para Intelektual Belajar Memahami Realitas
Baca Di Cimenyan Bandung Banyak Peluang untuk Penelitian dan Bisnis
Baca Kawasan Pinggiran Bandung Butuh Tanggungjawab-Sosial