Gerakan Ayo Bantu petani sangat dibutuhkan karena banyak petani hidup dalam keadaan miskin.
Ayo Bantu Petani Dengan Pemberdayaan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Sebutan itu karena sebagian besar penduduknya bekerja bermata pencaharian petani. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lebih dari 17 juta penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani di perdesaan. Namun, sudahkah petani-petani Indonesia hidup dengan layak dan sejahtera?
Meskipun Indonesia memiliki tanah yang subur dengan lahan pertanian yang luas, ternyata masih banyak petani Indonesia yang hidup dalam kemiskinan. Kalau kita baca data-data dalam tulisan ini Gawat Kemiskinan Petani
Keadaan petani sungguh memprihatinkan. Apalagi sampai saat ini belum ada solusi yang serius dari pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan keluarga petani yang pendapatannya rata-rata hanya Rp 5,2 juta setiap tahun.
Petani dengan Memahami Penyebab Kemiskinan
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab petani terus hidup dalam kemiskinan. Pertama, disebabkan kepemilikan lahan yang sempit, hanya 1/3 hektar. Luas lahan ini tentu tidak mencukupi untuk sebuah produksi dengan target mendapatkan perolehan finansial setara pendapatan upah minimum regional.
Kedua, keterbelakangan model usaha petani karena ilmu dan teknologi tidak pernah masuk ke desa-desa secara massif, terutama pada petani miskin.
Ketiga, karena keterbelakangan infrastruktur. Para petani banyak hidup di pedalaman yang akses informasi, komunikasi termasuk akses distribusi hasil panen sangat sulit.
Banyak petani terpaksa menjual harga murah karena tidak bisa membawa ke pasar-pasar induk secara langsung. Mahalnya akses transportasi menyebabkan harga panen selalu jauh dari daya tawar.
Keempat, para petani juga minim modal usaha tani. Sekalipun tanahnya ada, tetapi modal tanam selalu menjadi problem.
Bahkan banyak kejadian adanya modal tanam dari peminjaman seringkali tidak menghasilkan laba karena gagal panen.
Ayo Bantu Petani Bangkit dengan Modal Usaha Bibit
Program Ayo Bantu Petani Punya Solusi yang Tepat
Yayasan Odesa Indonesia sejak tahun 2016 memiliki pengalaman yang baik. Komunitas ini hadir membantu petani fakir miskin untuk keluar dari kesulitan ekonomi.
Petani-petani yang masih hidup dalam garis kemiskinan didorong untuk memaksimalkan potensi dirinya dan sekaligus potensi lokal berbasis alam sekitarnya.
Melalui gerakan solidaritas sosial melibatkan banyak pihak disertai pendampingan ekonomi yang intensif, para petani menemukan jalan keluar dengan tahapan yang tepat.
Melalui Yayasan Odesa Indonesia gerakan Ayo Bantu petani fakir-miskin terus dilakukan. Orang-orang dermawan bisa menyalurkan bantuan berupa sumbangan, wakaf, dan zakat melalui lembaga terpercaya yang bekerjasama dengan organisasi kemanusiaan yang terlibat langsung di lapangan.
Para relawan dan pengurus Odesa terus aktif mencari akar masalah yang dihadapi para petani miskin dan tentu saja mencarikan solusinya.
Kita bisa menyalurkan bantuan bersama dengan Odesa Indonesia dan bahkan bisa ikut terlibat langsung untuk melakukan kegiatan sosial mengatasi kemiskinan ini.
Bantuan kemanusiaan tidak hanya diberikan secara cuma yang disalurkan lalu ditinggal pergi, melainkan disertai pengawasan yang baik.
Ayo Bantu Petani dengan Berdonasi untuk Pengadaan Bibit
Jenis Bantuan yang Disalurkan Odesa
Gerakan Ayo Bantu Petani dengan model pemberdayaan Odesa Indonesia untuk petani fakir miskin salahsatunya ialah disalurkannya bibit-bibit tanaman buah seperti mangga, sirsak, nangka, sukun, durian, jeruk, jambu, pepaya, dan lain sebagainya.
Juga menyalurkan bibit herbal kelor, sorgum, dan hanjel. Dengan saluran bibit ini, petani selain mendapatkan gizi secara langsung juga meningkatkan perolehan ekonomi karena bisa menjualnya.
Bahkan juga bermanfaat bagi pencegahan erosi serta menyegarkan udara.
Selain bergerak dalam pemberdayaan petani di lahan-lahan perladangan, Odesa Indonesia juga akan menyalurkan bantuan benih dan bibit untuk program tani pekarangan kepada Ibu Rumah Tangga (IRT) di banyak kampung perdesaan Kawasan Bandung Utara.
Program ini bertujuan menguranggi pemborosan belanja kebutuhan dapur ibu rumah tangga.
Program ini akan mendorong ibu-ibu di desa untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah (pekarangan) untuk menanam berbagai macam sayuran.
Jika dikelola dengan baik, benih dan bibit-bibit tersebut bisa meningkatkan pemasukan finansial karena selain bisa dikonsumsi juga bisa dijual manakala hasil panen telah mencukupi untuk konsumsi sendiri.
Program Wirausaha Pembibitan
Kemiskinan petani juga bisa diatasi dengan wirausaha pertanian, yaitu pembibitan aneka ragam tananam. Dengan program pembibitan tanaman usaha petani bisa menemukan jalan keluar, apalagi konsumennya di desa-desa juga membutuhkan tanaman.
Pasar bisa dibentuk dengan adanya penjualan bibit di perdesaan karena selalu ada petani di sekitarnya yang membutuhkan bibit.
Pengalaman di Odesa Indonesia sejak 2016 hingga 2024 membuktikan adanya kebangkitan usaha tani dengan program ini.
Para petani di setiap desa membutuhkan inovasi dalam bidang pembibitan dalam setting kewirausahaan ini. Program Ayo Bantu petani dengan mendorong wirausaha seperti ini sangat penting dilakukan.
Karena itu, sumbangan, zakat dan sedekah dari Anda untuk program wirausaha petani kecil di perdesaan juga perlu diarahkan untuk program pendampingan wirausaha pembibitan.
Dengan membantu modal usaha tani disertai pendampingan yang cukup, tentu saja bantuan Anda sangat berarti bagi petani fakir miskin. [Nella Marni]
Video Krisis Pangan dan Ekologi di Bandung Utara
Video Pengalaman Pemberdayaan Pertanian Odesa Indonesia