Cara menanam Hanjeli ala Odesa Indonesia. Hanjeli, Jali-jali, Air Mata Ayub, atau dalam bahasa ilmiahnya Coix lacryma-jobi mudah tumbuh pada lahan gersang. Sedikit butuh air dan menghasilkan panen yang baik. Hebatnya lagi, hanjeli mampu menyuburkan tanah.
Cara Menanam Hanjeli agar Cepat Tumbuh
Beragam cara menyuburkan tanah tanpa pupuk kimia. Itu penting karena kimia sebenarnya lebih merugikan ketimbang menguntungkan pertanian kita.
Di atas tanah yang sakit akibat eksploitasi pertanian penggunaan kimia butuh proses untuk penyehatan tanah. Caranya?
Yayasan Odesa Indonesia memiliki beraneka ragam strategi. Di antaranya adalah pengomposan tanpa olah atau model tanah tertutup sepanjang waktu.
Ada juga elemen pendukung dengan konsep memainkan isi bagian tanah dengan bahan-bahan tertentu. Dan pada tulisan ini satu cara lagi, yaitu memanfaatkan tanaman hanjeli (jali-jali) untuk menyehatkan tanah.
Cara Menanam dengan Ujicoba
Ujicoba dilakukan tanpa sengaja. Ketika awal 2018 lalu Yayasan Odesa Indonesia memutuskan salahsatu rekomendasi tanaman pangan adalah hanjeli (sebagai tanaman pendamping sorgum, kelor dan kopi), saat ini mendapatkan salahsatu temuan berkah di luar urusan keberhasilan membibitkan tanaman yang dikenal sebagai Mata Air Ayub itu.
TANAMAN PENTING UNTUK MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Di beberapa tempat penanaman, khususnya pada tanah sekarat (cokat kemerah-kemarahan pucat akibat kemarau panjang), Yayan Hadian menanam hanjeli. Lambat pertumbuhannya di banding sorgum dan jagung, tetapi tanpa terasa setelah 5 bulan kemudian, banyak Hanjeli tumbuh di tanah tidak produktif.
Pohon hanjeli yang ditanam di lahan tanpa mencangkul (sekadar melubangi) dan tanpa memainkan pupuk apapun itu tumbuh berkembang setinggi 2 hingga 2,5 meter dengan panen yang cukup melimpah. Pada bagian akarnya dilihat terdapat cabang yang begitu banyak.
Kedalaman akar mencapai 35 cm. Dari hasil pembongkaran tanaman, terlihat bagian tanah sudah berubah menghitam, panas dan dinginnya terasa nyaman ditangan. Begitu diukur dengan alat ukur PH tanah menunjukkan keasamanannya bagus dari sebelum ditanam hanjeli.
Beberapa sample tanah yang dibongkar dan ditanami tanaman lain mendapatkan hasil yang baik. Tanah yang tadinya buruk itu kini gembur, bahkan bisa menjadi media tanam tanaman kecil lain. Yang menarik, pada setiap rumpun (terdiri 2-3 pohon hanjeli), penggemburan dan penghitaman tanah itu mencapai jarak antara 80 hingga 110 Cm.
“Kami senang dengan hasil ini,” kata Yayan.
Sebuah Pengalaman Cara Menanam Hanjeli
Yayan adalah petani muda, berusia 23 tahun yang belajar bertani di Yayasan Odesa Indonesia. Bekas kernet truk dan pekerja Cleaning Service ini sekarang giat bertani dan banyak membekali diri dengan panduan-panduan pertanian secara ilmiah.
Setiap praktik kegiatan harus memperhatikan nilai pengetahuan sehingga studi kasus seperti menanam hanjeli-menyuburkan tanah ini menjadi catatan penting Yayasan Odesa Indonesia.
“Saya mengusulkan kepada banyak orang. Kalau menghadapi tanah yang kesuburannya sudah lemah karena bekas pertanian kimia atau karena faktor kemarau, saya sarankan ditanam hanjeli.
Bisa menanam bersamaan dengan tanaman lain, atau bisa juga hanjeli terlebih dahulu baru setengah tahun setelah panen hanjeli, kita urus tanaman lain,” terang Pemuda asal Cisanggarung Desa Cikadut, Cimenyan Kabupaten Bandung ini.
Akar Hanjeli
Menurut Yayan, tanaman Hanjeli, seperti Sorgum dan Jagung juga memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan hanjeli adalah kerimbunan pohonnya yang luar biasa sekalipun ditanam tanpa pupuk.
Lalu terdapat juga keuntungan lain, yaitu batang dan daunnya yang melimpah bisa untuk modal kompos menyehatkan tanah.
Kelebihan akar hanjeli juga dilihat dari model batang akar sebagian berlobang dan sebagian lembut. Menurut Yayan jenis akar ini bagus untuk kerja microorganisme dan serapan mineral di bagian dalam tanah.
“Akar-akar mati hanjeli dibiarkan di dalam tanah untuk semayam pupuk. Sedangkan batangnya bisa untuk menutup tanah akan aman dari serangan panas matahari dan berguna untuk menghimpun air saat musim hujan atau bekas siraman,” terangnya. Ch/in
Komentar ditutup.