6 Jenis Bantuan Kemanusiaan Tepat Sasaran dan Berkelanjutan

6 JENIS BANTUAN KEMANUSIAAN TEPAT SASARAN DAN BERKELANJUTAN

 Bantuan Kemanusiaan Tepat Sasaran dan Berkelanjutan

Bantuan kemanusiaan sangat penting untuk warga masyarakat lapisan bawah. Sebab terdapat banyak keluarga pra-sejahtera atau fakir-miskin yang tidak mendapatkan dampak dari pembangunan.

Pada sekup-sekup kecil di perdesaan warga lapisan bawah memiliki ragam problem seperti kekurangan gizi, kekurangan air bersih, kesulitan sekolah, minimnya akses pekerjaan, dan lain sebagainya.

Yayasan Odesa Indonesia memiliki cara pandang sendiri pada urusan kemanusiaan ini. Bantuan untuk fakir-miskin bukan hanya butuh tepat sasaran, melainkan butuh berkelanjutan.

Berdiri sejak tahun 2016, Odesa Indonesia mengembangkan model gerakan sosial yang membedakan dengan model bakti sosial.

Selain gerakan sosial memberikan bantuan kemanusiaan, Odesa Indonesia juga menggerakkan para petani untuk mengambil peran pembangunan ekologi atau mengatasi krisis lingkungan di Kawasan Bandung Utara yang mengalami kerusakan hebat akibat pembangunan liar dan praktik pertanian monokultur.

Berdasarkan semangat filantropi (cinta kemanusiaan), Odesa Indonesia mengutamakan gerakan kemanusiaan ke arah tujuan keadilan sosial. Karena itu segenap tindakan membantu orang miskin harus harus menyertakan pemberdayaan.

Menurut Pembina Odesa Indonesia, Budhiana Kartawijaya, filantropi yang sejati mesti menyertakan pemberdayaan.

“Kita membedakan gerakan bakti sosial dengan gerakan sosial. Dengan gerakan sosial, dimensi pembangunan lebih terencana dan dampaknya bisa berkelanjutan” kata Budhiana.

Atas dasar itulah Budhiana bersama teman-temannya di Yayasan Odesa Indonesia mendesain secara khusus model pemberdayaan untuk mengatasi kemiskinan.

Berlokasi di Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Odesa Indonesia mengembangkan model gerakan yang menyentuh persoalan-persoalan warga miskin di Kawasan Bandung Utara.

Hingga pada tahun 2021, setidaknya terdapat 13.000 kelurga golongan fakir miskin yang mendapatkan sentuhan kerja bantuan kemanusiaan dengan anekaragam program sosial yang saling berkait satu sama lain.

Hal-hal yang penting untuk bantuan kemanusiaan pada warga miskin di perdesaan Bandung Utara.

1 BANTUAN BERAS:

Bantuan Kemanusiaan Beras
Bantuan Kemanusiaan Beras

Beras merupakan kebutuhan mendasar fakir-miskin yang tidak selalu terpenuhi karena banyak fakir-miskin yang tidak memiliki tanah hanya bekerja rata-rata 9-10 hari kerja dengan upah Rp 50.000- Rp 60.000.

Pendapatan mereka yang rata-rata hanya Rp 400.000 hingga Rp 600.000 satu bulan jelas membutuhkan sokongan berupa sumber pangan sehari-hari. Bantuan pemerintah tidak selamanya ada. Kalaupun ada sifatnya juga hanya menjadi bantalan sesaat.

Terlebih pada kelompok fakir-miskin yang lanjut usia, orang cacat dan tidak bisa bekerja, bantuan beras sangat dibutuhkan secara rutin karena pada faktanya mereka harus hidup secara memadai terutama dalam pemenuhan kebutuhan makanan.

Bagi Anda yang ingin menyumbang, sedekah atau zakat berat bisa disalurkan ke Odesa melalui campaign kitabisa.com di Sedekah Sembako Dluafa

2. BANTUAN PAKAIAN LAYAK PAKAI:

Bantuan Kemanusiaan pakaian
Bantuan Kemanusiaan Pakaian

Kalau di kota-kota banyak orang berganti pakaian dalam setiap bulan, maka di desa-desa banyak fakir miskin yang berganti pakaian hitungannya bisa tahunan.

Banyak petani atau butuh tani yang karena kebutuhannya sebatas untuk memenuhi kebutuhan makanan, maka pakaian merupakan kebutuhan sampingan sehingga mereka berganti pakaian lebih terbatas.

Kebutuhan dasar pakaian seperti standar kesejahteraan dengan 7 stel pakaian berbeda misalnya, sampai saat ini belum terpenuhi pada keluarga fakir-miskin. Banyak kaos yang sudah robek dan usang tetap dipakai. Sementara di kota-kota banyak pakaian masih bagus seringkali tidak lagi dipakai dan numpuk di lemari.

Terlebih urusan sepatu yang sangat dibutuhkan, banyak petani ingin berganti sepatu karena sepatu mereka banyak yang mudah rusak.

Odesa Indonesia memikirkan hal-hal yang kecil seperti ini karena melihat kenyataan langsung pada ribuan keluarga pra-sejahtera dan jika Anda membantu pakaian para petani berupa kaos, baju, sepatu, topi, termasuk pakaian untuk anak-anak petani akan membuat mereka bahagia.

Selain membutuhkan pakaian layak pakai, warga miskin juga membutuhkan bantuan perabot rumah tangga, seperti alat dapur, sendok, garpu, gelas, piring, dan lain sebagainya.

Bagi yang punya pakaian layak pakai dan perabot yang bisa didonasikan, silahkan kirim ke Odesa. Hubungi Admin 0821-1720-4059

3. BANTUAN TOILET:

Bantuan Kemanusiaan Toilet
Bantuan Kemanusiaan Toilet

Banyak dari keluarga fakir-miskin di desa-desa yang keadaan sanitasinya masih buruk.

Mereka tidak selalu memiliki toilet. Gabungan toilet dari beberapa keluarga pun seringkali hanya ala kadarnya, lubang toiletnya ke tanah tanpa septick-tang, penutup toiletnya dari kain spanduk atau kain karung yang berlubang-lubang.

Pembangunan pemerintahan desa tidak memikirkan pentingnya sanitasi dan lebih suka memilih pembangunan infrastruktur yang makro.

Akibatnya, banyak kebutuhan dasar dari warga miskin tidak merasakan dampak dari pembangunan pemerintah.

Pembangunan sanitasi dengan wujud toilet komunal atau toilet keluarga serta dengan menyalurkan air bersih sampai ke rumahnya merupakan langkah yang paling mendasar selain membantu kebutuhan pangan karena dengan air bersih kesengsaraan hidup akan berkurang.

Beban mencari air dari jarak yang jauh selain menyita energi juga menyita waktu. Inilah yang sering menambah beban ekonomi mereka. Dengan hadirnya air bersih sampai ke rumah mereka kehidupan sehari-hari mereka lebih sehat, lebih bersih dan lebih bahagia. Mari berdonasi untuk pembangunan toilet melalui kitabisa.com. Donasi di Sumbang Keluarga Miskin Membangun Toilet dan Mengalirkan Air Bersih

4. BANTUAN BIBIT:

Desa masih memiliki aset. Warga desa yang tidak memiliki lahan luas pun masih mungkin menanam di lahan-lahan terbatas. Aset tanah yang sejengkal masih bisa membuat kehidupan mereka lebih baik, terutama dalam hal mewujudkan pangan sehat bergizi.

Dengan tanaman buah-buahan atau herbal, sumber pangan mereka lebih baik karena kebutuhan makanan bukan hanya beras. Banyak pengalaman bagus dari gerakan Odesa Indonesia sejak tahun 2016 dengan menyebarkan bibit tanaman pangan ini kemudian membentuk tradisi baru dalam masyarakat di desa-desa Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

Tanaman kelor yang dibibitkan dan disebarluaskan oleh Odesa Indonesia misalnya, sekarang meluas menjadi sumber gizi masyarakat. Tanaman bernama Moringa Oleifera ini merupakan sumber gizi rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Oleh Odesa Indonesia dijadikan sumber nutrisi penting dengan cara menggerakkan warga desa menanam. Bantuan benih dan bibit dari warga kota melalui Odesa dikelola secara baik dan menyebar di banyak petani.

Dengan program pemberdayaannya, ribuan warga desa kini rutin mengonsumsi kelor sebagai sayuran. Bahkan lebih dari itu, warga desa merasakan manfaat dari dampak baiknya saat dikonsumsi karena terbukti menyehatkan badan.

Banyak orang yang membaik keadaan sakitnya dari berbagai ragam penyakit seperti stroke, asam urat, encok, rematik, jantung, kanker payudara dan lain sebagainya. Termasuk yang paling fenomenal adalah manfaat daun kelor yang disayur itu bisa melancarkan Air Susu Ibu (ASI).

Demikian juga dengan tanaman lain seperti pepaya, nangka, sirsak, mangga, durian, jengkol, pete sukun, hingga matoa. Banyak petani yang menanam bibit ini dan hasil panennya menjadi sumber gizi keluarga.

Selain menyehatkan badan, pohon buah-buahan dan herbal yang tumbuh berkembang meluas itu juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi petani dan juga memperbaiki ekologi dengan mencegah erosi tanah serta memperbaiki kualitas udara.

Donasikan uang anda untuk meningkatkan gizi dan perbaikan ekologi di Donasi Bibit Memperbaiki Gizi Warga Miskin dan Merawat Lingkungan

5. BANTUAN TANI PEKARANGAN
Bantuan Kemanusiaan Modal Usaha Tani
Bantuan Kemanusiaan Modal Usaha Tani

Banyak orang miskin yang tidak berdaya karena belum mampu memanfaatkan peluang-peluang di sekitarnya. Salahsatunya ialah memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menjawab problem kemiskinan sekaligus memenuhi gizinya.

Dengan lahan sejengkal beberapa meter persegi yang dioptimalkan dengan program tani pekarangan telah nyata terbukti masalah dapur rumah tangga bisa sedikit teratasi. Telah banyak kisah-kisah dari Odesa Indonesia tentang keberhasilan menanggulangi kemiskinan dengan program pertanian pekarangan ini.

Para petani yang sebelumnya harus mengeluarkan biaya belanja sayuran antara Rp 200.000 hingga Rp 300.000 setiap bulan, sekarang tidak lagi seboros itu. Dengan bertani pekarangan, kebutuhan belanja dapurnya teratasi. Itu artinya lebih hemat.

Bahkan ada banyak kisah dari program ini yang membuat para pelaku petani pekarangan juga meraih laba finansial karena setelah tercukupi kebutuhan sayur untuk dapurnya kemudian menjual sebagian hasil sayurannya ke warung terdekat.

Salurkan Bantuan Anda untuk Bibit Program Tani Pekarangan

6 BANTUAN PENDIDIKAN:

Bantuan Kemanusiaan Beasiswa
Bantuan Kemanusiaan Beasiswa

Pendidikan adalah hak bagi setiap insan yang hidup di planet bumi ini. Orang miskin jelas membutuhkan pendidikan dan ini yang masih menjadi problem besar bagi Indonesia karena banyaknya kehadiran sekolah atau beasiswa juga belum tentu bisa menyentuh warga miskin terutama di desa-desa.

Orang miskin di desa-desa yang terbelakang pendidikannya tidak cukup didirikan sekolah. Pendirian sekolah hanya salahsatu dari usaha karena di dalam keluarga miskin petani desa terdapat keengganan bersekolah lebih tinggi.

Bagi orang miskin, pendidikan bukanlah dianggap solusi, melainkan dianggap masalah. Mereka hanya bisa sekolah lebih tinggi jika masalah-masalah di balik kebutuhan sekolahnya juga terpenuhi.

Odesa Indonesia melakukan langkah-langkah strategis dengan memberikan beasiswa bagi anak-anak SMP, SMA dan Kuliah bagi warga miskin. Sarana Donasi Beasiswa untuk Anak Fakir Miskin

Mengusahakan pembiayaan dari donasi lalu mendampingi anak-anak dan keluarga miskin agar bisa bersekolah lebih lanjut.

Selain beasiswa, Odesa Indonesia juga menancapkan pendidikan dengan model nonformal dengan menggelar kegiatan literasi Sekolah Sabtu-Minggu (Samin).

Para relawan dari kalangan mahasiswa di perkotaan Bandung setiap hari sabtu dan minggu terjun ke desa-desa membantu anak-anak petani belajar bersama.

Banyak dari anak-anak miskin ini tertinggal dalam masalah membaca dan menulis karena sistem belajar di sekolahnya sangat amatiran.

Ada masalah kultur dan juga ada masalah struktur sehingga gerakan literasi melibatkan mahasiswa diperlukan.

Selain sebagai wahana pengabdian masyarakat bagi mahasiswa, gerakan literasi anak-anak desa ini sangat bagus untuk meningkatkan kapasitas anak-anak desa.

Setiap hari sabtu dan minggu para relawan mahasiswa di sekolah samin mengajar anak-anak desa dengan ilmu karakter, bahasa, dan juga praktik ekologi. Sekolah Sabtu-Minggu (Samin) Odesa punya tagline, pendidikan untuk kemanusiaan dan ekologi.

Jika anda berdonasi dalam kegiatan ini tentu saja sangat baik manfaatnya karena menyangkut masa kini dan masa depan generasi. Donasi Program Pendidikan Anak-Anak Buruh Tani

Kebutuhan-kebutuhan untuk aktivitas pendidikan di Odesa antara lain adalah finansial untuk beasiswa anak-anak desa, finansial untuk belanja buku tulis, buku gambar dan alat peraga pembelajaran. Selain itu juga dibutuhkan buku-buku bacaan. []

Berikut Ini Sarana Tempat Anda Menyalurkan Ragam Pilihan untuk Perbaikan Hidup Warga Miskin

Video Kisah Pemberdayaan Masyarakat Desa Bersama Odesa Indonesia

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja