kemiskinan

Langkah Odesa Indonesia Mengatasi Kesenjangan Sosial

OLEH Ir. Didik Harjogi M.Eng *) Kesenjangan ekonomi Indonesia masuk kawasan berbahaya. Pemerintah tidak melakukan program terobosan. Kita mesti bertindak secara konkret. Menjelang satu tahun Odesa Indonesia bergiat di Kawasan Bandung Utara (KBU), semakin terasa begitu banyak tanggungjawab sosial para relawan yang harus dilaksanakan. Tak diduga sebelumnya, ternyata keadaan kawasan desa yang jarak tempuh kendaraan […]

Langkah Odesa Indonesia Mengatasi Kesenjangan Sosial Read More »

Bandung Utara Tertinggal 30 tahun, Odesa Galang Partisipasi Orang Kota

Kawasan Bandung Utara terutama di Kecamatan Cimenyan, Cilengkrang dan Cileunyi selama ini jauh dari pemberitaan yang objektif. Kebanyakan pemberitaan didominasi oleh berita wisata dan kuliner. Karena dominasi tersebut, menurut Ketua Yayasan Odesa Indonesia Faiz Manshur, masyarakat di Kota Bandung atau luar Kota Bandung tidak mengetahui detail situasi kehidupan warga di tiga kecamatan tersebut yang tertinggal.

Bandung Utara Tertinggal 30 tahun, Odesa Galang Partisipasi Orang Kota Read More »

Prihatin Kemiskinan Desa, Odesa Kembangkan Website Khusus

JAKARTA (netralitas.com) – Angka kemiskinan negara Indonesia terbanyak berada di kawasan perdesaan. Selain angkanya yang tinggi, kemikisnan di desa paling susah berubah. Perhatian negara sangat lemah pada urusan desa membuat banyak warga miskin belum merasakan manfaat sebagai warga negara. hal itu, Organisasi Odesa-Indonesia secara khusus menawarkan terobosan kegiatan dengan aksi-aksi publik. Agung Prihadi, Sekretaris Odesa-Indonesia

Prihatin Kemiskinan Desa, Odesa Kembangkan Website Khusus Read More »

Konah Rumah Tidak Layak Huni

Ibu Konah, di rumahnya yang tidak layak huni, Tareptep Mekarmanik, Cimenyan. Nama yang tertulis di Kartu Keluarga singkat, Konah, 68 tahun, seorang Janda ini tinggal di rumah tua dengan kayu-kayu yang lapuk. Rumah panggung dengan ukuran 4 x 6 itu ditinggali bersama anaknya, Enjang Setiawan (35 tahun), yang menduda dan belum menikah lagi karena kesulitan

Konah Rumah Tidak Layak Huni Read More »

Ase Rumah Tidak Layak Huni

Keluarga Ase, berumah sempit berukuran 4 x 6, buruh tani lulusan SD. Namanya singkat Ase, lahir tahun 1991. Menikah dengan Cucu, lahiran tahun 1994. Kedunya lulusan Sekolah Dasar. Memiliki anak, Rina Febrianti (4 tahun). Mewarisi sepekat rumah orangtuanya, ia membangun rumah dengan kayu-kayu seadanya. Sarana MCK bergabung dengan tetangganya yang kondisinya kumuh dan tidak sehat.

Ase Rumah Tidak Layak Huni Read More »

Daing Rumah Tidak Layak Huni

Keluarga Pak Daing, kayu-kayu rumahnya melapuk akan ambruk. Tidak ada kamar dan tidak memiliki MCK. Keluarga Pak Daing ( 72 tahun), tinggal bersama istri, Enah (65 tahun) dan anaknya Upri (32 tahun) dan seorang cucunya. Sepanjang hidupnya ia melakoni sebagai buruh tani, bekerja di ladang-ladang milik orang. Ketidakcukupan pangan membuat dirinya hanya bisa fokus mencari

Daing Rumah Tidak Layak Huni Read More »

Ace Rumah Tidak Layak Huni

Pak Ace, berumah di gubuk dengan anaknya yang sakit, di Kampung Tareptep Mekarmanik Cimenyan. Pak Ace, 37 (tahun) tinggal bersama istrinya dan satu orang anaknya yang sakit “permanen’. Ia seorang buruh tani dengan penghasilan yang tak pasti. Menempati rumah kayunya yang sempit berukuran sekitar 4 x 6 meter. Rumahnya di Kampung Tareptep, RT 01/RW 06,

Ace Rumah Tidak Layak Huni Read More »

Orang Kota Kuasai Tanah Cimenyan, Banyak Mayat dikubur di Pekarangan

BANDUNG: Pembina Odesa Indonesia Budhiana Kartawijaya menyoroti kehidupan yang memprihatinkan di kampung-kampung Cimenyan Kabupaten Bandung. Di kawasan yang jarak tempuhnya hanya 15 sampai 30 menit dari perkotaan Bandung itu, Budhiana menemukan model kehidupan warga buruh tani yang tidak sehat dan jauh dari kesejahteraan. Di sana terdapat puluhan ribu keluarga buruh tani miskin yang hidup serba

Orang Kota Kuasai Tanah Cimenyan, Banyak Mayat dikubur di Pekarangan Read More »

Civic Journalism untuk Persoalan Warga Desa

BANDUNG: Wartawan Senior Budhiana Kartawijaya mengatakan, saat ini dunia pers perlu melangkah ke arah yang lebih maju dengan Civic-Journalism, atau jurnalisme yang berorientasi untuk warga masyarakat bawah. Civic-Journalism menurutnya identik dengan persoalan Akar Rumput sehingga konsentrasinya lebih pada warga bawah, terutama warga perdesaan yang tertinggal. Pandangan Budhiana tersebut disampaikan pada acara pelatihan jurnalistik bertema “

Civic Journalism untuk Persoalan Warga Desa Read More »

Keranjang Belanja