Majalengka. Kelor atau Moringa Oleifera telah resmi diakui Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai bahan pangan bergizi tinggi. Sadar akan hal ini, Pengasuh Pesantren Al-Mizan Jatiwangi Majalengka Jawa Barat, KH.Maman Imanulhaq tergerak untuk menjadikan kelor sebagai salahsatu tanaman penting yang harus dikembangkan di kawasan pesantrennya. Interaksi akrab dengan teman-temannya di Yayasan Odesa Indonesia Bandung mendorong Kang Maman mengapresiasi gerakan Odesa Indonesia yang aktif membangun kekuatan pangan di kalangan petani tersebut.
“Saya mengapresiasi kegiatan Odesa Indonesia yang banyak memikirkan perbaikan kehidupan masyarakat petani. Kajiannya ilmiah dan serius mencari jalan keluar atas problem kehidupan masyarakat. Kelor adalah salahsatu usaha penting untuk perbaikan gizi dan juga penghijauan.Santri-santri kami akan menanam dan mengonsumsi kelor.Generasi Indonesia harus berkualitas dan itulah pentingnya mendapatkan akses gizi berkualitas dari kelor,” kata Kang Maman kepada test.odesa.id Sabtu, 20 Januari 2018.
Bersama ratusan santri, siang itu Kang Maman bekeliling berarak membawa kelor dengan upacara sederhana dengan penuh semangat kebangsaan. Ia pimpin anak-anak membawa bibit kelor dengan lagu Ya Lal Wathon. Secara simbolis penanaman kelor di mulai di lingkungan pesantren Al-Mizan. Pelukis Herry Dim, inisiator gerakan penghijauan dan perbaikan gizi dari Yayasan Odesa Indonesia menyatakan, pesantren Al-Mizan adalah agen perubahan karena termasuk pesantren yang serius mendengarkan masukan baru dan bertindak cepat dalam hal perbaikan gizi.
“Al-Mizan bukan saja pesantren yang terbuka dan sangat mencintai negara, melainkan juga peduli terhadap persoalan mendasar masyarakat yaitu gizi dan lingkungan. Sukses Al-Mizan, santri-santri harus makan kelor,” kata Herry Dim.
Pada acara simbolis pertama tersebut Al-Mizan menanam kelor berjumlah 200 pohon. Selanjutnya pada beberapa bulan mendatang sambil menunggu pemetaan jenis tanaman di lingkungan pesantren tersebut akan ditanam kurang lebih 2.000 pohon.
“Target kami nanti semua santri setiap hari minum teh atau sayur kelor. Di kantin pesantren juga akan disediakan makanan bergizi bersumber dari kelor dan jenis tanaman pangan lain yang berkualitas,” Kang Maman bersemangat.
Selain penananam kelor bersama, pada kesempatan tersebut juga diadakan acara pengenalan tanaman kelor di kalangan santri yang disampaikan oleh Khoiril Anwar, seorang pegiat sosial yang mendampingi para petani menanam kelor.-Mudris.