PEUYEUM Cimenyan sudah lama populer di tengah masyarakat. Makanan dari singkong yang diproses lewat fermentasi itu, merupakan industri rumaha yang antara lain dibuat warga Kamp. Cikasungka dan Panyandaan, Desa Mandala Mekar, Kec. Cimenyan, Kab. Bandung.
Sudah puluhan tahun mereka menjadi perajin tape singkong secara turun temurun. Ada pasang surut omset penjualan. Namun tidak pernah mati sama sekali. Jika singkong tidak cukup tersedia di Cimenyan, mereka mencari hingga ke Subang.
“Jadi persoalannya bukan pada singkongnya tapi pada cara mengolahnya. Karena ternyata baik singkong setempat atau dari luar, kalau diolah perajin Cimenyan rasanya beda,” tutur seorang warga Cisanggarung, Cimenyan, Rusmana.
Menurut salah seorang perajin tape di Panyandaan, Atep, saat ini harga peuyeum Rp 8.000 per 1 kilogram. Tentu saja harganya bisa lebih mahal jika sudah keluar dari kampung tersebut. Ada pedagang yang menjajakan seharga Rp 10.000 per 1 kg.
Ternyata bagi beberapa orang yang sering mengalami gangguan pada lambung, peuyeum Cimenyan mujarab untuk menormalkan asam lambung. “Kalau sedang kambuh, makan peuyeum Cimenyan, perut jadi adem. Saya coba makan peuyeum produksi lain, tidak cocok,” kata Wahyu, warga Banceuy. (Enton Supriyatna)