Pengalaman Yayasan Odesa Indonesia berkebun di kampung Sekebalingbing, Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.
KONSEP: Media tanam kompos organik tanpa pengolahan.”Manusia Menyediakan kesempatan organisme berkembang secara alami.”
PELAKSANA LAPANGAN: Ujang Rusmana, Huda dan Yayan Hadian.
TUJUAN: Menghasilkan penyehatan tanah
Efisiensi tenaga kerja
Memanfaatkan sumberdaya alam sekitarnya.
HASIL: tanaman pangan, buah, bunga dan program pembibitan di lokasi praktik selama masa proses 1 tahun berhasil memperbaiki hasil panen berbanding dengan sebelum ada program penyehatan tanah. Keberhasilkan ini juga memberi dampak positif lain seperti semakin mudahnya menanam jenis-jenis tanaman baru yang masuk, terutama bibit dari luar daerah dan luar negeri. Dan dari tumbuhnya keanekaragaman hayati di lokasi Sekebalingbing banyak hama yang tertangani.
SASARAN utama media tanam kompos organik ini ditujukan untuk tanaman menengah dan tinggi seperti kopi, kelor, dan serealia (jagung, sorgum, hanjeli), tanaman herbal, dll.
Bisa digunakan untuk media tanaman pendek seperti sayuran dengan catatan prosesnya sudah tuntas sekitar 6 bulan dari program pengomposan.
Odesa-Indonesia sudah menguji dalam praktik kesuburan tanah dengan kompos seperti ini cukup untuk menyehatkan tanah hingga 2 tahun. Bahkan akan bisa lebih panjang mencapai 6 tahun jika disertai dengan campuran arang bakar di bagian dalam tanah, dan setiap 6 bulan sekali dipasok dedaunan baru.
Semua sumber bahan pokok ini harus didapatkan dari lahan sekitarnya. Falsafah dasar yang dipakai adalah; “tanaman yang tumbuh di sekitarnya merupakan sumber makanan terbaik bagi tanah”.
Rumput bukan musuh petani, melainkan sumber penyubur tanah terbaik. Semakin tinggi rumput semakin baik karena nanti akan menjadi sumber kompos cepat busuk yang pada setiap 1 bulan sekali.
Rumus dasar kerja alam menyehatkan tanah sendiri bersandar pada tiga komponen; bahan busuk cepat seperti rumput lunak, batang dan bonggol pisang, batang jagung, batang bunga matahari, batang sorgum, batang hanjeli.
Program penyehatan tanah ini bisa menjadi bagian dari kerja agroforestri karena sistem pertanian perladangan Odesa Indonesia selalu terkait dengan penegakan ekosistem, penyuburan tanah harus bersandar pada kerja alam yang membutuhkan keterpaduan antara pohon, air, udara dan cahaya serta keselamatan umum dari hama yang bisa diselamatkan melalui keanekaragaman hayati.
1). Pupuk kandang. (Menghasilkan bakteri dan cacing/menggerakkan alur kerja nitrogen).
2). Campuran bahan lain dengan tanah dari bawah pohon bambu/akar-akar bambu; atau tanah humus hutan. Tujuan memberikan kemudahan akar tumbuh dan sekaligus tempat terbaik untuk pengembangbiakan cacing. Kedua bahan ini sebagai media tanam utama.
3). Batang tanaman bunga matahari, termasuk batang sorgum, jagung, hanjeli cepat busuk dan menghidupkan banyak cacing.
4). Cocopeat (remukan sabut kelapa) dan sebagian bongkahan kulit kelapa (untuk pembusukan jangka panjang). Tujuan untuk menghasilkan tanah lebih sehat dengan membentuk pori-pori tanah. Terutama pada tanah liat akan sangat berguna bagi reproduksi cacing. Ditempatkan di atas tanah, menempel tanaman.\
5). Untuk menunjang pembusukan lebih cepat Campuran pembusukan cepat dengan tiga bahan, 1) rumput di sekitarnya, 2) batang pisang. (Batang papaya dan akarnya sangat bagus untuk menjadi bahan tambahan. Ditempatkan di bawah pohon.
6). Daun-daun kering. Sebagai penutup tanah sekitar tanaman supaya sinar matahari tidak over menyerang tanah sehingga cacing bisa berkembang. Semakin tebal penutup (10-20 cm) semakin bagus untuk jangka panjang.
Bahan-bahan pendukung lain yang patut dipertimbangkan.
1). Daun afrika dan batang-batang mudanya. Sangat bagus untuk penyubur tanah karena cepat membusuk.
2). Daun dan ranting cemara atau pinus. Sangat baik untuk menyehatkan tanah karena susah membusuk tetapi bisa hancur sehingga memungkinkan pori-pori tanah berkembang, jalan bagus untuk sirkulasi udara dan pengembangbiakan cacing.
3). Ranting-ranting kayu lunak seperi pohon kaliandra/galendra.
4). Buah-buahan atau biji-bijian yang terbuang.
5). Sisa-sisa makanan rumah tangga, terutama cangkang telor dan cucian beras.
6). Sayuran busuk, terutama tomat dan pembusukan terong sangat mendukung pengembangbiakan cacing dan bakteri.
7). Tulang belulang hewan bisa dimanfaatkan jika di sekitar pertanian kita terdapat hal tersebut. (Faiz Manshur)
Bersambung. Bagaimana menyelamatkan tanaman dari hama?
BACA Inovasi Pertanian dengan Menanam Kelor
BACA Masih Ada Pemuda Minat Bertani Karena…….
Komentar ditutup.