Melibatkan Petani Memperkuat Pangan Bergizi dan Memperbaiki Ekologi

Memaksimalkan Daya Petani
Memperbaiki Gizi dan Ekologi 

Oleh FAIZ MANSHUR
Ketua Odesa Indonesia

Jumat pagi, 09 September 2022, saya menemui teman-teman buruh tani di puncak bukit sentak dulang, Desa Mekarmanik Kec.Cimenyan Kab.Bandung. Dari kota Bandung, jaraknya sekitar 8 km.

Seperti biasanya di bulan agustus dan september, saya dan teman-teman Odesa Indonesia mempersiapkan rencana kegiatan aksi tanam yang biasa kita lakukan pada periode hujan, bulan Oktober hingga bulan April.

Pagi jam 7.30 itu saya melihat beberapa petani tampak sedang mencangkul. Petani yang melihat saya langsung teriak menyapa. Saya pun menyapa balik.

Saya sering menemui mereka secara bergiliran dari waktu ke waktu sejak tahun 2016 lalu.Dari intensitas kegiatan selama 5 tahun lebih, saya mengenal sekitar 400 petani penggarap lahan di perbukitan.

Selain itu juga mengenal lebih 3.000 warga yang menggarap lahan di lereng bukit atau bekerja sebagai buruh bangunan.

memperbaiki ekologi desa
memperbaiki ekologi desa

Di lahan-lahan sewaan dari orang kota itu buruh tani sudah bekerja sejak jam 06.00 untuk berhenti kerja sampai jam 02.00.

“Ini masih kemarau pak. Ada hujan ya siraman saja, belum maksimal. Kami mulai nyangkul nyicil kerjaan karena tanah sudah lumayan gembur.

Lagian kalau tidak digarap sekarang di rumah juga menganggur,” kata Kang Uyun, salahsatu dari mereka saat saya tanya mengapa awal september sudah nyangkul.

Saya berbincang dengan mereka. Seperti biasa, soal panen musim sebelumnya, tentang upah kerja mereka, tentang jumlah hari kerja, juga tentang anak-anak mereka.

Tak lupa saya akan mengajak diskusi soal jenis-jenis tanaman buah-buahan guna membuka informasi baru tentang jenis tanaman buah yang semestinya ditanam.

Dan yang lebih penting lagi saya selalu mengajak mereka bicara soal kelor (moringa oleifera) agar mereka menanam dan membiasakan mengonsumsi kelor.

memperbaiki ekologi desa
memperbaiki ekologi desa

Berbicara kepada petani buat saya menjadi hal yang penting karena sejak Odesa Indonesia yang kami dirikan bersama teman-teman memiliki komitmen untuk menjadikan petani sebagai aktor perubahan.

Kami percaya bahwa para petani, yang sebagian besar adalah buruh pertanian itu masih memungkinkan untuk berkontribusi.

Bahwa mereka masuk golongan lemah ekonomi itu benar. Tetapi bahwa mereka tidak memiliki daya untuk berubah itu salah.

Semakin lama saya berkawan dengan ribuan petani itu, saya semakin yakin mereka adalah aset penting dalam urusan pangan dan ekologi.

Seorang manusia dengan sepetak tanah adalah kekuatan. Itu prinsip buat saya karena daripada ribuan manusia, bahkan termasuk golongan berpendidikan tetapi tidak melakukan apa-apa kecuali sekadar bicara, maka itu tidak akan mengubah keadaan.

Sementara orang-orang miskin itu sekalipun dengan hanya mampu menanam sepuluh atau duapuluh pohon, terang telah memberikan daya hidupnya untuk perbaikan.

Perbaikan itu meliputi akses gizi bagi diri mereka, bagi keluarga, bagi tetangganya.

Tak hanya itu, dengan puluhan pohon buah atau kelor yang ditanam, mereka telah berkontribusi besar bagi kehidupan yang manfaatnya bisa mengglobal.

Ini harus diyakinkan kepada semua orang karena dengan tumbuhnya tanaman, para petani secara otomatis  telah berkontribusi bagi perbaikan udara, menekan terbangnya karbon, dan menciptakan perkembangan satwa.

Setiap bulan september Odesa Indoenesia menyusun ulang target penananam pohon yang dibagikan kepada petani-petani di Bandung utara.

Berbagi bibit kepada petani ini penting dilakukan karena petani tidak akan melakukan sesuatu yang baru jika tidak diajak bersama-sama untuk melakukan.

Perubahan sosial dalam bidang apapun membutuhkan langkah kerjasama antara orang-orang yang berkesadaran dan orang-orang yang bekerja.

Para pekerja memainkan peran yang sentral dalam kehidupan. Kerusakan alam di Bandung Utara yang disebabkan oleh pembangunan dan praktik pertanian monokultur harus berubah.

Banyak dari praktik ekonomi hanya untuk ekonomi, sementara terkadang urusan perbaikan gizi, terlebih lagi urusan lain seperti ekologi tidak menjadi pertimbangan.

Karena itu kesadaran untuk hidup ekologis akan sangat penting jika ditumbuhkan kepada petani. Saya dan teman-teman di Odesa menganggap hal ini sebagai kewajiban yang lahir dari kesadaran, bukan dari sekadar melaksanakan pekerjaan ekonomisme.

Bahkan juga tidak sekadar aksi sosial bermental bakti-sosial yang asal berderma. Kami melakukannya dalam bingkai gerakan sosial yang menekankan tentang pentingnya perubahan dengan dasar transformasi sosial.

Tujuannya adalah untuk menciptakan model baru dalam masyarakat yang benar-benar dipraktikan sebagai tradisi agar bisa berkelanjutan.

Tahun 2022-2023 ini skala prioritasnya adalah membagikan bibit kelor, jeruk dekopon dan pepaya. Selebihnya bisa menanam jenis buah-buahan lain seperti sirsak, nangka, sukun, manggis, pete dan jengkol.

Untuk bibit pepaya tahun 2022 Odesa Indonesia menyebarkan 12.000 bibit yang dibagikan kepada 320 petani di Desa Mekarmanik, Desa Sindanglaya, Desa Cikadut, Desa Mandala Mekar, Desa Cimenyan, Desa Mekarsaluyu dan di beberapa petani yang tinggal di Kecamatan Cilengkrang.

Hanya 12.000 bibit pepaya saja sudah mengeluarkan biaya Rp 6.000x 12.000= 72.000.000. Sedangkan bibit yang lain hanya mampu menggalang donasi senilai 111.000.000.

Semoga oktober 2022 hingga april 2023 nanti bisa memperoleh donasi 2x lipat. Kami mengajak Anda sekalian untuk menjadi bagian dari kerja perbaikan alam dengan menyerahkan bibit-bibit tanaman buah kepada petani.

Dengan berbagi bibit, kita bisa lebih banyak memberikan sumbangan karena bibit tanaman itu akan menghasilkan buah yang bisa dipanen bertahun-tahun sehingga gizi anak-anak petani miskin akan meningkat baik.

Supaya lebih banyak petani mendapatkan akses gizi dari buah yang ditanam dan tanaman itu bisa bekerja sesuai kodratnya untuk menjalankan fotosintesis, artinya menyelamatkan karbon, artinya mencegah keburukan climate change.

Dengan demikian petani bisa menjadi aktor perubahan kemanusiaan karena kemampuan menyediakan gizi/energi hidup, sekaligus menjadikan petani sebagai aktor ekologi. []

Gagasan Ilmiah Odesa Memperbaiki Ekologi

Sumbang Bibit dengan Donasi di Kitabisa

Petani Bisa Menjadi Agen Perbaikan Ekologi

Pilihan Donasi untuk Anda dalam Rangka Mengatasi Kemiskinan Bandung Utara

Keranjang Belanja