TEMANGGUNG: “Seorang petani bisa sukses asal mau bekerja keras, berusaha, dan pandai memanfaatkan peluang,” kata Pak Maksum, petani bibit dari Desa Jragan, Tembarak, Temanggung. Hampir semua orang Jragan bisa dikatakan mengenal Pak Maksum, mantan buruh tani yang sekarang boleh dibilang menjadi pembibit yang berhasil.
Suami Suyatini yang memiliki dua orang anak ini telah menekuni usaha pembibitan selama 12 tahun. Awal karir Pak Maksum dimulai tahun 1995 ketika berangan-angan menjadi pengusaha bibit cabe. Pada tahun 1996 secara tak sengaja ia bertemu Haji Trubus pengusaha bibit di Muntilan, Magelang. Pertemanan berlanjut dan menumbuhkan minat. Lalu membentu tekad untuk bergiat usaha bidang pembibitan. Awal 1997 ia bisa merealisasikan keinginannya membuat demplot pembibitan dibantu istri dan dua orang anaknya.
Selangkah-demi selangkah usaha tersebut ia jalani. Modal usahanya dari kecil, hasil dari kerja buruh tani yang ia sisihkan. Bisa dibilang, modal terbesarnya adalah tekad yang kuat.
Pada masa-masa awal perintisannya, Pak Maksum hanya mampu menjual 20 ribu bibit cabe per musim. Sekarang, pada kurun waktu 2011-2011, telah berhasil menjual bibit cabe sekitar 1 juta bibit per musim.
Selain cabe juga dijual bibit terong, tomat, tembakau, dan sebagainya. Pelanggan bibit Pak Maksum tidak hanya petani di kecamatan Tembarak, tapi sudah meluas hingga kecamatan lain sperti Tlogomulyo, Selopampang, dan Ngadirejo.-Hendri Widodo & Taat Sulistiyo.